Thursday, December 12, 2013

Menunggu Pagi Bersama Mekarnya Wijayakusuma


Sebelas Duabelas Duaribu Tiga Belas, mungkin menjadi moment special menjelang akhir tahun bagi mereka yang menggelar acara ditanggal tersebut yang jatuh tepat di hari Rabu. Banyak pasangan kekasih yang memilih mengikrarkan secara shah huBungan mereka dalam ikatan pernikaan di tanggal yang konon katanya cantik ini, selain itu, rumah sakit-rumah sakit pun tentunya akan kebanjiran job operasi caecar bagi orang tua-orang tua, maaf aku sebut disini Alay hanya untuk mendapatkan status kelahiran anak mereka di tanggal cantik. Memang mungkin benar setelah tanggal 11-12-13 ini, kita agak sedikit kesulitan menemukan tanggal unik dibeberapa tahun kedepan. Sayangnya bukan tanggal ini yang hendak aku bahas, cuman agak sedikit kebetulan karena pada tanggal tersebut, tapatnya di Rabu malam, salah satu Bunga Langka Indonesia yang sudah setahun silam berdiam di depan teras rumahku, akhirnya berBunga untuk kedua kalinya.
Saat masih kuncup di tanggal 11.12.13 pagi
Mengapa mekarnya Bunga Wijayakusuma ini begitu special buat aku, hal ini bukan karena mitos yang menyebutkan bahwa barang siapa bisa melihat dan menyaksikan Bunga ini mekar, maka akan mendapatkan rezeki namun lebih cenderung pada rasa penasaran yang mendalam karena sebelumnya, pada bulan Mei 2013 silam, tanaman ini sudah memunculkan Bunga 2 tangkai, sayangnya aku melewatkan moment tersebut karena sama sekali tidak tahu Bunga itu akan mekar dimalam tersebut, hasilnya aku hanya menyaksikan tangkai dan kelopak Bunganya telah terkulai lemas.
Suatu alasan yang tepat mungkin jika akhirnya muncul mitos tersebut diatas, bagaimana tidak, hanya untuk menyaksikan Bunga ini mekar, seseorang harus rela menanti munculnya kuncup Bunga ini yang sepertnya hanya terjadi setahun sekali-dua kali. Tidak hanya disitu saja, terkadang kita juga tidak bisa memprediksi kapan Bunga itu bakal mekar, karena yang pasti Bunga Wijayakusuma hanya mekar dimalam hari, bahkan menjelang tengah malam. Maka wajar rasanya bagiku ketika muncul mitos seperti tersebut, Kalau menurut pendapat pribadiku, rezeki yang disebutkan itu tak lain adalah ya rezeki karena bisa menjadi saksi ketika Bunga Wijayakusuma menggeliatkan mahkota indahnya ditengah malam, dan layaknya Cinderella.. ia tak bertahan lama, ketika pagi menjelang, kembali layulah ia dan kita perlu
Mulai beranjak mekar mahkotanya (pk. 18.00)          
Bunga Wijayakusuma merupakan bunga dari jenis kaktus, menurut pengertian nama, bunga ini memiliki arti sebagai bunga kemenangan (tepat rasanya arti tersebut disandangnya, karena bagi mereka yang berjuang hanya sekedar untuk melihat bunga ini mekar, seolah akan mendapatkan kemenangan setelah berhasil menjadi saksi hidup mekarnya sang bunga Wijayakusuma, termasuk yang nulis blog ini...hehee). Tanaman langka ini bunganya Mekar di waktu malam hari, kemudian layu, kuncup kembali di pagi hari. Bunga Wijayakusuma mengeluarkan aroma yang sangat harum. Mitosnya juga, jika bunga ini mekar akan ada rejeki yang mendekat. Mitos di jaman Hindu bunga ini milik Kresna dan dapat menghidupkan orang yang sudah mati. Manfaat dibidang kesehatan dari tanaman ini ternyata juga cukup besar, sebut saja mengobati asma, nyeri lambung, radang tenggorokan, muntah darah, dan penderahan rahim. (yang umum dimanfaatkan adalah bunga dan batangnya).
Perkembangan bunga memasuki pukul 19.30
Bagian dalam bunga terlihat putik dan benangsarinya
Demikianlah rasa penasaran tersebut membelengguku di malam Bunga ini mulai menunjukkan tanda-tanda keagungannya. Pada Rabu pagi, kuncup ketiga Bunganya masih nampak tertutup rapi, seolah tak menunjukkan kapan ia akan mekar.  Sore harinya menjelang Mahgrib, mahkota-mahkota mulai terlihat membuka perlahan. Rasanya yakin Bunga ini akan mekar dimalam ini. Rasa penasaran semakin membuatku tertarik dan ingin mengabadikan beberapa moment dari kuncup hingga Bunga tersebut memancarkan auranya. Setiap satu jam sekali, aku, koko Bearku dan mamiku seperti orang lebay yang wara wiri keluar masuk rumah karena tak ingin ketinggalan moment special. Sekitar pukul sembilan malam, justru gerimis mulai mengguyur kampungku, takut hujan menjadi deras dan akan merusak Bunga Wijayakusuma tersebut, maka aku dan mamiku pun heboh menaikkan pot tanaman tersebut ke atas teras, dan hal ini semakin memudahkan aku untuk memantau dari dalam kamarku karena nampak terlihat  jelas dari jendela kaca kamarku. 
Pukul 20.00 kelopak semakin terbuka, namum mahkota masih belum mekar sempurna
Pk. 21.00, mahkota mulai melebar

Menjelang malam, perubahan kelopak mulai terlihat, namun sepertinya masih belum mekar sempurna. Karena malam semakin gulita, mamiku dan koko bear masing-masing memilih untuk tidur terlebih dahulu dan meminta dibangunkan jika telah ada perubahan pada wujud Bunga Wijayakusuma itu.. (hemmmm. Segitunya yach???). Akhirnya seperti biasa, menjadi jatah dan tugasku lah untuk terjaga sendiri bersama sang lepy untuk sekedar memuaskan rasa penasaran ku yang ngga puas jika tidak menjadi saksi langsung indahnya Bunga Wijayakusumaku bermekaran. Sesekali kepala ini melongok ke arah jendela, berharap Bunga tersebut merekah dengan meriah, namun masih saja nampak seperti sebelumnya. Niat hati akan kunanti hingga tengah malam menjelang, takut kalau kalau ketiduran, aku tak membiarkan kepala ini tersandarkan oleh apapun (kebiasan, kalau kepala udah semeleh.. kantuk akan segera menyerang bak tersihir peri tidur).
Berhubung hujan, pot pun dipindah kedalam teras... Pk. 22.00-24.00, merekah namun tidak terbuka penuh
Kucoba menghabiskan waktu penantian dengan asyik bermain dan membuat coretan dengan my lepy, kebetulan pula ada beberapa teman yang masih mau aku ajak chatingan melalui whatspass sekedar sebagai teman terjaga biar kantuk tak menyerang. Sesekali candaan di group WA membuatku tertawa kecil bahkan aksi begadang ku kali ini agak berlebihan, hingga membuat salah satu teman chat ku pun menilai aku terlalu berlebihan dan kurang kerjaan.. Kembang mekar aja di tungguin… hahaaa (Peace Abint !!)…
Jam mulai menunjukkan pukul duabelas malam, aku mencoba perhatikan dari dalam kamar, tidak ada perubahan lagi, Bunga seolah stagnan pada perBungaan terakhir, untuk memastikan aku menunggu hingga setengah 1, lalu keluar dan mengambil foto penampilan terakhir sang Bunga kemudian memutuskan untuk mengakhiri petualangan Bunga Wijayakusuma. Keesokan harinya, ketika hari mulai cerah, aku sempatkan untuk menengok kondisi sang Bunga, dan tangkai-tangkai yang kemarin kokoh menopang kelopaknya, kini terkulai lemas seolah tak berdaya.
Pasca mekar dimalam hari dan mengakhirinya dengan kembali kuncup dan layu
Akhirnya, begitulah kenangan heboh menyaksikan menit demi menit, jam demi jam hanya untuk mengobati rasa penasaran yang sedikit berlebihan… hahaaaa
Perubahan sang Wijayakusuma


Referensi :
Foto koleksi pribadi
http://greeninitiativefoundation.org/blog/2013/03/25/manfaat-bunga-wijayakusuma/


1 comment:

  1. Keren. N beruntung banget mba bs sampe liat kembang wijayakusumanya berbunga dan mekar.

    Punya sy malah g muncul2 bunganya. G tau juga knp.

    Kenali Tanaman Hias Wijayakusuma, Yang pengen cegah Stroke wajib baca.

    ReplyDelete