Thursday, June 26, 2014

Jejak Petualang : Sisi Lain Wisata Pantai Selatan (Ngobaran-Nguyahan-Ngrenehan)


Ngobaran-Nguyahan-Ngrenehan

Beberapa waktu yang lalu, tepatnya minggu 8 Juni 2014……... kembali hasrat petualang yang sempat ter-pause beberapa lama, akhirnya ter-realisasi juga setelah pantai Ngobaran-Nguyahan-Ngrenehan done terkunjungi pada Minggu 8 Juni 2014. Wehhh,,, kok gitu ngakunya lama ngga berpetuaang??padahal baru seminggu sebelumnya juga baru aja refreshing ke Cilacap bareng temen-temen ICI SOLO, tapi ngga tau kenapa,,, mungkin karena dari kecil udah terbiasa melalang buana dengan ber-motoran ria (Wajar lah,, dari kalangan keluarga ekonomi rata rata, jadi ngga biasa pergi pergi pake mobil gitu...), so… jadinya sekarangpun rasanya kalau belum touring dengan si roda dua… suasananya masihhh belum puas dan belum sangar tantangannya !!! (Apalagi kalau bisa motoran sendiri, wuzzz… pengalamannya pasti makin luar biasa… seoalah bisa menaklukkan jalanan dengan ber roda dua ituuuu sangat Uyeeeee).
Back ke touring yang ingin aku tuangkan kali ini, yeach…. Bermodal nekat dan tanpa rencana karena bener-bener dadakan dan sama sama baru direncana pada sabtu malam, asal okey dan ready, yukkkkk hari Minggu cuzzzz berangkat… Syukur dech, walau ada beberapa kendala seperti buta peta dan sedikit kesialan tapi operall touring pun berjalan dengan cukup menyenangkan dan memuaskan… Sekedar info, untuk kali ini, aku ngga sekedar touring tunggal, tapi dengan 4 temen kantor yang lain, semua bermodal kendaraan roda dua. Sebut saja mereka Kak Danang dan Istri, Kak Heri dan Istri alias Kak Fafa yang tak lain juga my partner relationship… hehee…
Gapura Selamat Datang Gunung Kidul-Jalan menuju suaka marga satwa Paliyan
Touring dimulai, aku&my BaloBear serta Kak Danang dan istri start dari daerah Sawit Boyolali, cuzz ke Delanggu dimana Kak Heri dan Kak Fafa udah nunggu disebuah warung Soto sembari sarapan. Sekitar pukul  09.00 perjalan dilanjut dari Delanggu menuju arah Klaten (Sama-sama pada buta peta lokasi TKP nich…), awalnya berniat mau lewat jalur Klaten kota, namun berhubung masih kepagian, jalannya ditutup buat Car Free Day, Kak Fafa yang orang asli Klaten akhirnya memilih belok ke jalan kampung yang tembus ke jalur Klaten-Jogja.  Disini jalan masih  lempeng lurus aja, halus namun banyak traffic light menghadang kami. Sampai kemudian kami sampai di Kalasan (Candi Prambanan), kami memilih jalur ke kiri arah menuju Wonosari-Gunung Kidul, kami ikuti jalur hingga bertemu rel kereta api, tetep aja lempeng ikuti jalur utama (Jalur yang mash ada garis marka hitam putihnya), hingga ketemu pertigaan, kalau ke kanan ke arah keraton Jogja, kalau ke kiri ke arah Wonosari, nahhh…pilih dech yang jalur ke Kiri.. (Upss tapi mohon hati-hati ya dipertigaan ini, perhatikan rambu rambu lalu lintas dengan jeli… coz di pojok jalan ada Pos Galak tuch,,, hehe.. (kalau yang udah pada apal rute ini, pasti tau dech itu pos apapaaaann). Lanjut dech perjalanannya… mulai dari sini jalan sudah extrim abis.. udah nanjak,, masih pake berkelok kelok, mana musuhnya juga mobil mobil dan bus bus gede.. kami pun menyusuri  jalur yang katanya irung petruk-bokong semar-atau apalah,, aku ngga hapal.. hehee !!!.. yang pasti kalau ngga mau kesasar, ikutin aja dech itu jalan utama..ntar sampai ketemu simpang empat.. tetep lurus, habis simpang empat ada simpang tiga (pertigaan gading), kalau lurus aku lupa ke mana, kalau ke kanan ke arah Playen, ambil arah Playen yaitu belok kanan… ikutin aja jalannnn sampai mentog bertemu lagi pertigaan yang kalau ngga salah pertigaan pasar Playen, ntr dari situ ambil yang tikungan ke kanan, ikutin jalan aja lurusssss terusssssssssssss, eeiiitt tapi hati hati yaaa, kalau udah ketemu sama BRI cabang Handayani (kiri jalan), terus ketemu sama jalan menikung ke kanan, pilih tikungan yang ke kiri (agak ngga keliatan sich) à kalau udah belok kiri sekitar 15 meter terus ambil jalan belok ke kanan (kalau dipetunjuk arahnya sich arah Baron/ Parangtriris). Beberapa meter dari situ, di kanan jalan akan bertemu dengan pusdiklat TNI AD, lurussterus hingga ketemu hutan/ suaka margasatwa yang katanya banyak kera kera nya tuch disana. Masih lurus terus sampai ketemu sejenis sendang/ kolam dibawah pohon beringan (di sisi kanan jalan) yang biasa buat mancing warga sekitar (Sayang pas lewat ramai banget jadi ngga bisa ambil fotonya), dari arah situ lurus dikit ada jalur bercabang seperti huruf Y (sejenis pertigaan yang tengahnya ada pohon beringinnya), kalau mau ke Baron silahkan ambil tikungan yang kiri, kalau mau ke Ngobran dkk, pilihlah yang kanan (Aku dkk sempet salah jalur gara-gara ngikutin bus pariwisata, udah jauhhhh banget ngacirrrr…eh ujung ujung nya malah nyaris sampai di Baron, balek kanan deh). 
PIntu Masuk (retribusi) Pantai
Kalau udah ambil jalau yang kanan tadi, pasti bakal ketemu sama jalan yang lumayan sempit, naik turun kayak naik rooler coster, dari situ perkiraan masih 10 km lagi (jalannya berbelok belok, tapi tenang aja,,,kalau udah masuk di kampung ini udah banyak petunjuk arahnya kok). Tak berapa lama, karena terlalu menikmati suasana jalan yang xtrim, kami pun akhirnya bertemu juga dengan pos jaga (Retribusi), untuk 3 motor 2 orang hanya dioungut biaya Rp 10.000,-/ motor, uniknya, Kokokku ngasih duit Rp 50.000, eh diaksih kembalian Rp 30.000,-. (Lumayan murah lho, karena Rp 10.000,- itu untuk 3 lokasi pantai sekaligus).
Welcome to Ngobaran
Tak berapa jauh dari pintu loket, kami sudah disuguhi deburan ombak pantai Ngobaran, keunikan pantai ini salah satunya adalah terdapat beberapa pura dan tempat pemujaan untuk pemeluk agama Hindu, bahkan masuk ke area pantai yang lokasinya di bawah tebing pun sudah pasti kita disuguhi dengan ornamen bernuansa Bali lengkap dengan bunga kamboja-nya. Disebelah timur juga ada bangunan pura yang tengah dalam tahap pembangunan. Kami tiba di TKP pantai Ngobaran sekitar pukul 11.00 kurang. Kami tak ingin membuang waktu percuma, kami langusng saja on the way menyusuri jalan menurun menuju ke lokasi pantai dan tak lupa bermain air sedikit serta mengabadikan moment dengan berfoto bersama-sama. 
Beberapa Bangunan bertema Hindu di Pantai Ngobaran
Narsis sambil kasih liat view pemandangan pantai Ngobaran
Pantai-karang-plus pamer kaos Inter Milan,, heheeee
Nampang bareng temen-temen, untung ngajak HumanSis nich....jadi ada yang jepret
With kak Fafa ddan Kak Endang
Menjelang Dzuhur, kami pun naik duduk di warung menikmati es kelapa muda sambil menunggu waktu sholat. Setelah ready, kami melanjutkan langkah menuju ke pantai Nguyahan yang ternyata hanya beberapa meter disebelah pantai Ngobaran, dengan berjalan kaki pun hanya menempuh waktu sekitar 5 menit. Cuaca cukup panas saat itu, kalau pantai Ngobaran, kita akan bertemu dengan pantai yang cenderung berada dibawah tebing/ karang yang menjulang tinggi (Diatas tebing masih ada pura juga), sedangkan di pantai Nguyahan tipikal tanah landai dan membentang agak panjang meskipun tetepa di kelilingi dengan tebing/ karang yang tinggi. 
Pantai Nguyahan
Pantai Nguyahan dari dekat
Narsis nya teteppp yaaaa.....
Haduwww... ini berdua sokk imuttsss banget ya???
Di Nguyahan, kami sedikit bisa menikmati air dan berjalan-jalan lebih jauh ke arah ombak yang berdebur. Bahkan air ombak sempat menyerbu kami hingga nyaris setengah badanku basah kuyup. Setelah puas menikmati pemandangan, air, dan berfoto foto narsis, menjelang pukul 01.30, kami memutuskan untuk cuzz dan berpindah ke lokasi lain yaitu pantai Ngrenehan. 
Pantai Ngrenehan, kayak di Thailand dech... hehheee
Untuk mencapai pantai ini kami harus keluar dulu dari area parkir Ngobaran (tentunya dengan membawa serta si roda dua), dari arah ngobaran, nanti kita akan bertemu pertigaan, ambil tikungan ke kanan, ikuti jalan saja.. otomastis akan kembali bertemu dengan pantai mungil yang berwarna biru…dengan air dan ombak yang tenang (sejenis teluk). 
Perahu di tepi pantai Ngrenehan
Disini, pertama tama kita akan bertemu dengan beberapa perahu nelayan yang parkir di tepi pantai. Di pantai ini pun sepertinya tidak terlalu berbahaya kalau ada yang pingin berenang atau bermain air. Melihat pemandangan dan air birunya, aku jadi teringet film The Beach nya Leonardo Di Caprio yang mengambil setting di Thailand, inget Thailand, jadi inget Mario Maurer……………..hemmmmmmmmmmmmmmmmm,. tuch kan malah ngelantur…!!!
Narsis lagi yaaa... hehe
Lanjutkan lagiii, berhubung udah siangg malah menjelang sore, perut sudah ngga bisa nahan lapar, alhasil kami memilih untuk makan siang saja di Ngobaran. Disebuah warung yang menyediakan beberapa makanan dari laut tapi landak gorengnya ngga ada… hehee, dari pada repot, kami pun memilih satu menu ikan cucut asam manis satu porsi yang hanya Rp. 50.000,- dan bisa di nikmati ber-enam, nasi satu bakul, dan minumnya es jeruk 5 gelas, total keseluruhan hanya habis Rp 82.500,-, untuk ukuran di obyek wisata, lumayan juga.. ngga terlampau mahal, malah justru standar. Seusai makan, kami melanjutkan perjalanan masing-masing….Aku+Koko serta kak Kak Heri+istri memilih untuk pulang, sedangkan kak Danang dan istri hendak mampir dulu ke Malioboro. Perjalan pulang aku rasa cukup cepat, mungkin karena ngga pake nyasar-nyasar segala, eitt tapi lagi lagi aku ingatkan pas lewat pertigaan yg ada Pos galaknya tadi, kalau mau balik ke arah Prambann (Belok kanan), mesti liat liat traffic Light yaaa…. Kalau rambu udah nyala hijau, jangan buru buru belok yaa… soalnya ada tanda lampu hijau untuk belok dengan lampu hijau untuk lurus.
Aku dan My Balo sampai rumah sekitar pukul 18.00, uhhhhhhhhhhh, capekkknya… untung pas ngga ada siaran live MotoGP… heheee

Resume rute pantai Ngibaran-Nguyahan-Ngrenehan : dari klaten kota----Kalasan(Prambanan)---belok kanan—ikuti arah wonosari----pertigaan belok kiri----arah gunung kidul----ikuti jalur sampai bertemu pertigaan gading----belok kanan arah Playen----lurus sampai bertemu pasar Playen---belok kanan ikuti jalan---sampai bertemu BRI Handayani---belok kiri 30-50 m---belok kanan (bertemu pusdiklat TNI AD di kanan jalan)--- lurus terus sampai melewati hutan/ suaka alam----hingga bertemu sendang/ klam di pinggir jalan (sisi sebelh kanan)---lurus dikit sampai ketemu jalur bercabang Y—ambil jalur kampung yang ada di sisi kanan---lurusss saja ikuti jalan, nanti sudah ada petujuk arah disetiap belokan.

Sampai Jumpa Kembali di My Journey berikutnya……
TERIMAKASIHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH………………..

Monday, June 9, 2014

Tentang Inter : Journey To The Anniversary ICI Cilacap



Sejenak mencuri-curi waktu disela-sela kesibukan beraktifitas, mumpung beberapa kerjaan sudah terselesaikan dan sebelum ada kerjaan Laten yang mendadak datang hingga membuat aku hamsyongggg seketika…. Soo, dari pada mata ini terkantuk kantuk (Efect kebanyakan begadang download film nich kayaknya) jadi lebih baik aku manfaatkan kesempatan dalam kesempitan ini untuk sedikit mengulas dan kembali flashback dengan perjalanan unik yang sempat menjadi bagian dari pengalaman hidupku.
Yeah…….Akhirnya aku punya kesempatan juga untuk ikut jalan-jalan bareng temen-temen ICI (Ngga ngebayang sich masih bisa ngumpul bareng dan gila-gilaan sama mereka, ngga sekedar mentog diacara Anniv ICI Solo doank). Berawal dari info ajakan yang biasa nongol di Group ICI Reg SOLO, baik itu di Whatsapp maupun di BBM, akhirnya aku iseng-iseng berniat untuk ikut touring yang kali ini tujuannya adalah ke Kota Cilacap, tepatnya di Majengan dalam rangka menghadiri undangan Ulang Tahun ke 2 ICI Regional Cilacap yang diselenggarakan di Rayon Majenang. Beberapa hal yang membuat aku tertarik ikut adalah karena secara pribadi aku pingin banget refresing (Efect gagal ikut maen my BaloBear ke Sidoarjo gara-gara timenya ngga pas, hal berikutnya yang membuat aku tergiur adalah jumlah peserta Touring dari Solo yang lumayan cukup banyak, biasanya sich kalau ada acara beginian paling cuman Three Musketer nya doank yang aktif datang tambah beberapa pengurus aja, berhubung yang ikud lebih dari 10 orang… wow pasti bakal seru nich, lagian dari yang ikut..hampir semuanya aku udah kenal, meskipun ngga akrab semua.. Yach itung-itung piknik sambil merayakan kepengurusan baru, with korwil yang baru meskipun wajah-nya lama…hehee)
Setelah mendapat acc dan lampu hijau dari my BaloBear, aku pun menyiapkan diri untuk berangkat.  Kali ini ngga akan banyak hal yang ingin aku tuliskan, daripada bosen…sekedar ingin lebih menonjolkan kebersamaan dan pamer narsis di gallery foto yang bakal aku share disini. (Untung ada TongSis, terimakasih Tongsis)
Kami berangkat dengan 2 mobil, cuzz dari Solo Sabtu malam tanggal 31 Juni 2014 sekitar pukul 12.00, dan smpai di Majenang sekitar pukul 05.00 (itupun pake acara nyasar hampir masuk ke wilayah jawa Barat. Perjalanan yang cukup jauh, menegangkan tapi seru, terutama karena si pengemudinya udah kayak lulusan supir Sumber Kencana yang kondang gasssssssss polll, sapa lagi kalau bukan si Andy yang jadi juru kemudi. Sampai di Mejenang, karena masih buta sama lokasi acara, kami jadinya nangkring dulu makan bubur ayam di alun alun kota Majenang, eh…ternyata lokasi acara Ultah ICI nya ngga jauh-jauh dari situ.
Kami pun menuju ke penginapan, mandi kemudian langsung ikut acara inti hingga pukul 15.00, dan berencana mampir jalan-jalan dulu sebelum back to Solo. Namun karena satu dan lain hal yang ngga memungkinkan, kami memutuskan untuk langsung cuzz saja ke Solo. Meskipun capek, tapi tetep aja aku ngga bis tidur didalam mobil (kebiasan, ngga mau terlewat moment perjalanan), Sekedar info, perjalanan pulang dari Kebumen sampai Prambanan, mobil yang aku tumpangi sementara kendali setir dipegang oleh Kak Korwil, so ngga terlalu horor…. Haaaaaaaaaaaaaaaaaaa….. Bersyukur kami akhirnya menginjakkan kaki di Solo dengan selamat sekitar pukul 01.30.
Next time semoga bisa ikut seru-seruan lagi dech.. dan semoga ngga apes-apes terus kalau jalan rame-rame gini……

Nich oleh-oleh narsis dari Taman Kota Majenang :








Terimakasihhhhhhhhhhhhh......

Forza Interrrrrrrrrrrrrrrrr 1908x