Wednesday, October 30, 2013

Jejak Petualang : Hattrick Sidomukti !!!



Semangat membangkitkan jiwa berpetualang memang sepertinya sedang menggebu-gebu dalam batin, jiwa, raga dan sanubaruku (halahhh..sumpehhhhh..kalimat pembukaannya lebay abissss). Yeah, dikesempatan kali ini, aku kembali ingin merekam kenangan perjalanan liburan yang pernah aku retas dimasa lalu dalam sebuah tulisan ringan ini. Tujuan touring yang hendak aku ceritakan ini tak lain adalah ke Wisata Alam Umbul Sidomukti Bandungan, yang terletak di lereng sebelah Selatan Gunung Ungaran, wilayah Kabupaten Semarang. Perjalananku kali ini agak berbeda dengan perjalan-perjalan lainnya karena biasanya aku hanya melakukan single figther with my Koko Bear, kali ini aku kesana ber-ramai ramai alias bersama teman-teman.
Pintu Masuk Parkiran Umbul Sidomukti
Papan Nama Lokasi
Pertama kali aku kesana adalah dalam rangka liburan ringan yang direncakan bersama rekan-rekan kantor pada 17 Oktober 2010. Kami memutuskan untuk mengadakan wisata karena uang kas yang terkumpul sudah lumayan banyak, kebetulan aku-lah yang mengurusi uang kas di kantorku (tepatnya sebenarnya bukan kantor sich, lebih tepat disebut depo pelayanan bagi outlet/ konter dan pelayanan customer Indosat, karena memang saat itu aku bekerja di Dealer Indosat, STMJ yang berkantor pusat di Solo). Awalnya kami memilih lokasi yang terjangkau dengan uang kas tersebut plus iuran Rp. 50.000,- tiap pesertanya yang semua adalah anggota depo pelayanan yaitu 2 admin cewek (aku dan CS ku), 6 orang Sales, 2 orang marcom, 1 SPV yang membawa putranya, serta 1 orang OB. Tujuanpun kami pilih ke Sidomukti (karena aku belum pernah kesana, jadi aku semangat sekali), tanggal dan waktu keberangkatan pun ditetapkan setelah semua dipersiapkan seperti transportasi yang saat itu memakai 1 elf dan konsumsi tentu saja. Dihari minggu pagi kami berangkat dari Boyolali kota sekitar pukul 07.30, karena cuman ada 2 cewek, otomatis aku duduk dengan Niar, patnerku itu dan aku memilih duduk didekat jendela agar lebih leluasa melihat pemandangan di luar. Jujur aku cukup buta dengan jalur menuju ke Sidomukti ini, terlebih aku duduk dibelakang dan lebih cenderung bercanda ria dengan semua penghuni Elf. Sukup seru memang, karena kami memang sangat akrab satu sama lain, dan karena keterbatasan biaya, kami sengaja tidak mengajak masing-masing pasangan atau keluarga.
View Lembah dan Bukit Sidomukti
Sekitar pukul 10.00 kami sudah sampai di lokasi tujuan dengan selamat yang mana sebelumnya kami harus melewati medan yang cukup sulit, dimana melewati jalan pemukiman desa yang sempit dan menanjak. Sesampai di halaman parkir Umbul Sidomukti, sesaat udara dingin nan sejuk menyusup kerongga rongga pernafasanku, namun lama kelamaan, sengatan panas matahari mulai merayap dipermukaan kulit ini. Pemandangan alam nya cukup bagus, hijau dan nampak banyak tanaman sayuran dilereng-lereng bukit sekitar lokasi wisata itu. Selain itu, disana juga ternyata banyak sekali kuda yang disewakan jika berminat berjalan jalan dengan naik kuda (itu mah namanya bukan jalan-jalan), Aku agak lupa tarifnya berapa, tapi seperetinya lumayan mahal. Setelah membeli karcis, kami pun masuk ke lokasi wisata tersebut, namun ada kejadian lucu sebelumnya dimana sendal salah satu temanku tiba-tiba jebat alias rusak, so ia pun terlihat nampak konyol dengan sendalnya itu.
Nampak Pos Flaying Fox dari atas bukit
Memasuki lokasi wisata dari pintu loket, kita akan disambut dengan jalan lurus bersemen yang agak menurun ringan dan disisi kirinya terdapat jurang dan disisi kanan terdapat tebing, lalu dipertengahan jalan, di sebelah kiri akan kita jumpai sebuah loket lagi, yaitu loket permainan. Banyak permainan yang ditawarkan disana, seperti ATV,Meniti Jaring, dan Flying Fox. Jujur Flaying Fox adalah yang paling menarik perhatianku, tapi aku jujur agak kwatir dengan berat badanku yang lubayan big.. takut talinya ngga kuat menahanku. Kami pun terus menyusurui jalan hingga sampailah pada bagian kolam, ada sejenis air mancur ditepi kolam itu yang sepertinya berasal dari sumber mata air. Aku hanya mendekat sedikit dan menyentuh air didalam kolam itu, memang tidak ada niat untuk bermain didalam air. 
Mau ngetes sedingin apa airnya..
Temenku bergaya banget ya??
Menurutku wahana wisatanya tidak terlalu wahh buatku, cenderung pemandangan yang biasa saja, namun karena itu adalah kunjungan kali pertama, jadi aku rasa.. cukup mengesankan-lah untuk sebuah pengalaman perjalanan. Sebagai kenang-kenangan, kami pun lalu berkumpul di anak tangga dan berfoto bersama, setelah itu.. kami pun mengelompokkan diri tanpa sengaja dan mencari lokasi yang ingin dikunjungi. 
Foto bersama my teamwork
Aku pribadi masih sangat ingin naik Flaying Fox, namun karena tak ada teman, akhirnya batal dech.. beralih ke lokasi ATV, dengan tiket Rp. 25.000,- /3 kali putar. Aku , Niar dan beberapa temanpun menuju ke lokasi ATV, yaitu sebuah motor dengan roda besar yang dikemudikan seperti layaknya motor matic dan dijalankan disebuah jalur berliku-liku yang sudah dipersiapkan, namun gilleeeeeeeeee abis… aku bener-bener ngga bisa mengendalikan motor ATV ini dengan baik dan benar, terlebih lagi ada jalur yang tergenang dengan air, hampir saja ATV ku ringsek ke tanaman perdu disekitarnya, satu putaran aku pun menyerah..lalu diganti kan oleh temanku, lupa aku siapa yang meneruskan 2 putaran terakhir.
Ayik bener yach yang ber-ATV
Narsis dulu biarpun ngga bisa cara mainnya
Numpang makan di Candi Gedong Songo
Selesai ber-ATV ria, kami pun memutuskan untuk mengakhiri kunjungan kami di Umbul Sido Mukti ini, dan melanjutkan perjalanan menuju ke Candi Gedong Songo.
Kunjungan berikutnya, 17 Juli 2013 alias kunjungan ke-2 adalah kunjungan yang sayang sekali tidak berasal dari niat dalam hati, so perjalannya pun serasa tidak dan sangat tidak menyenangkan. Berawal dari rencana piknik gratis yang diadakan oleh Tim keluarga besar IT dimana Koko ku bekerja, maka di anjurkanlah aku alias sang istri ini untuk ikut serta, dan berhubung lokasi tujuanya adalah Umbul Sidomukti (yang tidak berniat saya kunjungi untuk kedua kalinya) dan waktu wisatanya pun jatuh dihari Sabtu dimana kantorku tidak libur dihari ini, maka aku sangat enggan sekali untuk sekedar cuti dan berlibur di lokasi yang pernah aku datangi. Namun dengan dasar alasan kesetian dan bujuk rayu sang Koko Bear, akhirnya aku pun ikut juga walau dengan suasana yang tidak nyaman. Sabtu pagi sebuah mobil Elf sudah menjemput kami di jalan dekat rumah. Point menyebalkan berikutnya pun datang juga, kami “dipaksa” untuk duduk du kursi depan alias dekat pak supir, padahal seumur umur.. itu adalah tempat duduk yang paling ngga aku suka, lebih lebih perjalanan jauh.. Huft, alhasil bete pun semakin melanda, lebih-lebih yang belakang mulai bercanda yang aku ngga kenal semuanya, Aku pun mencoba menidurkan diri dan hanya bisa sesaat saja, sampai akhirnya mataku terbuka lagi dimana Elf sudah berada di jalur Ring Road Salatiga, dari situlah aku justru memperhatikan jalan, rasanya jalan yang dilalui berbeda dengan jalur saat pertama kali aku datang, dan sampailah kami disebuah pasar dan gang menuju arah Wisata Umbul Sidomukti (ada papan nama diatas jalan masuk gang yang lumayan sempit). Aku baru ingat, kali  pertama aku kesini, mobil kami datang dari arah berlawanan, jadi jika di kunjungan pertama mobil belok kiri, untuk kunjungan ke dua ini beloknya kanan. Ahh, entahlah… yang jelas, sampai di lokasipun suasana hatiku masih belum luluh juga. Pemandangan dan keadaaan tidak jauh beda dari pertama kali aku kesini, semua rekan Koko pun berbaur dan bercanda menikmati suasana Umbul, sampai didalam tujuan utama kami adalah di Kolam renangnya, tentu saja aku tidak akan berendam disana. Aku memilih berada disalah satu gasebo yang disediakan disana sambil menikmati beberapa snack yang ada dan menunggu koko yang asyik bermain air bersama yang lain. Setelah agak siang, semuanya pun mulai turun dan berganti pakaian lalu sembahyang. 
Muka sepet karena lagi bad mood banget
Sebelum keluar, beberapa rekan sempat berhenti di papan Flaying Fox, ada tiket gratis juga untuk naik, aku yang kemarin-kemarin berminat naik, gara-gara masih bete, memilih untuk tetap duduk dan tidak menikmati liburan kali ini, Justru Koko yang badannya segede beruang ikut naik Flaying Fox. Setelah semua selesai berflaying Fox ria, kami pun keluar dari lokasi lalu menuju ke warung makan lesehan yang ada di depan lokasi parkir Umbul Sidomukti. Disini suasana hatiku mulai lumer, mungkin karena pengaruh Kakap Saos Asam Manis yang luar biasa enak.. mungkin bisa dijadikan referensi,,, bagi siapapun yang merasa bete, sembuhkanlah dengan mencoba menikmati makanan lezat, terutama disaat perut mulai keronongan dan tinggal makan alias gratis..wwkkkk (saran yang menyesatkan, jangan dipercaya ya ya ya ya). Setelah selesai makan, kami pun pulang namun sebelumnya mampir dulu di pasar Bandungan (sudah tradisi ini) untuk membeli oleh-oleh yang umunya berupa buah-buahan, sayur mayur, ampyang, dll… dan perjalan kedua ku ke Sidomukti pun berakhir setelah kuranglebih pkl. 20.00 Wib sampai dirumah dengan selamat.
Nah.. Dan di akhir tahun 2012 yang lalu, 30 September 2012 (setahun 2 kali nich), aku lagi dan lagi mengunjungi Umbul Sidomukti yang bahkan tidak berniat untuk aku kunjungi 2x, kini justru aku kunjungi 3x. Namun kali ini perjalanan agak berbeda, berawal dari touring yang direncakan tim kantorku di Boyolali kota (udah beda perusahan nich dengan kunjungan pertama, tapi beberapa orangnya masih ada yang sama, Binggung kan??), kami berniat untuk melakukan perjalanan dengan beramai-ramai naik motor, lokasi tujuan belum ditentukan, namun kemudian cab depo yang ada di Simo Boyolali pun mengusulkan untuk naik mobil saja, sedikit ada perbedaan pendapat namun akhirnya kami pun menyepakati untuk ber motoran ria saja. Untuk lokasi tujuannya aku sendiri kurang jelas karena aku hanya ngikut aja, yang pasti adalah di daerah Semarang. Aku awalnya udah feeling bakal ke Umbul Sidomukti juga, tapi tiap aku tanya sama yang punya ide, ia malah ngga tau nama lokasi yang akan kami kunjungi.. haduwwww..siapa yang aneh nich??. 
Persiapan Berangkat
Well, hari H pun sudah didepan mata, kami berkumpul di kantor Boyolali, sedangkan rekan yang rumahnya di Salatiga sudah menunggu disana. Kami pun mulai bersiap untuk berangkat sekitar pukul 08.30, sangat molor dari waktu yang sudah ditentukan. Kali ini ada beberapa yang membawa pasangan namun banyak yang memilih untuk sendiri dan berboncengan dengan rekan satu kantor, dan aku tentu saja bersama my special driver dunk? Alias koko Bear. 
Mampir di pinggir jalan..hehe
Perjalanan agak memakan waktu karena kami mesti saling menjaga jarak satu sama lain, untuk jalur kali ini, aku masih ingat betul adalah jalur yang sama yang diambil tatkala perjalanan Sidomukti ke-2, yaitu lewat Ring Road dan melewati Getasan (bagaimana bisa lupa, ini kan nama daerah kelahiran Bambang Pamungkas20), dan ketika sampai disebuah gang besar, sudah sangat pasti kalau ini adalah akses jalan menuju ke Umbul Sidomukti..haduwww… berasa Hattrick dech… namun perjalanan kali ini agak berbeda karena kami naik motor dan lebih menikmati medan perjalana yang memang menantang. Beberapa menit kemudian, sampailah kami di lokasi tujuan, sayangnya suasana tidak sehijau ketika pertama dan kedua aku datang ke sini, berhubung memang musim kemaru,. Jadi banyak sekali lahan yang sengaja tidak ditanami sehingga nampak kering. Sebelum masuk ke lokasi, aku menyempatkan diri dulu berfoto ria dengan my patner dikerjaan sembari menanti bakso ojek yang aku pesan.
Kelihatan keringggg...
Nampak pemandangan kota dari atas bukit sidomukti
Setelah mendapat tiket dan masuk, tidak sepenuhnya menarik karena merasa terbiasa dengan pemandangan dan lokasi disana, agar suasana lebih beda, aku pun memilih turun ke tebing dan ikut nongkrong disebuah pos tempat pemberhentian Flaying fox. Kami pun bercanda ringan, sampai akhirnya melihat Pak Bos bergelantungan naik Flaying Fox, adrenalin pun kembali meningkat dan merengek kesemua yang ada disana untuk mau ikut ber Flaying Fox ria, akhirnya.. ada mas Bayu dan Mas Adil dari Indosat yang berminat juga, sambil mengekor dibelakang mereka, aku pun ngikut beli tiket yang aku lupa harganya karena ada dua jenis, 1 kali or 2 kali menyebrang, harga tiketnya tidak terlalu terpaut banyak, dari pada nanti mesti menyebrangi lembah dengan berjalan kaki, mending beli yang double tiket sekaligus. Antrian cukup panjang, dan degub jantungku pun semakin kencang. Setelah mengambil helm pengaman (sengaja aku pilih yang warna biru), aku pun ikut antri untuk dipasangi sabuk dan tali pengait. Giliran pertama mas Bayu, melihat dianya tergantung gantung, siiiiiiirrrrrrrrrrrrrrrrrrrr….aliran darah serasa mengalir begitu cepat hingga akhirnya giliranku. Petugas membimbingku untuk berjalan beberapa langkah, lalu bersiap dengan posisi orang mau duduk, setelah diberi aba-aba, meluncurlah diriku ini yang terkait dengan alat falying fox diatas jurang yang begitu dalam namun tidak berair… kesempatan meluncur inipun aku gunakan untuk berteriak sekencang-kencangnya. Sesaat sebelum sampai di pemberhentian pertama, rasanya flaying fox berjalan lebih cepat, harusnya sang petugas sudah membantuku melepaskan alat pengaman, eh malah aku dikerjain dan berulang ulang dilempar lagi ke tengah, hingga tergantung-gantunglah aku dan baru melepasnya kemudian, Flaying Fox pertama sukses.. kini giliran melanjutkan Flaying Fox kedua untuk kembali tentunya dengan jalur yang berbeda dari yang pertama.
Asyikk gelantungan seru !!
Petugas lain pun memasang alat pengaman lagi, dan siaplah aku meluncur untuk yang kedua kalinya… hemmmm, puasssssssssssssssssssss buanget dech,, dan pingin lagi ber-flaying fox ria.. hehe (tuch jadi ketagihan dech..!!), dasar… !!!. Puas bermain main di Umbul Sidomukti, kami bersiap melanjutkan perjalanan ke Candi Gedung Songo, sayangnya baru saja keluar dari pintu loket Umbul, salah satu sepeda motor rekanku bocor, terpaksa kami menanti untuk menambalnya dulu disebuah warung kecil didekat area itu, sialnya sang penambalnya baru ajaran alias masih amatiran, untuk sekedar menambal satu ban saja kami harus menanti lebih dari satu jam. Dalam kondisi yang mulai memanas, lapar, dan jenuh. Aku mencoba menyarankan kesalah satu panitia untuk makan saja dulu di warung atas yang memang recommended, tapi si panitia khawatir kalau bugjetnya cukup tinggi mengingat masih didalam obyel wisata, so ngga jadi dech dan semakin kelaparanlah kami-kami ini. Hampir menjelang siang, urusan ban bocor pun baru kelar, kami pun melanjutkan perjalanan dan rencana ke Candi Gedong Songo pun dibatalkan mengingat waktu sudah tidak memungkinkan dan beberapa peserta sudah nampak capek karena terlalu lama menunggu. Beriringan kami pun mengikuti motor yang didepan, sayangnya aku dan satu motor temanku kehilangan jejak setelah terjebak dalam kemacetan. Mencoba menghubungi beberapa rekan, karena sama-sama buta lokasi, petunjuk yang diberkan pun justru menjadi miss komunikasi, aku dan rekanku malah jadi muter muter ngga jelas, namun akhirnya sampailah kami ke lokasi rumah makan yang berada di pinggir jalan, entah apa nama rumah makannya aku lupa, yang jelas sejenis rumah makan seperti yang umumnya ada di Janti/ Tlatar (menyediakan ikan tawar goreng/ bakar). 
Leha leha setelah sampai warung...
Sesampai didalam, aku sudah melihat semua peserta nampak lemas dan tiduran di tempat lesehan. Lagi-lagi tidak seperti harapan, pelayanan tidak memuaskan, kami harus cukup lama menunggu hingga perut ini sudah tak lagi kuat menahan suara campur sari (keroncongan).. seteleah datang, aku pun agak kurang puas dengan rasanya yang biasa biasa saja, terlebih setelah si panitia membayar biaya total yang menurutku terlalu wow untuk ukuran pelayanan tersebut. Sesusai makan, kami pun memutuskan untuk pulang masing masing dan membebaskan pilihan jika ada yang berniat mampir di pasar Bandungan.
Nampang didepan warung ...
Keluar dari lokasi warung, koko ku menunjukkan padaku sebuah pita kuning yang wujudnya seperti Police Line, dimana bertuliskan “Belum Berizin : Satpol PP …..”. Weleh, agak shock juga aku, lalu kutunjukkan pita kuning itu pada beberapa rekan yang langsung berkomentar seru. Aku cuman berfikir, siapa sich yang merekomendasikan tempat makan ini? Secara dari kualitas tidak memuaskan dan wajar karena memang belum berijin.. wow !! Whatever…lah !!
Sebelum pulang, hampir semua pesera touring pun ikut mampir di pasar Bandungan, selesai membeli yang kami perlukan, kami pulang sendiri-sendiri. Aku dan koko berada dipaling akhir keluar dari tempat parkir, dan kami pun kehilangan jejak lagi dengan yang lain, yach karena mau pulang.. aku dan koko pun memilih jalan sama dengan jalur pemberangkatan,,,hehe, sedangkan yang lain ternyata lewat jalur Rawa Pening. Sekitar pukul 20.00, sampailah aku dan koko dirumah.. Dan berakhirlah petualangan ke-tiga ku di Sidomukti, namun kali ini aku cukup puas setelah ber Flaying Fox.


*Forza Inter Milan 1908x….*

No comments:

Post a Comment