Sebelas Duabelas Duaribu Tiga Belas, mungkin menjadi moment special
menjelang akhir tahun bagi mereka yang menggelar acara ditanggal tersebut yang
jatuh tepat di hari Rabu. Banyak pasangan kekasih yang memilih mengikrarkan
secara shah huBungan mereka dalam ikatan pernikaan di tanggal yang konon
katanya cantik ini, selain itu, rumah sakit-rumah sakit pun tentunya akan
kebanjiran job operasi caecar bagi orang tua-orang tua, maaf aku sebut disini
Alay hanya untuk mendapatkan status kelahiran anak mereka di tanggal cantik.
Memang mungkin benar setelah tanggal 11-12-13 ini, kita agak sedikit kesulitan
menemukan tanggal unik dibeberapa tahun kedepan. Sayangnya bukan tanggal ini
yang hendak aku bahas, cuman agak sedikit kebetulan karena pada tanggal
tersebut, tapatnya di Rabu malam, salah satu Bunga Langka Indonesia yang sudah
setahun silam berdiam di depan teras rumahku, akhirnya berBunga untuk kedua
kalinya.
Saat masih kuncup di tanggal 11.12.13 pagi |
Mengapa mekarnya Bunga Wijayakusuma ini begitu special buat aku, hal
ini bukan karena mitos yang menyebutkan bahwa barang siapa bisa melihat dan
menyaksikan Bunga ini mekar, maka akan mendapatkan rezeki namun lebih cenderung
pada rasa penasaran yang mendalam karena sebelumnya, pada bulan Mei 2013 silam,
tanaman ini sudah memunculkan Bunga 2 tangkai, sayangnya aku melewatkan moment
tersebut karena sama sekali tidak tahu Bunga itu akan mekar dimalam tersebut,
hasilnya aku hanya menyaksikan tangkai dan kelopak Bunganya telah terkulai
lemas.
Suatu alasan yang tepat mungkin jika akhirnya muncul mitos tersebut
diatas, bagaimana tidak, hanya untuk menyaksikan Bunga ini mekar, seseorang
harus rela menanti munculnya kuncup Bunga ini yang sepertnya hanya terjadi
setahun sekali-dua kali. Tidak hanya disitu saja, terkadang kita juga tidak
bisa memprediksi kapan Bunga itu bakal mekar, karena yang pasti Bunga Wijayakusuma
hanya mekar dimalam hari, bahkan menjelang tengah malam. Maka wajar rasanya
bagiku ketika muncul mitos seperti tersebut, Kalau menurut pendapat pribadiku,
rezeki yang disebutkan itu tak lain adalah ya rezeki karena bisa menjadi saksi
ketika Bunga Wijayakusuma menggeliatkan mahkota indahnya ditengah malam, dan
layaknya Cinderella.. ia tak bertahan lama, ketika pagi menjelang, kembali
layulah ia dan kita perlu
Mulai beranjak mekar mahkotanya (pk. 18.00) |
Bunga Wijayakusuma merupakan bunga dari jenis kaktus, menurut pengertian nama, bunga ini memiliki arti sebagai bunga kemenangan (tepat rasanya arti tersebut disandangnya, karena bagi mereka yang berjuang hanya sekedar untuk melihat bunga ini mekar, seolah akan mendapatkan kemenangan setelah berhasil menjadi saksi hidup mekarnya sang bunga Wijayakusuma, termasuk yang nulis blog ini...hehee). Tanaman langka ini bunganya Mekar di waktu malam hari, kemudian layu, kuncup kembali di
pagi hari. Bunga Wijayakusuma mengeluarkan aroma yang sangat harum. Mitosnya juga, jika bunga ini mekar akan ada rejeki yang mendekat. Mitos
di jaman Hindu bunga ini milik Kresna dan dapat menghidupkan orang yang
sudah mati. Manfaat dibidang kesehatan dari tanaman ini ternyata juga cukup besar, sebut saja mengobati asma, nyeri lambung, radang tenggorokan, muntah darah, dan penderahan rahim. (yang umum dimanfaatkan adalah bunga dan batangnya).
Perkembangan bunga memasuki pukul 19.30 |
Bagian dalam bunga terlihat putik dan benangsarinya |
Demikianlah rasa penasaran tersebut membelengguku di malam Bunga ini
mulai menunjukkan tanda-tanda keagungannya. Pada Rabu pagi, kuncup ketiga Bunganya
masih nampak tertutup rapi, seolah tak menunjukkan kapan ia akan mekar. Sore harinya menjelang Mahgrib,
mahkota-mahkota mulai terlihat membuka perlahan. Rasanya yakin Bunga ini akan
mekar dimalam ini. Rasa penasaran semakin membuatku tertarik dan ingin
mengabadikan beberapa moment dari kuncup hingga Bunga tersebut memancarkan
auranya. Setiap satu jam sekali, aku, koko Bearku dan mamiku seperti orang
lebay yang wara wiri keluar masuk rumah karena tak ingin ketinggalan moment
special. Sekitar pukul sembilan malam, justru gerimis mulai mengguyur kampungku,
takut hujan menjadi deras dan akan merusak Bunga Wijayakusuma tersebut, maka
aku dan mamiku pun heboh menaikkan pot tanaman tersebut ke atas teras, dan hal
ini semakin memudahkan aku untuk memantau dari dalam kamarku karena nampak
terlihat jelas dari jendela kaca
kamarku.
Pukul 20.00 kelopak semakin terbuka, namum mahkota masih belum mekar sempurna |
Pk. 21.00, mahkota mulai melebar |
Menjelang malam, perubahan kelopak mulai terlihat, namun sepertinya
masih belum mekar sempurna. Karena malam semakin gulita, mamiku dan koko bear
masing-masing memilih untuk tidur terlebih dahulu dan meminta dibangunkan jika telah
ada perubahan pada wujud Bunga Wijayakusuma itu.. (hemmmm. Segitunya yach???).
Akhirnya seperti biasa, menjadi jatah dan tugasku lah untuk terjaga sendiri
bersama sang lepy untuk sekedar memuaskan rasa penasaran ku yang ngga puas jika
tidak menjadi saksi langsung indahnya Bunga Wijayakusumaku bermekaran. Sesekali
kepala ini melongok ke arah jendela, berharap Bunga tersebut merekah dengan
meriah, namun masih saja nampak seperti sebelumnya. Niat hati akan kunanti
hingga tengah malam menjelang, takut kalau kalau ketiduran, aku tak membiarkan
kepala ini tersandarkan oleh apapun (kebiasan, kalau kepala udah semeleh..
kantuk akan segera menyerang bak tersihir peri tidur).
Berhubung hujan, pot pun dipindah kedalam teras... Pk. 22.00-24.00, merekah namun tidak terbuka penuh |
Jam mulai menunjukkan pukul duabelas malam, aku mencoba perhatikan
dari dalam kamar, tidak ada perubahan lagi, Bunga seolah stagnan pada perBungaan
terakhir, untuk memastikan aku menunggu hingga setengah 1, lalu keluar dan
mengambil foto penampilan terakhir sang Bunga kemudian memutuskan untuk mengakhiri
petualangan Bunga Wijayakusuma. Keesokan harinya, ketika hari mulai cerah, aku
sempatkan untuk menengok kondisi sang Bunga, dan tangkai-tangkai yang kemarin
kokoh menopang kelopaknya, kini terkulai lemas seolah tak berdaya.
Pasca mekar dimalam hari dan mengakhirinya dengan kembali kuncup dan layu |
Akhirnya, begitulah kenangan heboh menyaksikan menit demi menit, jam
demi jam hanya untuk mengobati rasa penasaran yang sedikit berlebihan… hahaaaa
Perubahan sang Wijayakusuma |
Referensi :
Foto koleksi pribadi
http://greeninitiativefoundation.org/blog/2013/03/25/manfaat-bunga-wijayakusuma/
Keren. N beruntung banget mba bs sampe liat kembang wijayakusumanya berbunga dan mekar.
ReplyDeletePunya sy malah g muncul2 bunganya. G tau juga knp.
Kenali Tanaman Hias Wijayakusuma, Yang pengen cegah Stroke wajib baca.