Semangat membangkitkan jiwa berpetualang memang sepertinya sedang
menggebu-gebu dalam batin, jiwa, raga dan sanubaruku
(halahhh..sumpehhhhh..kalimat pembukaannya lebay abissss). Yeah, dikesempatan
kali ini, aku kembali ingin merekam kenangan perjalanan liburan yang pernah aku
retas dimasa lalu dalam sebuah tulisan ringan ini. Tujuan touring yang hendak
aku ceritakan ini tak lain adalah ke Wisata Alam Umbul Sidomukti Bandungan,
yang terletak di lereng sebelah Selatan Gunung Ungaran, wilayah Kabupaten Semarang.
Perjalananku kali ini agak berbeda dengan perjalan-perjalan lainnya karena
biasanya aku hanya melakukan single figther with my Koko Bear, kali ini aku
kesana ber-ramai ramai alias bersama teman-teman.
Pintu Masuk Parkiran Umbul Sidomukti |
Papan Nama Lokasi |
Pertama kali
aku kesana adalah dalam rangka liburan ringan yang direncakan bersama
rekan-rekan kantor pada 17 Oktober 2010. Kami memutuskan untuk mengadakan wisata karena uang kas yang
terkumpul sudah lumayan banyak, kebetulan aku-lah yang mengurusi uang kas di
kantorku (tepatnya sebenarnya bukan kantor sich, lebih tepat disebut depo
pelayanan bagi outlet/ konter dan pelayanan customer Indosat, karena memang
saat itu aku bekerja di Dealer Indosat, STMJ yang berkantor pusat di Solo).
Awalnya kami memilih lokasi yang terjangkau dengan uang kas tersebut plus iuran
Rp. 50.000,- tiap pesertanya yang semua adalah anggota depo pelayanan yaitu 2
admin cewek (aku dan CS ku), 6 orang Sales, 2 orang marcom, 1 SPV yang membawa
putranya, serta 1 orang OB. Tujuanpun kami pilih ke Sidomukti (karena aku belum
pernah kesana, jadi aku semangat sekali), tanggal dan waktu keberangkatan pun
ditetapkan setelah semua dipersiapkan seperti transportasi yang saat itu
memakai 1 elf dan konsumsi tentu saja. Dihari minggu pagi kami berangkat dari
Boyolali kota sekitar pukul 07.30, karena cuman ada 2 cewek, otomatis aku duduk
dengan Niar, patnerku itu dan aku memilih duduk didekat jendela agar lebih
leluasa melihat pemandangan di luar. Jujur aku cukup buta dengan jalur menuju
ke Sidomukti ini, terlebih aku duduk dibelakang dan lebih cenderung bercanda
ria dengan semua penghuni Elf. Sukup seru memang, karena kami memang sangat
akrab satu sama lain, dan karena keterbatasan biaya, kami sengaja tidak
mengajak masing-masing pasangan atau keluarga.
View Lembah dan Bukit Sidomukti |
Sekitar pukul 10.00 kami sudah sampai di lokasi tujuan dengan selamat
yang mana sebelumnya kami harus melewati medan yang cukup sulit, dimana
melewati jalan pemukiman desa yang sempit dan menanjak. Sesampai di halaman
parkir Umbul Sidomukti, sesaat udara dingin nan sejuk menyusup kerongga rongga
pernafasanku, namun lama kelamaan, sengatan panas matahari mulai merayap dipermukaan
kulit ini. Pemandangan alam nya cukup bagus, hijau dan nampak banyak tanaman
sayuran dilereng-lereng bukit sekitar lokasi wisata itu. Selain itu, disana
juga ternyata banyak sekali kuda yang disewakan jika berminat berjalan jalan
dengan naik kuda (itu mah namanya bukan jalan-jalan), Aku agak lupa tarifnya
berapa, tapi seperetinya lumayan mahal. Setelah membeli karcis, kami pun masuk
ke lokasi wisata tersebut, namun ada kejadian lucu sebelumnya dimana sendal
salah satu temanku tiba-tiba jebat alias rusak, so ia pun terlihat nampak
konyol dengan sendalnya itu.
Nampak Pos Flaying Fox dari atas bukit |
Memasuki lokasi wisata dari pintu loket, kita akan disambut dengan
jalan lurus bersemen yang agak menurun ringan dan disisi kirinya terdapat
jurang dan disisi kanan terdapat tebing, lalu dipertengahan jalan, di sebelah
kiri akan kita jumpai sebuah loket lagi, yaitu loket permainan. Banyak
permainan yang ditawarkan disana, seperti ATV,Meniti Jaring, dan Flying Fox.
Jujur Flaying Fox adalah yang paling menarik perhatianku, tapi aku jujur agak
kwatir dengan berat badanku yang lubayan big.. takut talinya ngga kuat
menahanku. Kami pun terus menyusurui jalan hingga sampailah pada bagian kolam,
ada sejenis air mancur ditepi kolam itu yang sepertinya berasal dari sumber
mata air. Aku hanya mendekat sedikit dan menyentuh air didalam kolam itu,
memang tidak ada niat untuk bermain didalam air.
Mau ngetes sedingin apa airnya.. |
Temenku bergaya banget ya?? |
Menurutku wahana wisatanya
tidak terlalu wahh buatku, cenderung pemandangan yang biasa saja, namun karena
itu adalah kunjungan kali pertama, jadi aku rasa.. cukup mengesankan-lah untuk
sebuah pengalaman perjalanan. Sebagai kenang-kenangan, kami pun lalu berkumpul
di anak tangga dan berfoto bersama, setelah itu.. kami pun mengelompokkan diri
tanpa sengaja dan mencari lokasi yang ingin dikunjungi.
Foto bersama my teamwork |
Aku pribadi masih sangat
ingin naik Flaying Fox, namun karena tak ada teman, akhirnya batal dech..
beralih ke lokasi ATV, dengan tiket Rp. 25.000,- /3 kali putar. Aku , Niar dan
beberapa temanpun menuju ke lokasi ATV, yaitu sebuah motor dengan roda besar
yang dikemudikan seperti layaknya motor matic dan dijalankan disebuah jalur
berliku-liku yang sudah dipersiapkan, namun gilleeeeeeeeee abis… aku
bener-bener ngga bisa mengendalikan motor ATV ini dengan baik dan benar,
terlebih lagi ada jalur yang tergenang dengan air, hampir saja ATV ku ringsek
ke tanaman perdu disekitarnya, satu putaran aku pun menyerah..lalu diganti kan
oleh temanku, lupa aku siapa yang meneruskan 2 putaran terakhir.
Ayik bener yach yang ber-ATV |
Narsis dulu biarpun ngga bisa cara mainnya |
Numpang makan di Candi Gedong Songo |
Selesai ber-ATV ria, kami pun memutuskan untuk mengakhiri kunjungan
kami di Umbul Sido Mukti ini, dan melanjutkan perjalanan menuju ke Candi Gedong
Songo.
Kunjungan berikutnya, 17 Juli 2013 alias kunjungan ke-2 adalah kunjungan yang
sayang sekali tidak berasal dari niat dalam hati, so perjalannya pun serasa
tidak dan sangat tidak menyenangkan. Berawal dari rencana piknik gratis yang
diadakan oleh Tim keluarga besar IT dimana Koko ku bekerja, maka di anjurkanlah
aku alias sang istri ini untuk ikut serta, dan berhubung lokasi tujuanya adalah
Umbul Sidomukti (yang tidak berniat saya kunjungi untuk kedua kalinya) dan waktu
wisatanya pun jatuh dihari Sabtu dimana kantorku tidak libur dihari ini, maka
aku sangat enggan sekali untuk sekedar cuti dan berlibur di lokasi yang pernah
aku datangi. Namun dengan dasar alasan kesetian dan bujuk rayu sang Koko Bear,
akhirnya aku pun ikut juga walau dengan suasana yang tidak nyaman. Sabtu pagi
sebuah mobil Elf sudah menjemput kami di jalan dekat rumah. Point menyebalkan
berikutnya pun datang juga, kami “dipaksa” untuk duduk du kursi depan alias
dekat pak supir, padahal seumur umur.. itu adalah tempat duduk yang paling ngga
aku suka, lebih lebih perjalanan jauh.. Huft, alhasil bete pun semakin melanda,
lebih-lebih yang belakang mulai bercanda yang aku ngga kenal semuanya, Aku pun
mencoba menidurkan diri dan hanya bisa sesaat saja, sampai akhirnya mataku
terbuka lagi dimana Elf sudah berada di jalur Ring Road Salatiga, dari situlah
aku justru memperhatikan jalan, rasanya jalan yang dilalui berbeda dengan jalur
saat pertama kali aku datang, dan sampailah kami disebuah pasar dan gang menuju
arah Wisata Umbul Sidomukti (ada papan nama diatas jalan masuk gang yang
lumayan sempit). Aku baru ingat, kali
pertama aku kesini, mobil kami datang dari arah berlawanan, jadi jika di
kunjungan pertama mobil belok kiri, untuk kunjungan ke dua ini beloknya kanan. Ahh,
entahlah… yang jelas, sampai di lokasipun suasana hatiku masih belum luluh
juga. Pemandangan dan keadaaan tidak jauh beda dari pertama kali aku kesini,
semua rekan Koko pun berbaur dan bercanda menikmati suasana Umbul, sampai
didalam tujuan utama kami adalah di Kolam renangnya, tentu saja aku tidak akan
berendam disana. Aku memilih berada disalah satu gasebo yang disediakan disana
sambil menikmati beberapa snack yang ada dan menunggu koko yang asyik bermain
air bersama yang lain. Setelah agak siang, semuanya pun mulai turun dan
berganti pakaian lalu sembahyang.
Muka sepet karena lagi bad mood banget |
Sebelum keluar, beberapa rekan sempat
berhenti di papan Flaying Fox, ada tiket gratis juga untuk naik, aku yang
kemarin-kemarin berminat naik, gara-gara masih bete, memilih untuk tetap duduk
dan tidak menikmati liburan kali ini, Justru Koko yang badannya segede beruang
ikut naik Flaying Fox. Setelah semua selesai berflaying Fox ria, kami pun
keluar dari lokasi lalu menuju ke warung makan lesehan yang ada di depan lokasi
parkir Umbul Sidomukti. Disini suasana hatiku mulai lumer, mungkin karena
pengaruh Kakap Saos Asam Manis yang luar biasa enak.. mungkin bisa dijadikan
referensi,,, bagi siapapun yang merasa bete, sembuhkanlah dengan mencoba
menikmati makanan lezat, terutama disaat perut mulai keronongan dan tinggal
makan alias gratis..wwkkkk (saran yang menyesatkan, jangan dipercaya ya ya ya
ya). Setelah selesai makan, kami pun pulang namun sebelumnya mampir dulu di
pasar Bandungan (sudah tradisi ini) untuk membeli oleh-oleh yang umunya berupa
buah-buahan, sayur mayur, ampyang, dll… dan perjalan kedua ku ke Sidomukti pun
berakhir setelah kuranglebih pkl. 20.00 Wib sampai dirumah dengan selamat.
Nah.. Dan di akhir tahun 2012 yang lalu, 30 September 2012 (setahun 2 kali nich), aku
lagi dan lagi mengunjungi Umbul Sidomukti yang bahkan tidak berniat untuk aku
kunjungi 2x, kini justru aku kunjungi 3x. Namun kali ini perjalanan agak
berbeda, berawal dari touring yang direncakan tim kantorku di Boyolali kota
(udah beda perusahan nich dengan kunjungan pertama, tapi beberapa orangnya
masih ada yang sama, Binggung kan??), kami berniat untuk melakukan perjalanan
dengan beramai-ramai naik motor, lokasi tujuan belum ditentukan, namun kemudian
cab depo yang ada di Simo Boyolali pun mengusulkan untuk naik mobil saja, sedikit
ada perbedaan pendapat namun akhirnya kami pun menyepakati untuk ber motoran
ria saja. Untuk lokasi tujuannya aku sendiri kurang jelas karena aku hanya
ngikut aja, yang pasti adalah di daerah Semarang. Aku awalnya udah feeling
bakal ke Umbul Sidomukti juga, tapi tiap aku tanya sama yang punya ide, ia
malah ngga tau nama lokasi yang akan kami kunjungi.. haduwwww..siapa yang aneh
nich??.
Persiapan Berangkat |
Well, hari H pun sudah didepan mata, kami berkumpul di kantor Boyolali,
sedangkan rekan yang rumahnya di Salatiga sudah menunggu disana. Kami pun mulai
bersiap untuk berangkat sekitar pukul 08.30, sangat molor dari waktu yang sudah
ditentukan. Kali ini ada beberapa yang membawa pasangan namun banyak yang
memilih untuk sendiri dan berboncengan dengan rekan satu kantor, dan aku tentu
saja bersama my special driver dunk? Alias koko Bear.
Mampir di pinggir jalan..hehe |
Perjalanan agak memakan
waktu karena kami mesti saling menjaga jarak satu sama lain, untuk jalur kali
ini, aku masih ingat betul adalah jalur yang sama yang diambil tatkala
perjalanan Sidomukti ke-2, yaitu lewat Ring Road dan melewati Getasan
(bagaimana bisa lupa, ini kan nama daerah kelahiran Bambang Pamungkas20), dan
ketika sampai disebuah gang besar, sudah sangat pasti kalau ini adalah akses
jalan menuju ke Umbul Sidomukti..haduwww… berasa Hattrick dech… namun
perjalanan kali ini agak berbeda karena kami naik motor dan lebih menikmati
medan perjalana yang memang menantang. Beberapa menit kemudian, sampailah kami
di lokasi tujuan, sayangnya suasana tidak sehijau ketika pertama dan kedua aku
datang ke sini, berhubung memang musim kemaru,. Jadi banyak sekali lahan yang
sengaja tidak ditanami sehingga nampak kering. Sebelum masuk ke lokasi, aku
menyempatkan diri dulu berfoto ria dengan my patner dikerjaan sembari menanti
bakso ojek yang aku pesan.
Kelihatan keringggg... |
Nampak pemandangan kota dari atas bukit sidomukti |
Setelah mendapat tiket dan masuk, tidak sepenuhnya menarik karena
merasa terbiasa dengan pemandangan dan lokasi disana, agar suasana lebih beda,
aku pun memilih turun ke tebing dan ikut nongkrong disebuah pos tempat
pemberhentian Flaying fox. Kami pun bercanda ringan, sampai akhirnya melihat
Pak Bos bergelantungan naik Flaying Fox, adrenalin pun kembali meningkat dan
merengek kesemua yang ada disana untuk mau ikut ber Flaying Fox ria, akhirnya..
ada mas Bayu dan Mas Adil dari Indosat yang berminat juga, sambil mengekor
dibelakang mereka, aku pun ngikut beli tiket yang aku lupa harganya karena ada
dua jenis, 1 kali or 2 kali menyebrang, harga tiketnya tidak terlalu terpaut
banyak, dari pada nanti mesti menyebrangi lembah dengan berjalan kaki, mending
beli yang double tiket sekaligus. Antrian cukup panjang, dan degub jantungku
pun semakin kencang. Setelah mengambil helm pengaman (sengaja aku pilih yang
warna biru), aku pun ikut antri untuk dipasangi sabuk dan tali pengait. Giliran
pertama mas Bayu, melihat dianya tergantung gantung,
siiiiiiirrrrrrrrrrrrrrrrrrrr….aliran darah serasa mengalir begitu cepat hingga
akhirnya giliranku. Petugas membimbingku untuk berjalan beberapa langkah, lalu
bersiap dengan posisi orang mau duduk, setelah diberi aba-aba, meluncurlah diriku
ini yang terkait dengan alat falying fox diatas jurang yang begitu dalam namun
tidak berair… kesempatan meluncur inipun aku gunakan untuk berteriak
sekencang-kencangnya. Sesaat sebelum sampai di pemberhentian pertama, rasanya
flaying fox berjalan lebih cepat, harusnya sang petugas sudah membantuku
melepaskan alat pengaman, eh malah aku dikerjain dan berulang ulang dilempar
lagi ke tengah, hingga tergantung-gantunglah aku dan baru melepasnya kemudian,
Flaying Fox pertama sukses.. kini giliran melanjutkan Flaying Fox kedua untuk
kembali tentunya dengan jalur yang berbeda dari yang pertama.
Asyikk gelantungan seru !! |
Petugas lain pun
memasang alat pengaman lagi, dan siaplah aku meluncur untuk yang kedua kalinya…
hemmmm, puasssssssssssssssssssss buanget dech,, dan pingin lagi ber-flaying fox
ria.. hehe (tuch jadi ketagihan dech..!!), dasar… !!!. Puas bermain main di
Umbul Sidomukti, kami bersiap melanjutkan perjalanan ke Candi Gedung Songo,
sayangnya baru saja keluar dari pintu loket Umbul, salah satu sepeda motor
rekanku bocor, terpaksa kami menanti untuk menambalnya dulu disebuah warung
kecil didekat area itu, sialnya sang penambalnya baru ajaran alias masih
amatiran, untuk sekedar menambal satu ban saja kami harus menanti lebih dari
satu jam. Dalam kondisi yang mulai memanas, lapar, dan jenuh. Aku mencoba
menyarankan kesalah satu panitia untuk makan saja dulu di warung atas yang
memang recommended, tapi si panitia khawatir kalau bugjetnya cukup tinggi
mengingat masih didalam obyel wisata, so ngga jadi dech dan semakin
kelaparanlah kami-kami ini. Hampir menjelang siang, urusan ban bocor pun baru
kelar, kami pun melanjutkan perjalanan dan rencana ke Candi Gedong Songo pun
dibatalkan mengingat waktu sudah tidak memungkinkan dan beberapa peserta sudah
nampak capek karena terlalu lama menunggu. Beriringan kami pun mengikuti motor
yang didepan, sayangnya aku dan satu motor temanku kehilangan jejak setelah
terjebak dalam kemacetan. Mencoba menghubungi beberapa rekan, karena sama-sama
buta lokasi, petunjuk yang diberkan pun justru menjadi miss komunikasi, aku dan
rekanku malah jadi muter muter ngga jelas, namun akhirnya sampailah kami ke
lokasi rumah makan yang berada di pinggir jalan, entah apa nama rumah makannya
aku lupa, yang jelas sejenis rumah makan seperti yang umumnya ada di Janti/ Tlatar
(menyediakan ikan tawar goreng/ bakar).
Leha leha setelah sampai warung... |
Sesampai didalam, aku sudah melihat
semua peserta nampak lemas dan tiduran di tempat lesehan. Lagi-lagi tidak
seperti harapan, pelayanan tidak memuaskan, kami harus cukup lama menunggu
hingga perut ini sudah tak lagi kuat menahan suara campur sari (keroncongan)..
seteleah datang, aku pun agak kurang puas dengan rasanya yang biasa biasa saja,
terlebih setelah si panitia membayar biaya total yang menurutku terlalu wow
untuk ukuran pelayanan tersebut. Sesusai makan, kami pun memutuskan untuk
pulang masing masing dan membebaskan pilihan jika ada yang berniat mampir di
pasar Bandungan.
Nampang didepan warung ... |
Keluar dari lokasi warung, koko ku menunjukkan padaku sebuah pita
kuning yang wujudnya seperti Police Line, dimana bertuliskan “Belum Berizin :
Satpol PP …..”. Weleh, agak shock juga aku, lalu kutunjukkan pita kuning itu
pada beberapa rekan yang langsung berkomentar seru. Aku cuman berfikir, siapa
sich yang merekomendasikan tempat makan ini? Secara dari kualitas tidak
memuaskan dan wajar karena memang belum berijin.. wow !! Whatever…lah !!
Sebelum pulang, hampir semua
pesera touring pun ikut mampir di pasar Bandungan, selesai membeli yang kami
perlukan, kami pulang sendiri-sendiri. Aku dan koko berada dipaling akhir
keluar dari tempat parkir, dan kami pun kehilangan jejak lagi dengan yang lain,
yach karena mau pulang.. aku dan koko pun memilih jalan sama dengan jalur
pemberangkatan,,,hehe, sedangkan yang lain ternyata lewat jalur Rawa Pening.
Sekitar pukul 20.00, sampailah aku dan koko dirumah.. Dan berakhirlah petualangan
ke-tiga ku di Sidomukti, namun kali ini aku cukup puas setelah ber Flaying Fox.
*Forza
Inter Milan 1908x….*
No comments:
Post a Comment