|
Ngobaran-Nguyahan-Ngrenehan |
Beberapa waktu yang lalu, tepatnya
minggu 8 Juni 2014……... kembali hasrat petualang yang sempat ter-pause beberapa
lama, akhirnya ter-realisasi juga setelah pantai Ngobaran-Nguyahan-Ngrenehan
done terkunjungi pada Minggu 8 Juni 2014. Wehhh,,, kok gitu ngakunya lama ngga
berpetuaang??padahal baru seminggu sebelumnya juga baru aja refreshing ke
Cilacap bareng temen-temen ICI SOLO, tapi ngga tau kenapa,,, mungkin karena
dari kecil udah terbiasa melalang buana dengan ber-motoran ria (Wajar lah,, dari kalangan keluarga ekonomi rata rata, jadi ngga biasa pergi pergi pake mobil gitu...), so… jadinya sekarangpun
rasanya kalau belum touring dengan si roda dua… suasananya masihhh belum puas
dan belum sangar tantangannya !!! (Apalagi kalau bisa motoran sendiri, wuzzz…
pengalamannya pasti makin luar biasa… seoalah bisa menaklukkan jalanan dengan
ber roda dua ituuuu sangat Uyeeeee).
Back ke touring yang ingin aku
tuangkan kali ini, yeach…. Bermodal nekat dan tanpa rencana karena bener-bener
dadakan dan sama sama baru direncana pada sabtu malam, asal okey dan ready,
yukkkkk hari Minggu cuzzzz berangkat… Syukur dech, walau ada beberapa kendala seperti buta
peta dan sedikit kesialan tapi operall touring pun berjalan dengan cukup menyenangkan dan memuaskan… Sekedar info, untuk kali ini, aku ngga sekedar touring tunggal, tapi
dengan 4 temen kantor yang lain, semua bermodal kendaraan roda dua. Sebut saja
mereka Kak Danang dan Istri, Kak Heri dan Istri alias Kak Fafa yang tak lain juga my
partner relationship… hehee…
|
Gapura Selamat Datang Gunung Kidul-Jalan menuju suaka marga satwa Paliyan |
Touring dimulai, aku&my BaloBear
serta Kak Danang dan istri start dari daerah Sawit Boyolali, cuzz ke Delanggu
dimana Kak Heri dan Kak Fafa udah nunggu disebuah warung Soto sembari sarapan. Sekitar
pukul 09.00 perjalan dilanjut dari
Delanggu menuju arah Klaten (Sama-sama pada buta peta lokasi TKP nich…),
awalnya berniat mau lewat jalur Klaten kota, namun berhubung masih kepagian,
jalannya ditutup buat Car Free Day, Kak Fafa yang orang asli Klaten akhirnya memilih
belok ke jalan kampung yang tembus ke jalur Klaten-Jogja. Disini jalan masih lempeng lurus aja, halus namun banyak traffic
light menghadang kami. Sampai kemudian kami sampai di Kalasan (Candi Prambanan),
kami memilih jalur ke kiri arah menuju Wonosari-Gunung Kidul, kami ikuti jalur
hingga bertemu rel kereta api, tetep aja lempeng ikuti jalur utama (Jalur yang
mash ada garis marka hitam putihnya), hingga ketemu pertigaan, kalau ke kanan
ke arah keraton Jogja, kalau ke kiri ke arah Wonosari, nahhh…pilih dech yang
jalur ke Kiri.. (Upss tapi mohon hati-hati ya dipertigaan ini, perhatikan rambu
rambu lalu lintas dengan jeli… coz di pojok jalan ada Pos Galak tuch,,, hehe..
(kalau yang udah pada apal rute ini, pasti tau dech itu pos apapaaaann). Lanjut
dech perjalanannya… mulai dari sini jalan sudah extrim abis.. udah nanjak,,
masih pake berkelok kelok, mana musuhnya juga mobil mobil dan bus bus gede..
kami pun menyusuri jalur yang katanya
irung petruk-bokong semar-atau apalah,, aku ngga hapal.. hehee !!!.. yang pasti
kalau ngga mau kesasar, ikutin aja dech itu jalan utama..ntar sampai ketemu
simpang empat.. tetep lurus, habis simpang empat ada simpang tiga (pertigaan
gading), kalau lurus aku lupa ke mana, kalau ke kanan ke arah Playen, ambil
arah Playen yaitu belok kanan… ikutin aja jalannnn sampai mentog bertemu lagi
pertigaan yang kalau ngga salah pertigaan pasar Playen, ntr dari situ ambil
yang tikungan ke kanan, ikutin jalan aja lurusssss terusssssssssssss, eeiiitt
tapi hati hati yaaa, kalau udah ketemu sama BRI cabang Handayani (kiri jalan),
terus ketemu sama jalan menikung ke kanan, pilih tikungan yang ke kiri (agak
ngga keliatan sich) à
kalau udah belok kiri sekitar 15 meter terus ambil jalan belok ke kanan (kalau
dipetunjuk arahnya sich arah Baron/ Parangtriris). Beberapa meter dari situ, di
kanan jalan akan bertemu dengan pusdiklat TNI AD, lurussterus hingga ketemu
hutan/ suaka margasatwa yang katanya banyak kera kera nya tuch disana. Masih
lurus terus sampai ketemu sejenis sendang/ kolam dibawah pohon beringan (di
sisi kanan jalan) yang biasa buat mancing warga sekitar (Sayang pas lewat ramai
banget jadi ngga bisa ambil fotonya), dari arah situ lurus dikit ada jalur
bercabang seperti huruf Y (sejenis pertigaan yang tengahnya ada pohon
beringinnya), kalau mau ke Baron silahkan ambil tikungan yang kiri, kalau mau
ke Ngobran dkk, pilihlah yang kanan (Aku dkk sempet salah jalur gara-gara
ngikutin bus pariwisata, udah jauhhhh banget ngacirrrr…eh ujung ujung nya malah
nyaris sampai di Baron, balek kanan deh).
|
PIntu Masuk (retribusi) Pantai |
Kalau udah ambil jalau yang kanan
tadi, pasti bakal ketemu sama jalan yang lumayan sempit, naik turun kayak naik
rooler coster, dari situ perkiraan masih 10 km lagi (jalannya berbelok belok,
tapi tenang aja,,,kalau udah masuk di kampung ini udah banyak petunjuk arahnya
kok). Tak berapa lama, karena terlalu menikmati suasana jalan yang xtrim, kami
pun akhirnya bertemu juga dengan pos jaga (Retribusi), untuk 3 motor 2 orang
hanya dioungut biaya Rp 10.000,-/ motor, uniknya, Kokokku ngasih duit Rp
50.000, eh diaksih kembalian Rp 30.000,-. (Lumayan murah lho, karena Rp
10.000,- itu untuk 3 lokasi pantai sekaligus).
|
Welcome to Ngobaran |
Tak berapa
jauh dari pintu loket, kami sudah disuguhi deburan ombak pantai Ngobaran, keunikan
pantai ini salah satunya adalah terdapat beberapa pura dan tempat pemujaan
untuk pemeluk agama Hindu, bahkan masuk ke area pantai yang lokasinya di bawah
tebing pun sudah pasti kita disuguhi dengan ornamen bernuansa Bali lengkap
dengan bunga kamboja-nya. Disebelah timur juga ada bangunan pura yang tengah
dalam tahap pembangunan. Kami tiba di TKP pantai Ngobaran sekitar pukul 11.00
kurang. Kami tak ingin membuang waktu percuma, kami langusng saja on the way
menyusuri jalan menurun menuju ke lokasi pantai dan tak lupa bermain air
sedikit serta mengabadikan moment dengan berfoto bersama-sama.
|
Beberapa Bangunan bertema Hindu di Pantai Ngobaran |
|
|
Narsis sambil kasih liat view pemandangan pantai Ngobaran |
|
Pantai-karang-plus pamer kaos Inter Milan,, heheeee |
|
Nampang bareng temen-temen, untung ngajak HumanSis nich....jadi ada yang jepret |
|
With kak Fafa ddan Kak Endang |
Menjelang
Dzuhur, kami pun naik duduk di warung menikmati es kelapa muda sambil menunggu
waktu sholat. Setelah ready, kami melanjutkan langkah menuju ke pantai Nguyahan
yang ternyata hanya beberapa meter disebelah pantai Ngobaran, dengan berjalan
kaki pun hanya menempuh waktu sekitar 5 menit. Cuaca cukup panas saat itu,
kalau pantai Ngobaran, kita akan bertemu dengan pantai yang cenderung berada
dibawah tebing/ karang yang menjulang tinggi (Diatas tebing masih ada pura
juga), sedangkan di pantai Nguyahan tipikal tanah landai dan membentang agak
panjang meskipun tetepa di kelilingi dengan tebing/ karang yang tinggi.
|
Pantai Nguyahan |
|
Pantai Nguyahan dari dekat |
|
Narsis nya teteppp yaaaa..... |
|
Haduwww... ini berdua sokk imuttsss banget ya??? |
Di
Nguyahan, kami sedikit bisa menikmati air dan berjalan-jalan lebih jauh ke arah
ombak yang berdebur. Bahkan air ombak sempat menyerbu kami hingga nyaris
setengah badanku basah kuyup. Setelah puas menikmati pemandangan, air, dan
berfoto foto narsis, menjelang pukul 01.30, kami memutuskan untuk cuzz dan
berpindah ke lokasi lain yaitu pantai Ngrenehan.
|
Pantai Ngrenehan, kayak di Thailand dech... hehheee |
Untuk mencapai pantai ini kami
harus keluar dulu dari area parkir Ngobaran (tentunya dengan membawa serta si
roda dua), dari arah ngobaran, nanti kita akan bertemu pertigaan, ambil
tikungan ke kanan, ikuti jalan saja.. otomastis akan kembali bertemu dengan
pantai mungil yang berwarna biru…dengan air dan ombak yang tenang (sejenis
teluk).
|
Perahu di tepi pantai Ngrenehan |
Disini, pertama tama kita akan bertemu dengan beberapa perahu nelayan
yang parkir di tepi pantai. Di pantai ini pun sepertinya tidak terlalu
berbahaya kalau ada yang pingin berenang atau bermain air. Melihat pemandangan
dan air birunya, aku jadi teringet film The Beach nya Leonardo Di Caprio yang
mengambil setting di Thailand, inget Thailand, jadi inget Mario
Maurer……………..hemmmmmmmmmmmmmmmmm,. tuch kan malah ngelantur…!!!
|
Narsis lagi yaaa... hehe |
Lanjutkan
lagiii, berhubung udah siangg malah menjelang sore, perut sudah ngga bisa nahan
lapar, alhasil kami memilih untuk makan siang saja di Ngobaran. Disebuah warung
yang menyediakan beberapa makanan dari laut tapi landak gorengnya ngga ada…
hehee, dari pada repot, kami pun memilih satu menu ikan cucut asam manis satu
porsi yang hanya Rp. 50.000,- dan bisa di nikmati ber-enam, nasi satu bakul,
dan minumnya es jeruk 5 gelas, total keseluruhan hanya habis Rp 82.500,-, untuk
ukuran di obyek wisata, lumayan juga.. ngga terlampau mahal, malah justru
standar. Seusai makan, kami melanjutkan perjalanan masing-masing….Aku+Koko
serta kak Kak Heri+istri memilih untuk pulang, sedangkan kak Danang dan istri
hendak mampir dulu ke Malioboro. Perjalan pulang aku rasa cukup cepat, mungkin
karena ngga pake nyasar-nyasar segala, eitt tapi lagi lagi aku ingatkan pas
lewat pertigaan yg ada Pos galaknya tadi, kalau mau balik ke arah Prambann
(Belok kanan), mesti liat liat traffic Light yaaa…. Kalau rambu udah nyala
hijau, jangan buru buru belok yaa… soalnya ada tanda lampu hijau untuk belok
dengan lampu hijau untuk lurus.
Aku dan My
Balo sampai rumah sekitar pukul 18.00, uhhhhhhhhhhh, capekkknya… untung pas
ngga ada siaran live MotoGP… heheee
Resume rute pantai
Ngibaran-Nguyahan-Ngrenehan : dari klaten kota----Kalasan(Prambanan)---belok
kanan—ikuti arah wonosari----pertigaan belok kiri----arah gunung kidul----ikuti
jalur sampai bertemu pertigaan gading----belok kanan arah Playen----lurus
sampai bertemu pasar Playen---belok kanan ikuti jalan---sampai bertemu BRI
Handayani---belok kiri 30-50 m---belok kanan (bertemu pusdiklat TNI AD di kanan
jalan)--- lurus terus sampai melewati hutan/ suaka alam----hingga bertemu
sendang/ klam di pinggir jalan (sisi sebelh kanan)---lurus dikit sampai ketemu
jalur bercabang Y—ambil jalur kampung yang ada di sisi kanan---lurusss saja
ikuti jalan, nanti sudah ada petujuk arah disetiap belokan.
Sampai Jumpa
Kembali di My Journey berikutnya……
TERIMAKASIHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH………………..
No comments:
Post a Comment