Thursday, October 31, 2013

Memories of Fans : dari AB Three hingga Ada Band



Hampir kehilangan ide untuk menulis sesuatu yang ingin aku posting di blog tercinta ini, namun dasar udah punya jiwa penulis kayaknya, jadi segala ide itu seperti datang layaknya angin..wussssss dari segala arah dan ada aja yang akhirnya ingin aku tuangkan dicoretan ngga penting ini, rasanya semua hal itu bisa memberikan ide segar untuk aku tulis (weleh….). Akhirnya, gara-gara ngubek-ubek file lawas yang ada di hardisc termasuk file video dan music, so ketemu dech sama lagu-lagu lawas dari group music yang pernah berjaya dimasa lalu, dan ngga nyangka kalau aku pernah ngefans abisss sama group-group ini.
Mungkin dari sebagain besar yang hidup dan terlahir di eraku, pasti ngga asing dech dengan beberapa group music yang pernah dan bahkan sampai sekarang masih aku idolakan, sayangnya aku itu tipe orang yang emang limited edition, jadi aku justru jarang banget ngefans group atau selebriti yang lagi diidolakan banyak orang dimasa itu, so..jangan nyari-nyari group seperti Petterpan or  Sheila on 7 pada daftar dibawah ini (aku suka lagu-lagu Petterpan or Noah, atau mungkin juga Sheila on 7, tapi sekedar suka aja.. nga sampai ngefans and gila-gilaan mengoleksi gambar atau kliping-kliping beritanya). 
AB THREE (B THREE)
AB Three Formasi Lama
Ini dia group music/ vocal pertama yang bener-bener bikin aku gilaaaaaaaaaaaaa… (ngebayang ngga sich cewek ngefans sama penyanyi cewek?? Kalau sekarang pasti jarang banget). Pada masa itu, aku masih duduk di bangku SD, sekitar tahun 1997’an lah. Salah satu group vocal terkondang di Indonesia kala itu adalah AB Three (dulu sich belum ada tuch zamannya boy band or girl band), ngga hanya terkenal sich, AB Three termasuk salah satu group yang paling sering mengharumkan nama bangsa dibanyak festival music dunia, karena mereka memang sering banget dikirim ke ajang festival.
AB Three merupakan group vocal bentukan manajemen Antero Bagus pimpinan Chris Patikawa kala itu, dan personilnya adalah remaja usia belasan tahun yang merupakan jebolan ajang musik bergengsi dimasa itu, Asia bagus. AB Three dibentuk pada tanggal 13 Agustus 1993 dengan menyatukan 3 dara, Lusy Rahmawati, kelahiran Jakarta 4 Januari 1977 (rentang vocal mezzosopran), Riafinola Ifani Sari, kelahiran Bukittingi 11 Agustus 1978 (rentang vocal sopran), dan Widi Mulia Sunarya, kelahiran Jakarta 28 April 1979 (rentang vocal Alto). Lusy, Nola dan Widi begitu mereka akrab disapa, selain aktif mengikuit festival, AB Three juga sering tampil di acara Bagus Dan Bagus TVRI.
Nola-Widi-Lusy
Seperti yang aku kutip dari Wikipedia, AB Three adalah kelompok vocal yang unik, tanpa pernah sebelumnya merilis album, nama mereka sudah cukup dikenal public pecinta music Indonesia. Hampir tidak ada atau jarang ditemukan sebelumnya kelompok vocal Indonesia yang mampu menyanyi sambil menari lincah di atas panggung. Meski kadang tarian AB Three terlihat rumit bahkan harus meloncat dan jingkrak jingkrak, vocal tetap stabil. Jika sempat kagum dengan Beyonce yang mampu bernyanyi sambil menari dengan baik dan memakai sepatu bertumit tinggi, percaya dech AB Three sudah mampu melakukannya sebelum itu (bahkan mereka benar-benar bernyanyi, tidak hanya sekedar lipsing yan marak dilakukan penyanyi-penyanyi zaman sekarang ini. Kalau pas ikut festival trus lipsing gitu,,lucu kalee ya??)
Selain kompak dalam beryanyi dan koreografi, dalam segi kostum-pun mereka juga selalu tampil kompak. Selalu tampil dengan kostum yang serupa, atau dengan model berbeda namun masih satu motif kain yang sama. Pertama kali aku kesengsem sama mereka adalah ketika disebuah acara televisi swasta (udah lupa acara apa), diacara itu dibuat 2 kubu (kelompok) yang masing-masig terdiri dari penyanyi cowok dan penyanyi cewek. Masing-masing kubu akan menampilkan jagoan-jagoan mereka dan penonton yang menilai mana yang terbaik. Di sesi terakhir, tampilah AB Three dengan membawakan lagu Suaramu, penampilan mereka sangat atraktif, kompak, dan keren abis. Dengan penampilan AB Three tersebut, akhirnya kubu penyanyi cewek yang berhasil memperoleh nilai terbanyak. Sejak saat itu aku jadi gila-gilaan sama AB Three. Setiap ada berita dan info mereka ditabloid or majalah, aku langsung melibasnya, bahkan rela berjam-jam berada ditempat loakan yang ada didalam pasar untuk sekedar mencari majalah lama yang ada profi AB Threenya. Dahulu bahkan AB Three sempat punya acara sendiri namanya Catatan AB Three di TPI malam hari, sayangnya saat itu belum ada siaran TPI di malam hari. Sampai sekarang AB Three sudah menelurkan 5 album yaitu : Cintailah Aku, Kerinduanku, Nyanyian Cintaku, Auraku dan Selamat Datang Cinta (2 Album terakhir dengan formasi baru).
Beberapa saat setelah aku mulai ngefans AB Three, mereka pun mengeluarkan album ke-dua yang bertajuk Kerinduanku (Album pertamanya Cintailah Aku lolos dari pendengaranku karena saat diluncurkan aku belum kenal AB Three, namun akhirnya aku mendapatkan pula kasetnya). Setelah beli kaset album Kerinduanku, setiap malam aku selalu bernyanyi dan berkoreo seolah aku ini personil AB Three dan menempatkan posisi sebagai Nola karena dia yang paling aku suka (Mungkin aku mulai menyukai warna biru karena ia sering memakai kostum warna Biru). Selain sering berkaraoke dan bergaya layaknya Nola, seperti seorang fans terhadap idolanya, segala penampilan termasuk potongan rambut Nola pun aku ikuti. Seiring dengan itu, aku pun punya teman 2 SD yang juga masih satu RW denganku, kami sering pulang skull bersama, mereka adalah Mega dan Heri. Eh.. ngga disangka ternyata Mega juga suka sama lagu Kerindanku nya AB Three, dan kalau menurutku mukanya juga agak mirip sama Widi. Entah dari mana asalnya, tibatiba kami menempatkan posisi aku sebagai Nola (Nola kok gendutnya minta amppun), Mega sebagai Widi dan agak sedikit memaksa pada Heri untuk menjadi Lusy. Sebenarnya sich kami ngga ngapa-ngapain, cuman kadang jadi bahan becandaan aja dan emang nggaa pentinggg bangettt (Ternyata SD sampai SMA aku sama aja yach?? Masih inget kan gimana aku menempatkan diri sebagai Piper dalam Charmed.. entahlah.. kenapa bisa hidupku dulu sebahagia itu??wkwkk).
Kembali ke-kegilaan aku bersama AB Three, kecintaanku pada AB Three sempat membuat aku mengirim surat kemereka, sayangnya selama berminggu-minggu surat balasan tidak kunjung datang (Klise banget yach zaman dulu tuch), sampai suatu saat waktu aku potong di Queen salon yang kebetulan juga masih tetangga dekat denganku, tiba-tiba sang pemilik menyebut namaku dan si chapster pun ingat kalau pernah ada surat nyasar atas namaku ke Salon itu, ternyata alamat pos kami sama-sama bernomor 73, sayangnya nomor 73 pada alamat rumahku itu adalah alamat lama, dan siapa sangka surat itu ternyata balasan dari management AB Three. Surat balasannya memang bukan tulisan asli, karena hanya tulisan tangan yang dicopy, namun disurat itu dilapirkan foto asli AB Three plus tanda tangan asli mereka, gillaaaaaaa..  bisa bayangin ngga sich seberaba heboh dan happy nya aku. Selain kegilaan diatas, aku juga ada cerita lain, kebetulan aku tuch suka banget bikin kerajinan tangan, dan dikala itu lagi gemar gemarnya bikin baju boneka Barbie dari kain perca, dan karena aku punya 3 barbie juga, akhirnya ide kreatifku mempengaruhi otakku untuk membuat semua model baju AB Three yang pernah aku lihat kedalam wujud pakaian Barbie dan sering aku pakaikan ke 3 barbie aku secara seragam, sayangnya ketika aku pindah dari Boyolali kota ke kampung, semua koleksiku baik dari kliping, gambar-gambar majalah, bahkan pakain Barbie plus barbienya lenyap hilang tak berbekas, entah ikut terbakar karena dikira sampah atau entah tertinggal dan aku tak ingat lagi untuk membawanya.. ya sudahllah,, tak ada kenangan sama sekali, bahkan kalau ingat kala itu, ingin banget rasanya aku kembali dan memotret semua hasil karya masterpiece ku itu… L
Foto Pernikahan Personil (kecuali Foto Nola, itu pas tunangan kayaknya)
Setelah Lusy Rahmawati menikah dan memutuskan untuk keluar dari AB Three, kemudian posisi Lusy digantikan oleh Prilliany Cynthia Lamusu yang lebih akrab disapa Cynthia, ia sebelumnya juga sudah sering bekerjasama dengan AB Three dimana menggantikan salah satu personil jika ada yang berhalangan hadir. Tahun pertama bersama Cynthia, AB Three mengeluarkan album bertajuk Auraku, di Album ini banyak lagu yang mulai berbeda karakter dengan lagu-lagu AB Three sebelumnya yang lebih cenderung ke telengi remaja ABG, dan kali ini lagu AB Three lebih terdengar berani dan nakal. Beberapa waktu bersama Cynthia, aku masih mengidolakan mereka, namun sepertinya gaung AB Three dan group vocal Indonesia mulai tergeser dengan Band, dan beriringan dengan itu, gaung group vocal atau penyanyi solo baik pria dan wanita mulai memudar. 
AB Three Formasi Baru (B Three)
Cover Album AB Three
Seiring dengan waktu berjalan, disetai pamor AB Three yang mulai menurun dan usiaku yang beranjak dewasa, membuat selera bermusikku pun berpindah, lebih lebih setelah AB Three keluar dari managemen Antero Bagus dan memilih jalan sendiri dengan nama B Three, aku sama sekali sudah tak lagi mengikuti perkembangan music mereka. Lagu-lagu yang ditawarkan pun tidak lagi sebuming era group music, lebih-lebih ditengah menjamurnya band-band sekelas PetterPan kala itu, dan kini meskipun nama B Three masih berada dijajaran penyanyi berbakat, namun aku sudah lama sekali tidak lagi menggilai group ini layaknya masa remajaku dulu. Dan cerita tentang nyanyian cintaku bersama AB Three, kini tinggal menjadi kenangan indah yang masih terus akan aku ingat selama lamanyaaaaaaaa… bagaimanapun group vocal ini masih yang ter keren dibandingkan girlband yang ada saat ini. 

THE CORRS
Masih di masa-masa usia belia alias SMP-SMA, aku sudah mulai mengenal penyanyi-penyanyi dari manca, meskipun dulu tak sebanyak sekarang ini namun justru vidklip lagu manca sering wara wiri di Televisi swasta. Salah satunya yach The Corrs ini dengan lagu pertama yang sampai ditelingaku adalah What Can I Do, lalu beberapa waktu kemudian aku menengar lagu mereka yang bertajuk Radio, dan kebetulan aku mendengarnya juga dari Radio, rasanya lagu-lagu mereka itu nyaman banget didenger, apalagi selalu memunculkan music irlandia yang jadi cirri khas mereka.
Jim-Sharon-Caroline-Andrea
The Corss merupakan group Band asal Dundlk, Irlandia. Musik mereka beraliran Folk Rock (Yaitu gabungan music rakyat dengan music rock). The Corrs terdiri dari 4 bersaudara yang masing-masing mahir memainkan alat music, mereka terdiri dari Andrea (Lead Vocal dan sesekali memainkan tin Whistle) adalah yang paling muda diantara personil The Corss, lahir dengan nama lengkap Andrea jane Corr pada 17 Mei 1974. Sharon (Biola serta Backing vocal) lahir pada 24 March 1970 dengan nama lengkap Sharon Helga Corr. Berikutnya, Caroline (Drum, Perkusi, Bodhran, dan Backing Vocal), menurutku dia yang punya tubuh paling atletis, keren, kayak Riley, apalagi mainnya Drum (I like it), ia lahir pada 17 Maret 1973 dengan nama lengkap Caroline Georgina Corr dan Jim (Gitar, Keyboard, dan backing Vocal) adalah satu-satunya pria di group ini dan adalah yang paling tua, lahir pada 31 July 1964 dengan nama lengkap james Steven Ignatius Corr. Band ini mulai dikenal pada akhir tahun 1990 dan aku baru mengenal mereka pada tahun 2000an, sayangnya pada tahun 2006 Band ini mulai tidak aktif, Jim dan Caroline memilih focus pada keluarga mereka, sedangkan Andrea dan Sharon masing-masing justru memilih bersolo carier.
Tingkah polahku saat menyukai Band ini untungnya tidak se-gila saat menyukai AB Three. Dari pertama suka The Corrs karena memang lagunya bagus-bagus dan personilnya cantik-cantik (Kecuali Jim tentunya), selain itu, kemahiran setiap persons nya dalam memainkan alat music membuatku benar-benar terkesan, lebih-lebih mayoritas dari mereka adalah cewek. Aku mulai mengenal lagu-lagu terbaik The Corrs saat aku iseng membeli VCD bertajuk The Best of The Corrs (tentunya VCD yang berada dilapak-lapak pinggrir jalan), meskipun hanya VCD Bajakan namun kualitas gambar dan suara sudah cukup bagus (Bukannya merasa berdosa karena beli bajakan,, tapi mo gimana lagi.. Duit anak SMP-SMA cuman sanggup buat beli VCD seharga Rp. 10.000 kala itu). The Corrs telah mengeluarkan 5 Album yaitu:
Cover Album The Corrs
1. Forgiven not Forgotten (1995) lagu yang paling aku suka Run Away
2. Talk On Corner (1997) dengan lagu What Can I Do, Only When I Sleep, I Never Loved You Anyway
3. In Blue (2000) dengan lagu favoritku adalah Breathless, Give Me A Reason, Irresistible, dan All The Loved In The World.
4. Borrowed Heaven (2004), Angel dan Summer Sunshine adalah lagu favoritku di album ini.
5. Home (2005) dan jujur untuk album ke 5 ini aku suda mulai tidak mengikuti perkembangan mereka so lagu-lagu di album ini pun belum familiar ditelingaku, sepertinya juga tidak terlalu ber-gema di Indonesia (atau aku aja ya yang ngga update??).

WESTLIFE
Westlife Formasi Lama
Group Music berikutnya yang sempat nangkring menjadi bagian dari Band yang aku sukai tak lain adalah Westlife. Sama seperti The Corrs, aku suka Westlife karena salut dengan group muda ini yang pintar menyanyikan lagu lawas hingga banyak ABG-ABG yang tergila-gila. Kembali bersyukur karena aku bukan bagian dari Groupis yang norak abis dengan bersikap histeris tiap melihat poster atau wajah-wajah anggotanya nongol di layar televisi. Tidak ingin ikut arus remaja masa itu yang merogoh semua uang sakunya hanya untuk membeli gambar-gambar Weslife hingga kamarnya penuh dengan muka personilnya, aku cukup membeli VCD nya saja (Sama dengan VCD Best of The Corrs yang tidak perlu aku jelaskan detailnya lagi).
Westlife merupakan Boyband asal Irlandia. Meskipun Westlife adalah Boyband, namun menurutku Boyband era tahun 2000-an itu tidak senorak sekarang ini, mereka benar-benar punya kualitas suara yang mumpuni dan tidak terlau banyak korea (Kayaknya agak lucu and terlihat gimana gitu kalau lihat Boyband zaman sekarang yang pake koreo-koreo gitu..hhee ini sich hanya penilaian subyektif seorang Indyani aje yaaa). Personil Westlife terdiri dari : Nicholas Bernard James Adam Byrne, lahir di Dublin, 9 Oktober 1978 (Nicky), Kian John Francis Egan, lahir di Sligo, 29 April 1980 (Kian), Marcus Michael Patrick Feehily lahir di Sligo 28 Mei 1980 (Mark), Shane Steven Filan lahir di Sligo, 5 Juli 1979 (Shane), dan Brian Nicholas McFadden, lahir di Dublin, 12 April 1980 (Bryan) bergabung sejak tahun 1998 dan keluar pada tahun 2004.
Shane-Mark-Kian-Nicky-Bryan
Nicky, Kian, Mark, Shane, dan Bryan merupakan penyanyi dengan karakter vocal masing-masing. Sebagian besar westlife-lover cenderung suka sama Bryan dan Nick karena dari penampilan, mereka memang paling terlihat charming, namun aku tidak sependapat dengan itu (Aku itu garis minoritas soalnya, jadi yang disuka banyak orang cenderung aku tinggalkan), diantara ke lima cowok ini, salah satu yang paling aku suka adalah Shane, menurutku memang ia tidak se charming Nick atau Bryan, tapi ia terlihat lebih kharismatik, berambut coklat kehitaman, dan suaranya lebih kinclong dibandingkan yang lain.
Cover Album Westife 1-5
Cover Album Weslife 6-10
Selama aktif didunia music, Westlife sudah menelurkan album sebanyak 10 butir (Ayamr kaliiii ya??), tapi dari 10 itu yang easy listening alias masuk ketelingaku hanya 3 Album awal (yang lain udah ngga ikutin kabar beritanya), yaitu : Westlife, Coast to Coast, dan World of Our Own. Dari ketiga album tersebut, lagu Westlife yang aku suka diantaranya :Fool Again, I Have A Dream, Season In The Sun, If I Let You Go, My Love, I Lay My Love On You, When You’re Looking Like That, Soledad, You Make Me Feel, dan Up Town Girl.
Weslife Formasi Baru (tanpa Bryan)
Selama masa SMP hingga masuk awal SMA (1998-2001), Group Band ini masih terus mengudara, namun setelah album ke-tiga, aku jarang sekali mengikuti perkembangannya, hingga kabar band ini sudah tak lagi eksis bahkan disebutkan salah satu personilnya bangkrut. 
Intermezzo : pasang picture F4
Selain Westlife, dimasa itu juga muncul Boysband lain dari Taiwan yang membooming lewat serial Meteor Garden, mungkin masih ingat para personilnya (kalau aku sich udah lupa, yang keinget cuman Jeery yan doank), yach Boyband ini juga sempat menjamuri rekan-rekan sekolahku, untungnya aku bukan tipe orang yang mudah terbawa arus..so aku selamat dari eufhoria F4.

ADA BAND
Masa-masa fans mulai melanda diriku ketika berada dibangku kuliah. Disaat beberapa orang tergila-gila dengan aksi fantastic Ariel sang vokalis PetterPan, lebih-lebih Petterpan sempat konser di UNS, banyak banget yang gandrung sama personilnya, bahkan penjual tempura atau apalah itu yang nongkrong di kampus Fisib dibilang mirip Ariel. Namun inilah aku yang selalu berada pada garis keras minoritas, aku salah satu orang yang memilih aliran band lain untuk kujadikan idola, dan ngga tau gimana ceritanya, tiba-tiba pilihan itu jatuh pada ADA BAND, tentunya versi baru.
(maaf hanya Donnie yang saya tampilkan foto profilnya..hehee)
Kalau tidak salah ingat, pertama kali denger lagu Ada Band adalah saat aku iseng menghubungi nomor yang tidak aku kenal dan dari seberang ponselnya diangkat, namun tak ada yang bersuara selain alunan lagu Manusia Bodoh dari Ada Band, sayangnya saat itupun aku ngga tau siapa penyanyinya tapi aku emang udang agak familiar sama lagu itu (Gile,, aku tuch ngga gaulll amat yach??), akhirnya karena penasaran, aku pun tanya tanya ketemen dengan sedikit menirukan lagu itu walau jadinya kacau. Setelah tau itu lagu milik Ada Band, akhirnya aku coba browsing di Perpustakaan Kampus Pusat yang lumayan murah meriah (Zaman dulu belum model tuch browsing pake HP). Bermodal dari vidklip Manusia Bodoh dan melihat vocalis-nya, kok sosoknya kayak siapa gitu (hahaa,,,baca Koko Bear..tapi ini serius aku bener-bener Lebay), dan entah sejak kapan aku jadi jatuh cinta sama si Vocalis, Donnie Cahyadi Sibarani. Akhirnya Penyakit Fans kembali memvirusiku saat itu, dari koleksi tiap majalah yang memuat profil Ada Band, sampai koleksi poster dan kasetnya (kali ini kaset asli karena aku sudah sadar diri…hahaaa).
Cover Album Ada Band
Cover Album Ada Band
Sekilas tentang Ada Band, sebelumnya group ini sukses habis dengan vokalis Baim (suami Artika Sari Devi saat ini), namun Ada Band sempat vakum 2 tahun sampai akhirnya eksis lagi setelah menemukan akang Donnie sebagai vokalis penggantinya. Ada Band formasi baru setelah vakum (2003) terdiri dari Krishna Balagita pada Keyboard/Piano, Dika pada bass dan backing vocalm Rama Yaya Moektio pada drum, Marshal Surya Rachman pada gitar, dan Donnie Cahyadi Sibarani di Vocal. Album pertama yang mereka rilis setelah berganti formasi bertajuk Metamorphosis (cocok banget yang nyari judulnya), lagu laris manis yang ada dialbum ini adalah Masih (Sahabatku Kekasihku), Seberkas Kisah Lalu, dan Manja. Pada akhir tahun 2003 mereka membuat album The Best of Ada Band-Discography yang berisi lagu-lagu terkenal Ada Band plus 2 lagu romantis Kemanakah dan Jadikan Aku Raja, selain itu mereka juga merilis ulang lagu Ada Band saat era Baim, seperti Tiara, Seharusnya, Bilakah, dll. Pada tahun 2005 (inilah tahun aku mulai mengenal Ada Band), mereka mulai merilis album baru berjudul Heaven of Love dan merupakan masa kejayaan Ada Band. Menurutku banyak banget lagu keren di album ini selain Manusia Bodoh, sebut saja Yang Terbaik Bagimu, Kau Auraku, Setengah Hati,  dan Langit 7 Bidadari. Pada awal tahun 2006 mereka meluncurkan Album berikutnya berjudul Romantic Rhapsody dengan lagu andalan Karena Wanita (Ingin Dimengerti) yang pernah menjadi OST salah satu produck pembalut dan Haruskah Ku Mati. Pada pertengahan 2007 Ada Band meluncurkan album Cinema Story lalu pada tahun 2008 Harmonious, diikuti Album ke-10 Mystery Of Musical, dan album ke-11 dirilis pada bulan Juli 2011 dengan judul Empati. Sayangnya, beberapa album terakhir Ada Band tidak sukses seperti album Heaven of Love dan Romantic Rhapsody. Selain itu, penampilan Donnie juga sudah jauh berbeda dengan dulu, iya sich ia jadi lebih kurusan, tapi ngga kelihatan charming kayak dulu.. hehee. Dan sampai sinilah kisahku menjadi ArmADA.

Setelah berakhirnya kejayaan Ada band, sejak saat itu pula aku tak lagi punya group band/ group music/ penyanyi yang membuatku bisa benar-benar tergila-gila sampai edyann dan ngga waras macam ngumpulin foto dan berlaga sok jadi bagian dari hidup mereka, tapi untungnya aku masih berada diambang kewajaran, karena selama aku jadi fans, ngga pernah satu kalipun aku berminat untuk berbondong-bondong datang ke konser mereka, sekalipun Ada band pernah konser di Solo, (Lagi-lagi, inilah aku yang emang agak Limited Edition). Mungkin bisa dibilang, cinta ku berakhir di Donnie Ada band, wkwkkk…. Tapi beneran dech, suerrrrr… kalau ditanya penyanyi/ Group music favorit setelah Ada band siapa? Aku pasti bakal mikir dan memutar kepala 1800 karena ngga bisa jawab, dan sampai sekarang aku udah ngga punya lagi idola yang bikin aku teriak teriak histeris kalau profilnya nongol di media (dari dunia music, bahkan dunia film.. kalau dari dunia olahraga sekarang nich lagi histeris-histerisnya sama Dani Pedrosa dan Marc Marques, plus Andrea Stramaccioni..). Mungkin kalau dari segi music dan lagu, banyak sich yang aku suka, tapi ya tergantung selera telingaku juga sich, ambil contoh aja musiknya Linkin Park yang udah bersenyawa dengan telingaku, suka juga sama LP, tapi ngga sampai jadi fans dan mengoleksi foto-foto personilnya, hehe.. tapi menurutku, Chester adalah salah satu vocalis yang imyut-imyut.. hahaa.
Kayaknya nostalgila fansnya sampai disini dulu aja dech,, saatnya mikir mo dikasih judul apa nich postingan, biar keren.. Paling pusing kalau mikir judul, nga punya bakat ber-filosofi.


*Forza Inter Milan 1908x….*

Referensi :

Wednesday, October 30, 2013

Jejak Petualang : Hattrick Sidomukti !!!



Semangat membangkitkan jiwa berpetualang memang sepertinya sedang menggebu-gebu dalam batin, jiwa, raga dan sanubaruku (halahhh..sumpehhhhh..kalimat pembukaannya lebay abissss). Yeah, dikesempatan kali ini, aku kembali ingin merekam kenangan perjalanan liburan yang pernah aku retas dimasa lalu dalam sebuah tulisan ringan ini. Tujuan touring yang hendak aku ceritakan ini tak lain adalah ke Wisata Alam Umbul Sidomukti Bandungan, yang terletak di lereng sebelah Selatan Gunung Ungaran, wilayah Kabupaten Semarang. Perjalananku kali ini agak berbeda dengan perjalan-perjalan lainnya karena biasanya aku hanya melakukan single figther with my Koko Bear, kali ini aku kesana ber-ramai ramai alias bersama teman-teman.
Pintu Masuk Parkiran Umbul Sidomukti
Papan Nama Lokasi
Pertama kali aku kesana adalah dalam rangka liburan ringan yang direncakan bersama rekan-rekan kantor pada 17 Oktober 2010. Kami memutuskan untuk mengadakan wisata karena uang kas yang terkumpul sudah lumayan banyak, kebetulan aku-lah yang mengurusi uang kas di kantorku (tepatnya sebenarnya bukan kantor sich, lebih tepat disebut depo pelayanan bagi outlet/ konter dan pelayanan customer Indosat, karena memang saat itu aku bekerja di Dealer Indosat, STMJ yang berkantor pusat di Solo). Awalnya kami memilih lokasi yang terjangkau dengan uang kas tersebut plus iuran Rp. 50.000,- tiap pesertanya yang semua adalah anggota depo pelayanan yaitu 2 admin cewek (aku dan CS ku), 6 orang Sales, 2 orang marcom, 1 SPV yang membawa putranya, serta 1 orang OB. Tujuanpun kami pilih ke Sidomukti (karena aku belum pernah kesana, jadi aku semangat sekali), tanggal dan waktu keberangkatan pun ditetapkan setelah semua dipersiapkan seperti transportasi yang saat itu memakai 1 elf dan konsumsi tentu saja. Dihari minggu pagi kami berangkat dari Boyolali kota sekitar pukul 07.30, karena cuman ada 2 cewek, otomatis aku duduk dengan Niar, patnerku itu dan aku memilih duduk didekat jendela agar lebih leluasa melihat pemandangan di luar. Jujur aku cukup buta dengan jalur menuju ke Sidomukti ini, terlebih aku duduk dibelakang dan lebih cenderung bercanda ria dengan semua penghuni Elf. Sukup seru memang, karena kami memang sangat akrab satu sama lain, dan karena keterbatasan biaya, kami sengaja tidak mengajak masing-masing pasangan atau keluarga.
View Lembah dan Bukit Sidomukti
Sekitar pukul 10.00 kami sudah sampai di lokasi tujuan dengan selamat yang mana sebelumnya kami harus melewati medan yang cukup sulit, dimana melewati jalan pemukiman desa yang sempit dan menanjak. Sesampai di halaman parkir Umbul Sidomukti, sesaat udara dingin nan sejuk menyusup kerongga rongga pernafasanku, namun lama kelamaan, sengatan panas matahari mulai merayap dipermukaan kulit ini. Pemandangan alam nya cukup bagus, hijau dan nampak banyak tanaman sayuran dilereng-lereng bukit sekitar lokasi wisata itu. Selain itu, disana juga ternyata banyak sekali kuda yang disewakan jika berminat berjalan jalan dengan naik kuda (itu mah namanya bukan jalan-jalan), Aku agak lupa tarifnya berapa, tapi seperetinya lumayan mahal. Setelah membeli karcis, kami pun masuk ke lokasi wisata tersebut, namun ada kejadian lucu sebelumnya dimana sendal salah satu temanku tiba-tiba jebat alias rusak, so ia pun terlihat nampak konyol dengan sendalnya itu.
Nampak Pos Flaying Fox dari atas bukit
Memasuki lokasi wisata dari pintu loket, kita akan disambut dengan jalan lurus bersemen yang agak menurun ringan dan disisi kirinya terdapat jurang dan disisi kanan terdapat tebing, lalu dipertengahan jalan, di sebelah kiri akan kita jumpai sebuah loket lagi, yaitu loket permainan. Banyak permainan yang ditawarkan disana, seperti ATV,Meniti Jaring, dan Flying Fox. Jujur Flaying Fox adalah yang paling menarik perhatianku, tapi aku jujur agak kwatir dengan berat badanku yang lubayan big.. takut talinya ngga kuat menahanku. Kami pun terus menyusurui jalan hingga sampailah pada bagian kolam, ada sejenis air mancur ditepi kolam itu yang sepertinya berasal dari sumber mata air. Aku hanya mendekat sedikit dan menyentuh air didalam kolam itu, memang tidak ada niat untuk bermain didalam air. 
Mau ngetes sedingin apa airnya..
Temenku bergaya banget ya??
Menurutku wahana wisatanya tidak terlalu wahh buatku, cenderung pemandangan yang biasa saja, namun karena itu adalah kunjungan kali pertama, jadi aku rasa.. cukup mengesankan-lah untuk sebuah pengalaman perjalanan. Sebagai kenang-kenangan, kami pun lalu berkumpul di anak tangga dan berfoto bersama, setelah itu.. kami pun mengelompokkan diri tanpa sengaja dan mencari lokasi yang ingin dikunjungi. 
Foto bersama my teamwork
Aku pribadi masih sangat ingin naik Flaying Fox, namun karena tak ada teman, akhirnya batal dech.. beralih ke lokasi ATV, dengan tiket Rp. 25.000,- /3 kali putar. Aku , Niar dan beberapa temanpun menuju ke lokasi ATV, yaitu sebuah motor dengan roda besar yang dikemudikan seperti layaknya motor matic dan dijalankan disebuah jalur berliku-liku yang sudah dipersiapkan, namun gilleeeeeeeeee abis… aku bener-bener ngga bisa mengendalikan motor ATV ini dengan baik dan benar, terlebih lagi ada jalur yang tergenang dengan air, hampir saja ATV ku ringsek ke tanaman perdu disekitarnya, satu putaran aku pun menyerah..lalu diganti kan oleh temanku, lupa aku siapa yang meneruskan 2 putaran terakhir.
Ayik bener yach yang ber-ATV
Narsis dulu biarpun ngga bisa cara mainnya
Numpang makan di Candi Gedong Songo
Selesai ber-ATV ria, kami pun memutuskan untuk mengakhiri kunjungan kami di Umbul Sido Mukti ini, dan melanjutkan perjalanan menuju ke Candi Gedong Songo.
Kunjungan berikutnya, 17 Juli 2013 alias kunjungan ke-2 adalah kunjungan yang sayang sekali tidak berasal dari niat dalam hati, so perjalannya pun serasa tidak dan sangat tidak menyenangkan. Berawal dari rencana piknik gratis yang diadakan oleh Tim keluarga besar IT dimana Koko ku bekerja, maka di anjurkanlah aku alias sang istri ini untuk ikut serta, dan berhubung lokasi tujuanya adalah Umbul Sidomukti (yang tidak berniat saya kunjungi untuk kedua kalinya) dan waktu wisatanya pun jatuh dihari Sabtu dimana kantorku tidak libur dihari ini, maka aku sangat enggan sekali untuk sekedar cuti dan berlibur di lokasi yang pernah aku datangi. Namun dengan dasar alasan kesetian dan bujuk rayu sang Koko Bear, akhirnya aku pun ikut juga walau dengan suasana yang tidak nyaman. Sabtu pagi sebuah mobil Elf sudah menjemput kami di jalan dekat rumah. Point menyebalkan berikutnya pun datang juga, kami “dipaksa” untuk duduk du kursi depan alias dekat pak supir, padahal seumur umur.. itu adalah tempat duduk yang paling ngga aku suka, lebih lebih perjalanan jauh.. Huft, alhasil bete pun semakin melanda, lebih-lebih yang belakang mulai bercanda yang aku ngga kenal semuanya, Aku pun mencoba menidurkan diri dan hanya bisa sesaat saja, sampai akhirnya mataku terbuka lagi dimana Elf sudah berada di jalur Ring Road Salatiga, dari situlah aku justru memperhatikan jalan, rasanya jalan yang dilalui berbeda dengan jalur saat pertama kali aku datang, dan sampailah kami disebuah pasar dan gang menuju arah Wisata Umbul Sidomukti (ada papan nama diatas jalan masuk gang yang lumayan sempit). Aku baru ingat, kali  pertama aku kesini, mobil kami datang dari arah berlawanan, jadi jika di kunjungan pertama mobil belok kiri, untuk kunjungan ke dua ini beloknya kanan. Ahh, entahlah… yang jelas, sampai di lokasipun suasana hatiku masih belum luluh juga. Pemandangan dan keadaaan tidak jauh beda dari pertama kali aku kesini, semua rekan Koko pun berbaur dan bercanda menikmati suasana Umbul, sampai didalam tujuan utama kami adalah di Kolam renangnya, tentu saja aku tidak akan berendam disana. Aku memilih berada disalah satu gasebo yang disediakan disana sambil menikmati beberapa snack yang ada dan menunggu koko yang asyik bermain air bersama yang lain. Setelah agak siang, semuanya pun mulai turun dan berganti pakaian lalu sembahyang. 
Muka sepet karena lagi bad mood banget
Sebelum keluar, beberapa rekan sempat berhenti di papan Flaying Fox, ada tiket gratis juga untuk naik, aku yang kemarin-kemarin berminat naik, gara-gara masih bete, memilih untuk tetap duduk dan tidak menikmati liburan kali ini, Justru Koko yang badannya segede beruang ikut naik Flaying Fox. Setelah semua selesai berflaying Fox ria, kami pun keluar dari lokasi lalu menuju ke warung makan lesehan yang ada di depan lokasi parkir Umbul Sidomukti. Disini suasana hatiku mulai lumer, mungkin karena pengaruh Kakap Saos Asam Manis yang luar biasa enak.. mungkin bisa dijadikan referensi,,, bagi siapapun yang merasa bete, sembuhkanlah dengan mencoba menikmati makanan lezat, terutama disaat perut mulai keronongan dan tinggal makan alias gratis..wwkkkk (saran yang menyesatkan, jangan dipercaya ya ya ya ya). Setelah selesai makan, kami pun pulang namun sebelumnya mampir dulu di pasar Bandungan (sudah tradisi ini) untuk membeli oleh-oleh yang umunya berupa buah-buahan, sayur mayur, ampyang, dll… dan perjalan kedua ku ke Sidomukti pun berakhir setelah kuranglebih pkl. 20.00 Wib sampai dirumah dengan selamat.
Nah.. Dan di akhir tahun 2012 yang lalu, 30 September 2012 (setahun 2 kali nich), aku lagi dan lagi mengunjungi Umbul Sidomukti yang bahkan tidak berniat untuk aku kunjungi 2x, kini justru aku kunjungi 3x. Namun kali ini perjalanan agak berbeda, berawal dari touring yang direncakan tim kantorku di Boyolali kota (udah beda perusahan nich dengan kunjungan pertama, tapi beberapa orangnya masih ada yang sama, Binggung kan??), kami berniat untuk melakukan perjalanan dengan beramai-ramai naik motor, lokasi tujuan belum ditentukan, namun kemudian cab depo yang ada di Simo Boyolali pun mengusulkan untuk naik mobil saja, sedikit ada perbedaan pendapat namun akhirnya kami pun menyepakati untuk ber motoran ria saja. Untuk lokasi tujuannya aku sendiri kurang jelas karena aku hanya ngikut aja, yang pasti adalah di daerah Semarang. Aku awalnya udah feeling bakal ke Umbul Sidomukti juga, tapi tiap aku tanya sama yang punya ide, ia malah ngga tau nama lokasi yang akan kami kunjungi.. haduwwww..siapa yang aneh nich??. 
Persiapan Berangkat
Well, hari H pun sudah didepan mata, kami berkumpul di kantor Boyolali, sedangkan rekan yang rumahnya di Salatiga sudah menunggu disana. Kami pun mulai bersiap untuk berangkat sekitar pukul 08.30, sangat molor dari waktu yang sudah ditentukan. Kali ini ada beberapa yang membawa pasangan namun banyak yang memilih untuk sendiri dan berboncengan dengan rekan satu kantor, dan aku tentu saja bersama my special driver dunk? Alias koko Bear. 
Mampir di pinggir jalan..hehe
Perjalanan agak memakan waktu karena kami mesti saling menjaga jarak satu sama lain, untuk jalur kali ini, aku masih ingat betul adalah jalur yang sama yang diambil tatkala perjalanan Sidomukti ke-2, yaitu lewat Ring Road dan melewati Getasan (bagaimana bisa lupa, ini kan nama daerah kelahiran Bambang Pamungkas20), dan ketika sampai disebuah gang besar, sudah sangat pasti kalau ini adalah akses jalan menuju ke Umbul Sidomukti..haduwww… berasa Hattrick dech… namun perjalanan kali ini agak berbeda karena kami naik motor dan lebih menikmati medan perjalana yang memang menantang. Beberapa menit kemudian, sampailah kami di lokasi tujuan, sayangnya suasana tidak sehijau ketika pertama dan kedua aku datang ke sini, berhubung memang musim kemaru,. Jadi banyak sekali lahan yang sengaja tidak ditanami sehingga nampak kering. Sebelum masuk ke lokasi, aku menyempatkan diri dulu berfoto ria dengan my patner dikerjaan sembari menanti bakso ojek yang aku pesan.
Kelihatan keringggg...
Nampak pemandangan kota dari atas bukit sidomukti
Setelah mendapat tiket dan masuk, tidak sepenuhnya menarik karena merasa terbiasa dengan pemandangan dan lokasi disana, agar suasana lebih beda, aku pun memilih turun ke tebing dan ikut nongkrong disebuah pos tempat pemberhentian Flaying fox. Kami pun bercanda ringan, sampai akhirnya melihat Pak Bos bergelantungan naik Flaying Fox, adrenalin pun kembali meningkat dan merengek kesemua yang ada disana untuk mau ikut ber Flaying Fox ria, akhirnya.. ada mas Bayu dan Mas Adil dari Indosat yang berminat juga, sambil mengekor dibelakang mereka, aku pun ngikut beli tiket yang aku lupa harganya karena ada dua jenis, 1 kali or 2 kali menyebrang, harga tiketnya tidak terlalu terpaut banyak, dari pada nanti mesti menyebrangi lembah dengan berjalan kaki, mending beli yang double tiket sekaligus. Antrian cukup panjang, dan degub jantungku pun semakin kencang. Setelah mengambil helm pengaman (sengaja aku pilih yang warna biru), aku pun ikut antri untuk dipasangi sabuk dan tali pengait. Giliran pertama mas Bayu, melihat dianya tergantung gantung, siiiiiiirrrrrrrrrrrrrrrrrrrr….aliran darah serasa mengalir begitu cepat hingga akhirnya giliranku. Petugas membimbingku untuk berjalan beberapa langkah, lalu bersiap dengan posisi orang mau duduk, setelah diberi aba-aba, meluncurlah diriku ini yang terkait dengan alat falying fox diatas jurang yang begitu dalam namun tidak berair… kesempatan meluncur inipun aku gunakan untuk berteriak sekencang-kencangnya. Sesaat sebelum sampai di pemberhentian pertama, rasanya flaying fox berjalan lebih cepat, harusnya sang petugas sudah membantuku melepaskan alat pengaman, eh malah aku dikerjain dan berulang ulang dilempar lagi ke tengah, hingga tergantung-gantunglah aku dan baru melepasnya kemudian, Flaying Fox pertama sukses.. kini giliran melanjutkan Flaying Fox kedua untuk kembali tentunya dengan jalur yang berbeda dari yang pertama.
Asyikk gelantungan seru !!
Petugas lain pun memasang alat pengaman lagi, dan siaplah aku meluncur untuk yang kedua kalinya… hemmmm, puasssssssssssssssssssss buanget dech,, dan pingin lagi ber-flaying fox ria.. hehe (tuch jadi ketagihan dech..!!), dasar… !!!. Puas bermain main di Umbul Sidomukti, kami bersiap melanjutkan perjalanan ke Candi Gedung Songo, sayangnya baru saja keluar dari pintu loket Umbul, salah satu sepeda motor rekanku bocor, terpaksa kami menanti untuk menambalnya dulu disebuah warung kecil didekat area itu, sialnya sang penambalnya baru ajaran alias masih amatiran, untuk sekedar menambal satu ban saja kami harus menanti lebih dari satu jam. Dalam kondisi yang mulai memanas, lapar, dan jenuh. Aku mencoba menyarankan kesalah satu panitia untuk makan saja dulu di warung atas yang memang recommended, tapi si panitia khawatir kalau bugjetnya cukup tinggi mengingat masih didalam obyel wisata, so ngga jadi dech dan semakin kelaparanlah kami-kami ini. Hampir menjelang siang, urusan ban bocor pun baru kelar, kami pun melanjutkan perjalanan dan rencana ke Candi Gedong Songo pun dibatalkan mengingat waktu sudah tidak memungkinkan dan beberapa peserta sudah nampak capek karena terlalu lama menunggu. Beriringan kami pun mengikuti motor yang didepan, sayangnya aku dan satu motor temanku kehilangan jejak setelah terjebak dalam kemacetan. Mencoba menghubungi beberapa rekan, karena sama-sama buta lokasi, petunjuk yang diberkan pun justru menjadi miss komunikasi, aku dan rekanku malah jadi muter muter ngga jelas, namun akhirnya sampailah kami ke lokasi rumah makan yang berada di pinggir jalan, entah apa nama rumah makannya aku lupa, yang jelas sejenis rumah makan seperti yang umumnya ada di Janti/ Tlatar (menyediakan ikan tawar goreng/ bakar). 
Leha leha setelah sampai warung...
Sesampai didalam, aku sudah melihat semua peserta nampak lemas dan tiduran di tempat lesehan. Lagi-lagi tidak seperti harapan, pelayanan tidak memuaskan, kami harus cukup lama menunggu hingga perut ini sudah tak lagi kuat menahan suara campur sari (keroncongan).. seteleah datang, aku pun agak kurang puas dengan rasanya yang biasa biasa saja, terlebih setelah si panitia membayar biaya total yang menurutku terlalu wow untuk ukuran pelayanan tersebut. Sesusai makan, kami pun memutuskan untuk pulang masing masing dan membebaskan pilihan jika ada yang berniat mampir di pasar Bandungan.
Nampang didepan warung ...
Keluar dari lokasi warung, koko ku menunjukkan padaku sebuah pita kuning yang wujudnya seperti Police Line, dimana bertuliskan “Belum Berizin : Satpol PP …..”. Weleh, agak shock juga aku, lalu kutunjukkan pita kuning itu pada beberapa rekan yang langsung berkomentar seru. Aku cuman berfikir, siapa sich yang merekomendasikan tempat makan ini? Secara dari kualitas tidak memuaskan dan wajar karena memang belum berijin.. wow !! Whatever…lah !!
Sebelum pulang, hampir semua pesera touring pun ikut mampir di pasar Bandungan, selesai membeli yang kami perlukan, kami pulang sendiri-sendiri. Aku dan koko berada dipaling akhir keluar dari tempat parkir, dan kami pun kehilangan jejak lagi dengan yang lain, yach karena mau pulang.. aku dan koko pun memilih jalan sama dengan jalur pemberangkatan,,,hehe, sedangkan yang lain ternyata lewat jalur Rawa Pening. Sekitar pukul 20.00, sampailah aku dan koko dirumah.. Dan berakhirlah petualangan ke-tiga ku di Sidomukti, namun kali ini aku cukup puas setelah ber Flaying Fox.


*Forza Inter Milan 1908x….*