Saturday, September 20, 2014

Second Journey To The Pacitan City





"Jalan kehidupan dipenuhi oleh liku liku perubahan, dan jalan yang dilalui pun tak akan pernah sama. Namun, kenyataannya pelajaran hidup kita datangnya memang dari perjalanan itu sendiri, bukan dari tujuannya"-Don Williams, Jr.

Hufttttttttttttttt.... sejenak mariiiiiiii menyempatkan diri untuk ber-refreshing ria ditengah tengah padatnya jadwal deadline,, baik deadline laporan kerjaaan maupun deadline download film....heheeeeehheehhe (lagiiii asyikkkkk banget nich download and nonton Detective Conan yang versi anime, nyariiii yang versiii orang alias live action movie kok susahhh amattt ngihh??? Ada yang bisa bantu ngasihhhhh link nya kagakkk... atau kalau ngga ya sekalian filenya aj..g usah rempong rempong download habisin kuota...wkwkwkwkkkk). Nah lho..... tuh kebiasaan kan, malah nyrocossssss ngomnyanggg kagak jelas, Mmmm,... tapi kayaknya something about Conan dkk bisa ku dijadikan next project bloging nich...(Mantapp dechh.... dapat ide baru), tapi untuk kesempatakn kali ini aku mau mengulas rekam jejak tentang refreshing yang sudah sepekan lalu aku lalui bersama my lovely bear....(keburu mubazir ntar)... Liburan weekend kali ini kami kembali lagi ke tanah 1001 gua, alias Pacitan City.
Journey 2nd to Pacitan, akhir Agustus kemarin akhirnya terrealisasikan juga keinginan aku untuk menginjakkan kaki kesebuah pantai yang viewnya wow keren, aduhai, unyuk nyuk dan imut imut (heleh, ini pantaiiiiii kok imut2 sich??? Mikirrrrr). Mohon maaf kalau kali ini banyak update foto narsisku yach... udah lama banget pingin bikin album foto diblog, tapi belum kesampaiannnn, masih nyadar diri ini muka ngga terlalu pantas kalau dibuat jadi model utama disebuah blog, sekalipun blog milik sendiri...kekekekek !!!...
Otw Pacitan City, itu Terluk Pacitan kalau diliat dari kejauhan
Yeach, langsung cuss ke cerita, Perjalanan kami mulai di hari Sabtu, 30 Agt 2014 (Setelah mendapatkan restu untuk cuti sesat diakhir pekan) aku dan my Bear pun cuzz dari rumah sekitar pukul 07.00, seperti perjalanan pertama, kami memilih rute lewat Wonogiri (Tapi kali ini ngga pake nyasar muter2 SKH kayak orang berburu harta karun), karena udah biasa lewat kota, kami memutuskan mencoba rute lain, melewati depan terminal Wonogiri menuju ke arah Batu Retno. Jalannya emang lebih mulus dari pada kalau mesti lewat Pracimantoro, cuman kalau lewat jalur ini, jangan harap dech bisa ngeliat gelimpangan air waduk Gajah Mungkur....hehehe. Kami melaju mengikuti jalan sesuai denan petunjuk arah yang terpampang disetiap persimpangan jalan, meskipun perjalanan pagi, tapi ngga tau kenapa aku merasa terkantuk kantuk disepanjang perjalanan, mata ini baru bisa bener-bener terbuka terang saat melihat tulisn kecil dipojok jalan “Welcome to East Java” (masih mikir kok ngga lewat gapura selamat datang di kota pacitan yach? Ternyata emang karena jalur yang kami ambil berbeda, etelah dirasakan...kalau kemarin lewat Praci, kayaknya kami masih harus muter jalan).
Memasuki wilayah Pacitan, kami berhenti sebentar karena pantat ini sungguh pedassss sangat... aku pun turun dan berdiri disisi tebing. Dari kejauhan itu nampak teluk Pacitan atau Teleng Ria (entahlah), tapi lumayan bagus banget kalau diliat dari atas, sayang tiap coba aku abadikan dengan bidikan kamera, tampilannya tidak sebagus aslinya (nich yg jelek kameraku apa emang kesempurnaan lensa itu hanya lensa mata ciptaan Allah........). 
Setelah foto foto narsis seperti biasanya, perjalanan pun kami lanjutkan. Touchdown di kota Pacitan, kami langsung memilih penginapan yang sama seperti sebelumnya, di Bali Asri (Dari pada susah susah penyesuaian lokasi lagi...xixix). Kamipun mendapat kamar tepat disebelah kamar yang Januari lalu kami sewa (Foto Hotelnya ngga usah ditampilkan lagi yach, cek postingan Januari lalu aja dech). Yeah,dan akhirnya aku inget kenapa tadi diperjalanan aku merasa ngantukkkk teruss, ternyata pas bangun pagi... kepala sebelah kanan rasanya nyut nyut nyut, sedikit terserang migran... so, karena masih pukul 10.00, aku memilih untuk menidurkan diri sejenak, berharap nanti bangun kepala udah kembali fresh 100%, so bisa nyaman jalan jalannya. Menjelang siang, aku pun terbangun dan melihat sudah ada satu kotak nasi dengan ayam goreng plus beberapa snack ringan, antena dikepala sebelah kanan ini ternyata masih saja mengeluarkan signyalnya, ngiginggggggggggggggggggggggggggggg... tapi au ah gelap,, kataknya aku mesti melahap nasi kotak dihadapanku ini dulu biar dapat energi... kelar makan, aku lanjut sholat trus sekitar pukul 13.00 kami cuzz mencari jejak lokasi Pantai Soge yang memang sudah kami rencanakan akan kami kunjungi siang ini hingga nanti menjelang matahari tenggelam... Oh yaaa... secuil sisipan cerita yang  sayang kalau ngga aku tungakan. Sesaat setelah sampai di penginapan, aku coba browsing dan jemariku pun menuliskan kata ICI MORATTI PACITAN, dan clingggg beberapa posting pun nonggol, salah satu yang aku buka adalah dari twiterr, setelah aku follow, aku berinisiatif untuk mengirim pesan singkat kepada nomor yang ada di salah satu tweet, dan sms ku pun di  follow back. Yeach, dapat kenalan baru lagi nich... temen baruku itu bernama Andri, (tuh....namanya aja mau sama tuch dengan aku...) Alhamdullah, sms demi smsku direspon dengan baik, aku pun juga dikenalkan dengan membership ICI Pacitan yang bernama Ian (kenalannya masih via sms, baru malam hari setelah dari Soge aku minta pin BBM mereka). Itulah sedikit kenalan singkat yang meskipun sampai aku pulang belum sempat bertemu muka, namun hanya dengan memperkenalkan diri sebagai seorang Interisty, kami pun bisa beteman-Berkat Intermilan kami menjadi kerabat, Karena Intermilan kita menjadi Kawan.... cieecieeeeiceeeiii....
Perjalanan menuju Pantai Soge
Lanjutkan perjalanku menuju ke pantai Soge... dengan mengikuti petunjuk arah plus GPS dari hp jadul misua.... kami akhirnya berhasil menemukan lokasi pantai tersebut. Dari arah kota Pacitan, kami memilih jalur lurus hingga mentog kemudian ambil kanan arah Kayen sampai ketemu jalan utama kemudian belok ke kiri. Dari jalur itu, tinggal ikutin jalan aja, pemandangan kanan kiri dihiasai dengan pegunungan/ bukit,, kalau tak salah ada puncak gunung yang kondang dengan nama Limo. Jalan semakin lama semakin berkelok kelok, tapi masih asyikkk karena jalannya lebar plus rata.  Sepanjang perjalanan aku tak sedikitpun melepaskan pandangan baik dikiri dan kanan (jadi ini kepala nengok kanan kiri muluuu pokokknya), semakin jauh perjalanan dari kota, semakin terasa aroma jalan menuju pantai dimana kanan kiri dihiasi tebing dan bukit, kalau saja ini perjalanan pakai helypet, wow, bakal kelihatan jelas banget jalan yang berkelok kelok serta dihiasai untaian debur ombak layaknya adegan pembuka di film Fast Furious 6 dimana Dominic dan Bryan berlomba lomba balapan mobil. Pemandangan nan layaknya film Hollywood itu ternyata ada juga lho di pulau jawa ini...xiixixii (#tepok kepala,,,oi... bangun dari ngayalll) .... bedanya sich kalau di film Hollywood itu pemandangn pantai nya keliatan jelas dari tepi jalan raya, cuman minusnya keliatan panassss banget (atau emang beneran panas yach??), nah kalau view perjalanan menuju Soge ini terlalu banyak pohon rindang yang menghalangi pandang mata, tapi berkat pohon pohon itu suasana jadi lebih sejuk dan tentunya pohon tersebut berfungsi sebagai pelindung tanah.
Itu Backgroudku laut loh... tapi kagak jelas yach???
Yeachhh.....suasana aroma laut mulai tercium, dan tepat sekali, ketika dijalan tanjakan, dari kejauhan udah kelihatan banget tuch air laut plus deburan ombak yang cetar membahana. Tentu saja aku manfaatkan moment ini untuk berfoto dlu, meskipun mesti berpanas panas ria ditengah jalan...baru deh lanjut perjalanan...dan tak lama aku sudah bisa melihat pantai yang aku idam idamkan, sebuah pantai yang nampak dari sisi jalan raya, layaknya pantai di luar negeri....heheheeeee....jepret jepret pun tak akan kutinggalkan.... setelah mati gaya mau foto apa lagi, aku dan koko pun memilih melanjutkan perjalanan menyusuri jalan disepanjang garis pantai (mau masuk ke lokasi Soge masih panas banget, persis seperti pesan Andri saat aku mau cus ke Soge, enakan ke soge sore hari sambil menunggu matahari terbenam). 
Pantai Soge.......Oiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiilalalalaaaa
Penampilan pantai Soge dari pinggir jalan
Scorpio merah hitam milik om Balobear pun melaju mengikuti jalan,,,entah mau sampai kemana, rasanya cuman ingin menghabiskan waktu menguikuti jalan, dan ketemulah kami dengan sebuah PLTU di daerah Sudimoro (di Boyolali juga ada nama daerah dengan nama Sudimoro), awalnya mau ngikuti petunjuk arah turun ke lokasi PLTU, tapi ngga ada jalan, kamipun balik kaan trus ikutin arah ke Trenggalek, namun semakin lama semakin berjalan....rasanya kok malah kaya mau uka uka gitu jalan...Lagu kak Samsom yang berjudul Di Ujung Jalan Udah kagak berlaku lagi nich disini, karena jalan seolah nampak tak ada ujungnya, hingga kokopun menyerah dan memtuskan kembali ke arah Soge. Waktu juga sudah menunjukkan pukul 14.15. 
Jalan Tak Berujung.... Sebelahnya PLTU Sudimoro
Ditengah perjalanan, kami singgah bentar di bukit pandang, diatas PLTU Sudimoro... kerennn sich, baru ngliat secara langsung bangunan PLTU yang ada ditepi laut, ada cerobongnya juga yang menjulang tinggi...keren (Kamseupay banget dechhhhh aku......)...selesai foto foto narsong, kami melanjutkan perjalanan dan berlabuh di sebuah pantai sebelum pantai Soge, namanya Pantai Taman.. tiket masuk berdua plus motor cuman Rp.7000,-. Masih sepiii banget... panasss pula, tapi ngga apalah... penting bisa buat narsis dulu, foto loncat loncat sambil coret coret dipasir pantai... (Berkali kali maen ke pantai, tapi ngga pernah tuch yang namanya basah basahan, pertama karena aku cek ngga ada tempat buat ganti baju, kedua- ngga ada temennya buat maen jebur jeburan cz koko ku paling males kalo disuruh maen air, ketiga- cuaaca yang panas tentunya tak baik buat kesehatan kulit kalau kita memaksakan diri berendam, bisa gelap gulita nanti nich kulit...wkwwkkkk, keempat- sejak dulu kala air laut itu asin, jadi kalau ngga keburu bilas sama air tawar, bisa lengket semua nich badan.... buset banyak banget poin alesannya yech.... hehee).
Pantai Taman
Narsis Pantai Taman Season 1

Narsis Pantai Taman Season2

Menjelang pukul 16.00, kami cabut dari Pantai Taman, mampir dulu untuk sholat Ashar kemudian lanjut ke pantai Soge (sebenere pingin mampir ke pantai yang ada TPI nya itu, tapi malah kelewatan...so cuss Soge aja langsung). Eh iya lupa,,,,sebelum masuk ke Pantai Soge 1, kami berhenti sejenak disebuah jembatan yang kayaknya baru aja kelar dipugar nich, namanya Jembatan Soge 2, dari sini pemandangan pantai Soge juga udah kelihatan... tapi kami memilih untuk masuk Pantai Soge lewat loket yang deket jembatan Soge 1.
Jembatan Soge 2... #kok kayak mau nyegat angkot gitu yach..
Pas masuk tuch pintu loket cuman ditungguin sama dua anak kecil, dan kayaknya pengunjung cuman diminta iuran sukarela ajah, itupun bayarnya pas mau pulang. Sampai di Soge, seperti biasa karena tidak ada tempat khusus parkir, Koko pun memarkirkan motor sekitar tepi pantai sambil pasang gembog kanan kiri, trus kami bisa sedikit tenang capus di deket ombak... agak rame juga sich di sini, terlebih setelah matahari sudah mulai turun, bener dech kata Andri, enakan ke Soge pas sore, bisa maen pasir sama nunggu matahari terbenam.. 

Nich album kenangan saat jadi foto model di pantai Soge.... #in...sadarlah kau dari angan2 yang tak tersampaikan, wujud kayak gitu model...mikirrr....heheee, Alhamdullah saya masih bersyukur seperti apapun kondisi saya. 
Narsis Soge Part 1
Narsis Soge Part 2
Narsis Soge Part3
Narsis Soge Part 4
Narsis Soge Part 5
Narsis Soge Part 6_Akhirya koko ku mau diajakin narsis juga !!
Puas bermain dengan pasir dan ombak (dengan catatan tetep tanpa pake njebur loh ya...), menjelang matahari tenggelam, kami pun memilih kembali keperaduan hotel...xixixixix.......... mandi sholat makan malam lanjut tidurrr.... Zzzzzzzzz
Jrenggg jrengggg........ Good Morning Pacitan, habis malam terbitlah terang.... Mentari pagi 31 Agustus 2014. Yeach....planing hari ini adalah pulangggg ke kampung halaman, hehehee.....Yap, rencana pagi ini sarapan dulu di Nasi Padang langganan namanya ‘Denai” (Januari lalu juga 2x njajan disini nich). Setelah kenyang, kami muter muter dulu nyari bensin plus jajan ringan buat oleh oleh, sekitar pukul 08.30 kami cek out dari Hotel Bali Asri dan melanjutkan touring menuju ke pantai Srau, kami memilih jalur yang melewati Teleng Ria, naik tinggal ikutin petunjuk arah aja.. Wow, jalan masuk ke lokasi Pantai Srau begitu mempesona,,,hihiihi... naik turun terjal, jalannya bergeronjal, sempit lagi....hahaaaa... sumpeh nich pantat ampe panasssss buanget !!! mana pantai juga ngga kelihatan juaaa... wow, pantai mana pantai (Oh ya.... kayaknya dipacitan itu signyal kuatnya pada pake XL yach?? Aku pake si Kuning baik di Soge maupun Srau kagak dapet signyal data...kagak bisa update status dech.....:))
Perjalanan menuju Pantai Srau
Setelah melewati jalan yang penuh liku, akhirnya air lautpun nonggol juga. Kami harus melewati pos retribsi dahulu, dan aku lupa berapa ongkos masuknya, Rp.10.000,- kalee yach.... maaf lupa banget, udah mulai uzurrr kayaknya, mudah lupa. Well, view pantai ini emang ada banyak ternyata, bisa diliat dari beberapa tempat, ada 3 sisi view pantai yang bisa dinikmati.. tapi aku hanya turun di satu lokasi, yang sisi sebelah tengah, maen maen dulu disana sambil berfoto foto ria, plus mainan ubur ubur mati yang pada terdampar dipantai karena terbawa arus ombak. 
Album Narsis di Pantai Srau
Narsis Pantai Srau Part 1
Narsis Pantai Srau Part 2
Narsis Pantai Srau Part 3
Narsis Pantai Srau Part 4
Narsis Pantai Srau Part 5
Ehhh... ada tuan Crab sama si Ubur ubur yang terdampar di pantai... Spongebob nya mana yach??
Seusai bermain dan foto foto, kami bertesuh sebentar plus minum es kelapa muda, meskipun di obyek wisata ternyata harga es Degan-nya masih standar 5000-6000 rupiah. Usai mati gaya, udah ngga tau mau foto model apa lagi, kami pun memutuskan mengakhiri touring kali ini. Sampai jumpa lagi Pacitan......
Rombongan King Rider saat perjalanan pulang
Kami pun pulang lewat jalur alternatif, jalur yang sama waktu kami pulang di kunjungan pertama dulu, bedanya kali ini kami tetap memlih jalur menuju Batu Retno. Sebelum keluar dari jalur alternatif, kami sempat berada dibelakang rombongan RX King yang lagi touring di Pacitan kayaknya, woww, banyakkkk banget rombongannya, mana jalannya pada pelan, asap motornya sungguh sangat menyakiti hidungku..heheeee, tapi yach lucu juga nich, berasa ikut rombongan touring gitu, tapi lama lama apek juga bau asap knalpot, mana motorannya pada menuhin jalan lagi, bukannya ngga suka, sebenernya asyk aja liat rombongan touring motor pada kompak ramai trus kelihatan seru diperjalanan, dilihat tuch kayak pawai gitu, tapi kan ngga mesti pake menuhin jalan dung,,,susah nich mau duluan (apa emang ngga boleh diduluin yach???... Hmmmm). Tapi akhirnya lega dech setelah bisa duluan, perjalan jadi lancar... kali ini kami berhenti 2x, di  Batu Retno untuk sholat Dhulur sama di Wonogiri, makan siang di Bakso Raksasa.
Ini bener bener narsisku tingkat dewa bujana...
Sekitar pukul  15.15 kami pun sampai dirumah juga, weeee,,,,,udah capekkkkkk banget, tapi kok rumah terkunci dengan rapatnya, padahal kunciku ketinggalan di dalam rumah, terpaksa nunggu my mom pulang dulu bentar, setelah bisa masuk rumah...langsung mandi plus nyuciii segalaaaaaaaa pakaian kotor oleh oleh dari touring... weeell,,,,,,,, biarpun capek tapi Alhamdullah, masih bisa dikasih kesempatan untuk refreshing....!!! Thank God, Thank my Balo.....
Sampai Jumpa di petualangan selanjutnya......... 





Banyudono, 20 September 2014