"Jalan kehidupan dipenuhi oleh liku liku perubahan, dan jalan yang dilalui pun tak akan pernah sama. Namun, kenyataannya pelajaran hidup kita datangnya memang dari perjalanan itu sendiri, bukan dari tujuannya"-Don Williams, Jr.
Hufttttttttttttttt.... sejenak mariiiiiiii menyempatkan diri untuk
ber-refreshing ria ditengah tengah padatnya jadwal deadline,, baik deadline
laporan kerjaaan maupun deadline download film....heheeeeehheehhe (lagiiii
asyikkkkk banget nich download and nonton Detective Conan yang versi anime,
nyariiii yang versiii orang alias live action movie kok susahhh amattt ngihh???
Ada yang bisa bantu ngasihhhhh link nya kagakkk... atau kalau ngga ya sekalian
filenya aj..g usah rempong rempong download habisin kuota...wkwkwkwkkkk). Nah
lho..... tuh kebiasaan kan, malah nyrocossssss ngomnyanggg kagak jelas,
Mmmm,... tapi kayaknya something about Conan dkk bisa ku dijadikan next project
bloging nich...(Mantapp dechh.... dapat ide baru), tapi untuk kesempatakn kali
ini aku mau mengulas rekam jejak tentang refreshing yang sudah sepekan lalu aku
lalui bersama my lovely bear....(keburu mubazir ntar)... Liburan weekend kali
ini kami kembali lagi ke tanah 1001 gua, alias Pacitan City.
Journey 2nd to Pacitan, akhir Agustus kemarin akhirnya terrealisasikan juga
keinginan aku untuk menginjakkan kaki kesebuah pantai yang viewnya wow keren,
aduhai, unyuk nyuk dan imut imut (heleh, ini pantaiiiiii kok imut2 sich???
Mikirrrrr). Mohon maaf kalau kali ini banyak update foto narsisku yach... udah lama banget pingin bikin album foto diblog, tapi belum kesampaiannnn, masih nyadar diri ini muka ngga terlalu pantas kalau dibuat jadi model utama disebuah blog, sekalipun blog milik sendiri...kekekekek !!!...
|
Otw Pacitan City, itu Terluk Pacitan kalau diliat dari kejauhan |
Yeach, langsung cuss ke cerita, Perjalanan kami mulai di hari Sabtu, 30 Agt 2014 (Setelah
mendapatkan restu untuk cuti sesat diakhir pekan) aku dan my Bear pun cuzz dari
rumah sekitar pukul 07.00, seperti perjalanan pertama, kami memilih rute lewat
Wonogiri (Tapi kali ini ngga pake nyasar muter2 SKH kayak orang berburu harta
karun), karena udah biasa lewat kota, kami memutuskan mencoba rute lain,
melewati depan terminal Wonogiri menuju ke arah Batu Retno. Jalannya emang
lebih mulus dari pada kalau mesti lewat Pracimantoro, cuman kalau lewat jalur
ini, jangan harap dech bisa ngeliat gelimpangan air waduk Gajah
Mungkur....hehehe. Kami melaju mengikuti jalan sesuai denan petunjuk arah yang
terpampang disetiap persimpangan jalan, meskipun perjalanan pagi, tapi ngga tau
kenapa aku merasa terkantuk kantuk disepanjang perjalanan, mata ini baru bisa bener-bener
terbuka terang saat melihat tulisn kecil dipojok jalan “Welcome to East Java”
(masih mikir kok ngga lewat gapura selamat datang di kota pacitan yach?
Ternyata emang karena jalur yang kami ambil berbeda, etelah dirasakan...kalau
kemarin lewat Praci, kayaknya kami masih harus muter jalan).
Memasuki wilayah Pacitan, kami berhenti sebentar karena pantat ini sungguh
pedassss sangat... aku pun turun dan berdiri disisi tebing. Dari kejauhan itu
nampak teluk Pacitan atau Teleng Ria (entahlah), tapi lumayan bagus banget
kalau diliat dari atas, sayang tiap coba aku abadikan dengan bidikan kamera,
tampilannya tidak sebagus aslinya (nich yg jelek kameraku apa emang
kesempurnaan lensa itu hanya lensa mata ciptaan Allah........).
Setelah foto
foto narsis seperti biasanya, perjalanan pun kami lanjutkan. Touchdown di kota
Pacitan, kami langsung memilih penginapan yang sama seperti sebelumnya, di Bali
Asri (Dari pada susah susah penyesuaian lokasi lagi...xixix). Kamipun mendapat
kamar tepat disebelah kamar yang Januari lalu kami sewa (Foto Hotelnya ngga usah ditampilkan lagi yach, cek postingan Januari lalu aja dech). Yeah,dan akhirnya aku
inget kenapa tadi diperjalanan aku merasa ngantukkkk teruss, ternyata pas
bangun pagi... kepala sebelah kanan rasanya nyut nyut nyut, sedikit terserang
migran... so, karena masih pukul 10.00, aku memilih untuk menidurkan diri
sejenak, berharap nanti bangun kepala udah kembali fresh 100%, so bisa nyaman
jalan jalannya. Menjelang siang, aku pun terbangun dan melihat sudah ada satu
kotak nasi dengan ayam goreng plus beberapa snack ringan, antena dikepala
sebelah kanan ini ternyata masih saja mengeluarkan signyalnya,
ngiginggggggggggggggggggggggggggggg... tapi au ah gelap,, kataknya aku mesti
melahap nasi kotak dihadapanku ini dulu biar dapat energi... kelar makan, aku
lanjut sholat trus sekitar pukul 13.00 kami cuzz mencari jejak lokasi Pantai
Soge yang memang sudah kami rencanakan akan kami kunjungi siang ini hingga
nanti menjelang matahari tenggelam... Oh yaaa... secuil sisipan cerita
yang sayang kalau ngga aku tungakan.
Sesaat setelah sampai di penginapan, aku coba browsing dan jemariku pun
menuliskan kata ICI MORATTI PACITAN, dan clingggg beberapa posting pun nonggol,
salah satu yang aku buka adalah dari twiterr, setelah aku follow, aku
berinisiatif untuk mengirim pesan singkat kepada nomor yang ada di salah satu tweet,
dan sms ku pun di follow back. Yeach,
dapat kenalan baru lagi nich... temen baruku itu bernama Andri, (tuh....namanya
aja mau sama tuch dengan aku...) Alhamdullah, sms demi smsku direspon dengan
baik, aku pun juga dikenalkan dengan membership ICI Pacitan yang bernama Ian
(kenalannya masih via sms, baru malam hari setelah dari Soge aku minta pin BBM
mereka). Itulah sedikit kenalan singkat yang meskipun sampai aku pulang belum
sempat bertemu muka, namun hanya dengan memperkenalkan diri sebagai
seorang Interisty, kami pun bisa beteman-Berkat Intermilan kami menjadi
kerabat, Karena Intermilan kita menjadi Kawan.... cieecieeeeiceeeiii....
|
Perjalanan menuju Pantai Soge |
Lanjutkan perjalanku menuju ke pantai Soge... dengan mengikuti petunjuk
arah plus GPS dari hp jadul misua.... kami akhirnya berhasil menemukan lokasi
pantai tersebut. Dari arah kota Pacitan, kami memilih jalur lurus hingga mentog
kemudian ambil kanan arah Kayen sampai ketemu jalan utama kemudian belok ke
kiri. Dari jalur itu, tinggal ikutin jalan aja, pemandangan kanan kiri dihiasai
dengan pegunungan/ bukit,, kalau tak salah ada puncak gunung yang kondang
dengan nama Limo. Jalan semakin lama semakin berkelok kelok, tapi masih asyikkk
karena jalannya lebar plus rata. Sepanjang
perjalanan aku tak sedikitpun melepaskan pandangan baik dikiri dan kanan (jadi
ini kepala nengok kanan kiri muluuu pokokknya), semakin jauh perjalanan dari
kota, semakin terasa aroma jalan menuju pantai dimana kanan kiri dihiasi tebing
dan bukit, kalau saja ini perjalanan pakai helypet, wow, bakal kelihatan jelas
banget jalan yang berkelok kelok serta dihiasai untaian debur
ombak layaknya adegan pembuka di film Fast Furious 6 dimana Dominic dan Bryan
berlomba lomba balapan mobil. Pemandangan nan layaknya film Hollywood itu ternyata
ada juga lho di pulau jawa ini...xiixixii (#tepok kepala,,,oi... bangun dari ngayalll) .... bedanya sich kalau di film
Hollywood itu pemandangn pantai nya keliatan jelas dari tepi jalan raya, cuman
minusnya keliatan panassss banget (atau emang beneran panas yach??), nah kalau
view perjalanan menuju Soge ini terlalu banyak pohon rindang yang menghalangi
pandang mata, tapi berkat pohon pohon itu suasana jadi lebih sejuk dan tentunya
pohon tersebut berfungsi sebagai pelindung tanah.
|
Itu Backgroudku laut loh... tapi kagak jelas yach??? |
Yeachhh.....suasana aroma laut mulai tercium, dan tepat sekali, ketika
dijalan tanjakan, dari kejauhan udah kelihatan banget tuch air laut plus
deburan ombak yang cetar membahana. Tentu saja aku manfaatkan moment ini untuk
berfoto dlu, meskipun mesti berpanas panas ria ditengah jalan...baru deh lanjut
perjalanan...dan tak lama aku sudah bisa melihat pantai yang aku idam idamkan,
sebuah pantai yang nampak dari sisi jalan raya, layaknya pantai di luar
negeri....heheheeeee....jepret jepret pun tak akan kutinggalkan.... setelah
mati gaya mau foto apa lagi, aku dan koko pun memilih melanjutkan perjalanan
menyusuri jalan disepanjang garis pantai (mau masuk ke lokasi Soge masih panas
banget, persis seperti pesan Andri saat aku mau cus ke Soge, enakan ke soge
sore hari sambil menunggu matahari terbenam).
|
Pantai Soge.......Oiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiilalalalaaaa |
|
Penampilan pantai Soge dari pinggir jalan |
Scorpio merah hitam milik om
Balobear pun melaju mengikuti jalan,,,entah mau sampai kemana, rasanya cuman
ingin menghabiskan waktu menguikuti jalan, dan ketemulah kami dengan sebuah
PLTU di daerah Sudimoro (di Boyolali juga ada nama daerah dengan nama
Sudimoro), awalnya mau ngikuti petunjuk arah turun ke lokasi PLTU, tapi ngga
ada jalan, kamipun balik kaan trus ikutin arah ke Trenggalek, namun semakin
lama semakin berjalan....rasanya kok malah kaya mau uka uka gitu jalan...Lagu
kak Samsom yang berjudul Di Ujung Jalan Udah kagak berlaku lagi nich disini,
karena jalan seolah nampak tak ada ujungnya, hingga kokopun menyerah dan
memtuskan kembali ke arah Soge. Waktu juga sudah menunjukkan pukul 14.15.
|
Jalan Tak Berujung.... Sebelahnya PLTU Sudimoro |
Ditengah perjalanan, kami singgah bentar di bukit pandang, diatas PLTU
Sudimoro... kerennn sich, baru ngliat secara langsung bangunan PLTU yang ada
ditepi laut, ada cerobongnya juga yang menjulang tinggi...keren (Kamseupay
banget dechhhhh aku......)...selesai foto foto narsong, kami melanjutkan
perjalanan dan berlabuh di sebuah pantai sebelum pantai Soge, namanya Pantai Taman..
tiket masuk berdua plus motor cuman Rp.7000,-. Masih sepiii banget... panasss
pula, tapi ngga apalah... penting bisa buat narsis dulu, foto loncat loncat
sambil coret coret dipasir pantai... (Berkali kali maen ke pantai, tapi ngga
pernah tuch yang namanya basah basahan, pertama karena aku cek ngga ada tempat
buat ganti baju, kedua- ngga ada temennya buat maen jebur jeburan cz koko ku
paling males kalo disuruh maen air, ketiga- cuaaca yang panas tentunya tak baik
buat kesehatan kulit kalau kita memaksakan diri berendam, bisa gelap gulita
nanti nich kulit...wkwwkkkk, keempat- sejak dulu kala air laut itu asin, jadi
kalau ngga keburu bilas sama air tawar, bisa lengket semua nich badan.... buset
banyak banget poin alesannya yech.... hehee).
|
Pantai Taman |
|
Narsis Pantai Taman Season 1 |
|
Narsis Pantai Taman Season2 |
Menjelang pukul 16.00, kami cabut dari Pantai Taman, mampir dulu untuk
sholat Ashar kemudian lanjut ke pantai Soge (sebenere pingin mampir ke pantai
yang ada TPI nya itu, tapi malah kelewatan...so cuss Soge aja langsung). Eh iya
lupa,,,,sebelum masuk ke Pantai Soge 1, kami berhenti sejenak disebuah jembatan
yang kayaknya baru aja kelar dipugar nich, namanya Jembatan Soge 2, dari sini
pemandangan pantai Soge juga udah kelihatan... tapi kami memilih untuk masuk
Pantai Soge lewat loket yang deket jembatan Soge 1.
|
Jembatan Soge 2... #kok kayak mau nyegat angkot gitu yach.. |
Pas masuk tuch pintu loket
cuman ditungguin sama dua anak kecil, dan kayaknya pengunjung cuman diminta
iuran sukarela ajah, itupun bayarnya pas mau pulang. Sampai di Soge, seperti
biasa karena tidak ada tempat khusus parkir, Koko pun memarkirkan motor sekitar
tepi pantai sambil pasang gembog kanan kiri, trus kami bisa sedikit tenang
capus di deket ombak... agak rame juga sich di sini, terlebih setelah matahari
sudah mulai turun, bener dech kata Andri, enakan ke Soge pas sore, bisa maen
pasir sama nunggu matahari terbenam..
Nich album kenangan saat jadi foto model di pantai Soge.... #in...sadarlah kau dari angan2 yang tak tersampaikan, wujud kayak gitu model...mikirrr....heheee, Alhamdullah saya masih bersyukur seperti apapun kondisi saya.
|
Narsis Soge Part 1 |
|
Narsis Soge Part 2 |
|
Narsis Soge Part3 |
|
Narsis Soge Part 4 |
|
Narsis Soge Part 5 |
|
Narsis Soge Part 6_Akhirya koko ku mau diajakin narsis juga !! |
Puas bermain dengan pasir dan ombak
(dengan catatan tetep tanpa pake njebur loh ya...), menjelang matahari
tenggelam, kami pun memilih kembali keperaduan hotel...xixixixix..........
mandi sholat makan malam lanjut tidurrr.... Zzzzzzzzz
Jrenggg jrengggg........ Good Morning Pacitan, habis malam terbitlah
terang.... Mentari pagi 31 Agustus 2014. Yeach....planing hari ini adalah
pulangggg ke kampung halaman, hehehee.....Yap, rencana pagi ini sarapan dulu di
Nasi Padang langganan namanya ‘Denai” (Januari lalu juga 2x njajan disini
nich). Setelah kenyang, kami muter muter dulu nyari bensin plus jajan ringan
buat oleh oleh, sekitar pukul 08.30 kami cek out dari Hotel Bali Asri dan
melanjutkan touring menuju ke pantai Srau, kami memilih jalur yang melewati
Teleng Ria, naik tinggal ikutin petunjuk arah aja.. Wow, jalan masuk ke lokasi
Pantai Srau begitu mempesona,,,hihiihi... naik turun terjal, jalannya
bergeronjal, sempit lagi....hahaaaa... sumpeh nich pantat ampe panasssss buanget
!!! mana pantai juga ngga kelihatan juaaa... wow, pantai mana pantai (Oh ya....
kayaknya dipacitan itu signyal kuatnya pada pake XL yach?? Aku pake si Kuning
baik di Soge maupun Srau kagak dapet signyal data...kagak bisa update status
dech.....:))
|
Perjalanan menuju Pantai Srau |
Setelah melewati jalan yang penuh liku, akhirnya air lautpun nonggol juga.
Kami harus melewati pos retribsi dahulu, dan aku lupa berapa ongkos masuknya,
Rp.10.000,- kalee yach.... maaf lupa banget, udah mulai uzurrr kayaknya, mudah
lupa. Well, view pantai ini emang ada banyak ternyata, bisa diliat dari
beberapa tempat, ada 3 sisi view pantai yang bisa dinikmati.. tapi aku hanya
turun di satu lokasi, yang sisi sebelah tengah, maen maen dulu disana sambil
berfoto foto ria, plus mainan ubur ubur mati yang pada terdampar dipantai
karena terbawa arus ombak.
Album Narsis di Pantai Srau
|
Narsis Pantai Srau Part 1 |
|
Narsis Pantai Srau Part 2 |
|
Narsis Pantai Srau Part 3 |
|
Narsis Pantai Srau Part 4 |
|
Narsis Pantai Srau Part 5 |
|
Ehhh... ada tuan Crab sama si Ubur ubur yang terdampar di pantai... Spongebob nya mana yach?? |
Seusai bermain dan foto foto, kami bertesuh sebentar
plus minum es kelapa muda, meskipun di obyek wisata ternyata harga es Degan-nya
masih standar 5000-6000 rupiah. Usai mati gaya, udah ngga tau mau foto model apa
lagi, kami pun memutuskan mengakhiri touring kali ini. Sampai jumpa lagi
Pacitan......
|
Rombongan King Rider saat perjalanan pulang |
Kami pun pulang lewat jalur alternatif, jalur yang sama waktu kami pulang
di kunjungan pertama dulu, bedanya kali ini kami tetap memlih jalur menuju Batu
Retno. Sebelum keluar dari jalur alternatif, kami sempat berada dibelakang
rombongan RX King yang lagi touring di Pacitan kayaknya, woww, banyakkkk banget
rombongannya, mana jalannya pada pelan, asap motornya sungguh sangat menyakiti
hidungku..heheeee, tapi yach lucu juga nich, berasa ikut rombongan touring
gitu, tapi lama lama apek juga bau asap knalpot, mana motorannya pada menuhin
jalan lagi, bukannya ngga suka, sebenernya asyk aja liat rombongan touring
motor pada kompak ramai trus kelihatan seru diperjalanan, dilihat tuch kayak
pawai gitu, tapi kan ngga mesti pake menuhin jalan dung,,,susah nich mau duluan
(apa emang ngga boleh diduluin yach???... Hmmmm). Tapi akhirnya lega dech
setelah bisa duluan, perjalan jadi lancar... kali ini kami berhenti 2x, di Batu Retno untuk sholat Dhulur sama di
Wonogiri, makan siang di Bakso Raksasa.
|
Ini bener bener narsisku tingkat dewa bujana... |
Sekitar pukul 15.15 kami pun sampai
dirumah juga, weeee,,,,,udah capekkkkkk banget, tapi kok rumah terkunci dengan
rapatnya, padahal kunciku ketinggalan di dalam rumah, terpaksa nunggu my mom
pulang dulu bentar, setelah bisa masuk rumah...langsung mandi plus nyuciii
segalaaaaaaaa pakaian kotor oleh oleh dari touring... weeell,,,,,,,, biarpun
capek tapi Alhamdullah, masih bisa dikasih kesempatan untuk refreshing....!!!
Thank God, Thank my Balo.....
|
Sampai Jumpa di petualangan selanjutnya......... |
|
|
|
|
Banyudono, 20 September 2014
No comments:
Post a Comment