Tuesday, December 10, 2013

Fast Furious Short Movie : Turbo Charged Prelude



Setelah Fast Furious 1 berjalan dengan sukse, maka sekuel keduapun mulai direncanakan, namun sebelum sekuel tersebut hadir, ternyata dibuat sebuah film pendek yang menceritakan perjalanan Brian O’Corner pasca membiarkan Dominic Torreto kabur bahkan Brian punmemebrikan mobilnya pada Dom. Berikut kisah pendek perjalana Brian hingga ia sampi di Miami pada sekuel 2 Fast 2 Furious.
Dirumahnya, Brian seolah tengah berfikir apa lamngkah yang hendak ia lakukan sekarang, ketika berada disebuah ruangan, ia menatap dirinya didepan cermin, dan bayangan akan kejadian diakhir Fast Furious pun terlihat dari layar cermin, dimana Brian mengingat saat ia memberikan kunci mobilnya pada Dom dan membiarkan Dom kabur.
Di lokasi lain, disebuah ruangan terlihat beberapa polisi yang mengadakan briefing dan polisi yang memimoin briefing menunjukkan serta membagikan foto Brian O’Corner yang nampaknya kini tengah menjadi target pencarian karena masuk dalam DPO.
Kembali ke rumah Brian, Setelah berfikir begitu dalam, nampakknya Brian telah mengambil keputusan, Ia kemudian bergegas mengemasi barang-barangnya, dan meninggalkan lencana polisinya didekat cermin lalu meninggalkan rumah itu. Beberapa saat kemudian bebebarap polisi datang ke ruamh Brian dan mulai menggrbek rumah tersebut, namun rumah itu telah kosong, salah satu polisi hanya menemukan lencana polisi yang ditinggalkan Brian, hal tersebutseoralh menjadikan isyarat kalau Brian mengundurkan diri dari institusi yang pernah ia naungi (mungkin sebagai rasa konsekwensi yang harus ia ambil pasca membiarkan Dom kabur dimana Dom merupakan tersangka pembajakan truk).
Dengan mobil merahnya, Brian menyusuri jalanan seolah tanpa tujuan pasti, ia sempat melewati wilayah Arizona dan terus melanjutkan perjalanan dari satu kota ke kota lainnya.
Dibeberapa tempat, Brian sesekali mengikuti balapan jalanan liar dan mengumpulkan uang dari hasil kemenangan dibalapan tersebut. Untuk beristirahat, Brian memilih menyewa sebiah motel didaerah yang ia singgahi.
Suatu saat ketika ia berada dicafe, tanpa sengaja ia melihat fotonya terpampang dikoran tersebut sebagai salah satu buronan yang dicari polisi. Ekspresi wajah Brian agak berubah, ia seperti khawatir orang-orang disekitarnya menyadari keberadaannya, terlebih seorang wanita muda yang tengah duduk di meja lain tepat didepannya terlihat selalu memperhatikannya. Brian semakin salah tingkah dan berusaha menutupi wajahnya tatkala beberapa polisi masuk kedalam café untuk mencari makanan. Brian pun berangsur dengan pelan namun gesit keluar dari café tersebut, kemudian kembali ke motel.
Ketika berada didalam motel, ia melihat berita pencariannya tidak hanya muncuk di koran, namun juga dipublikasikan melalui televisi, merasa keberaadaannya mulai terancam, Brian pun bergegas keluar dari motel itu, sayangnya polisi terlebih dahulu menemukan mobil merahnya, Brian mau tak mau harus kabur tanpa mobil, saat ia bergegas pergi, ia hampir saja bertubrukan dengan wanita yang sama yang berada didalam café. Brian melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaiki, mencoba ia menghentikan mobil yang melaju untuk meminta tumpangan. 
Entah sebuah kebetulan atat tidak, mobil yang bersedia memberikan tumpangan padanya adalah mobil si wanita café tadi. Brian pun akhirnya ikut mobil wanita itu dan menuju tempat lain hingga malam berganti terang. Brian kemudian meminta diturunkan disebuah tempat, ketika Brian mengucapakn terimakasih dan keluar dari mobil, ia melihat koran yang terdapat fotonya, ia menatap koran itu dan si wanita pun tersenyum seolah tak peduli kalau yang ia tolong adalah buronan polisi. Brian pun mengambil tas nya lalu mereka pun berpisah.
Brian menuju kesebuah toko tempat menjual mobil bekas, ia menunjuk sebuah mobil dipojok berwarna hijau, setelah membayar, ia pun mengambil mobil itu dan mengendarainya menuju ke wilayah lain. Dimana ia berada, Brian selalu mengikuti balapan liar, selain karena hoby, untuk memenuho kebutuhan hidupnya, ia harus berusaha mendapatkan uang. Selain itu, Brian juga tak eprnah berhenti menyempurnakan tumpangan yang baru ia beli itu. 
Selain bagian mesin yang ia sempurnakan, ia pun melakukan perubahan warna pada body mobilnya dari hijau menjadi putih, Brian pun melakukannya sendiri seolah ia memang peduli benar dengan mobilnya, 
ketika mobilnya telah selesai, Brian tak lupa membayar ongkos pengecetan, meskipun Brian melakukannya sendiri, namun ia melakukan disebuah bengkel, namun si pemilik bengkel hanya mengambil sedikit uang dari yang diberikan Brian, dan mengembalikan sisanya pada Brian. Brian pun senang, setelah berterimakasih dan pamitan, ia melnajutkan perjalanan.
Ditengah perjalanan, Brian berjumpa dengan 2 pengendara motor yang seolah mengajak Brian untuk beradu kecepatan, nampaknya Brian tidfak mudah terprovokasi atau mungkin ia mengetahui sesuatu. 2 moge itupun melaju denga kencang mendahului Brian, 
namun beberapa waktu setelah Brian melanjutkan perjalana, ia melihat ke dua moge tadi dihentikan oleh polisi karena melebihi batas kecepatan yang seharusnya. Terlihat pengemudinya sedang berdebat dengan polisi patroli, Brian yang melihat dari dalam mobilnya tersenyum ringan, seoalah tersirat kata-kata “Rasain loe, belagu sich”hahaaa (ini just aku aja yang bikin dialog).
Brian pun sampai di kota lain, lagi-lagi ia terlibat balapan liar dengan seorang berkulit hitam yang agak sombong, dan bukan Brian kalau ia tidak menang. Setelah berhasil megalahkan si pria kulit hitajm, Brain melanjutkan kembali perjalanannya hingga ia berada pada persimpangan jalan antara New York atau Miami.
Papan petunjuk arah menunjukkan jika Brian ke kiri, ia akan sampai di New York, jika ia kearah kanan, ia akan sampai di Miami, Nampaknya Brian masih ragu, namun kemudian memilih membelokkan mobilnya ke arah kanan, 342 mil lagi Brian akan sampai di Miami.
Keindahan Miami dan pantainya nampak terlihat mempesona, Brian nampaknya puas bisa sampai di Miami. Ia pun mengehentikan mobilnya ditepi jalan dan melihat beberapa orang yang tengah asyik bermain didekat pantai. Tatapan Brian kemudian terpikat sesuatu ketika ia melihat 2 mobil sport berada di ujung jalan, tepat di depan dimana ia berhenti, mobil itu pun berbelok kearah tikungan sebelum sampai ditempat dimana Brian berada. 
Dua mobil berwarna kuning dan merah-orange itu membuat Brian tersenyum singkat, ia yakin akan menemukan komunitas pecinta mobil dan balapan liar lainnya di Miami. Menurut dugaanku, pemilik kedua mobil itu adalah Julius dan Slap Jack yang akan menjadi lawan balapan liar Brian di awal 2 fast 2 furious. 

Selnajutnya di 2 Fast 2 Furious...


No comments:

Post a Comment