Sudah beberapa kali pingin lagi nulis something aboute Linkin Park,
namun selalu saja ter-skip dengan hal-hal lainnya yang ngga kalah penting,
hehe.. Mumpung kesempatan kali ini masih dalam suasana galau-galau penuh
kesedihan (tapi tak harus diratapi, tetap hadapi dengan senyum..nyatanya aku
masih memilih lagu-lagu Linkin Park untuk dijadikan hiburan), so dengan senang
hati dan semangat 1908, aku bangkitkan lagi keinginan untuk me-review beberapa
lagu Linkin Park yang sangat bersinergi dengan
telinga, hati dan sanubariku..wwkkkk. Meskipun kebanyakan iramanya
keras, tapi ngga tau kenapa yach ada beberapa lirik yang menyejukkan hati
ini..hhaaa. Semakin panas aja nich kepalaku, daripada makin ngelantur langsung
ke TKP aja dech…
1. LOST IN THE ECHO (Living Thing)
Judul ini yang sudah aku niati untuk aku pasang di posisi paling atas,
meskipun tergolong lagu baru, sedari awal dengar melodi pembuka lagu ini, aku langsung
jatuh cintrong (tutup mata dari lirik dan video klipnya kala itu). Lagu ini
pernah lebih dari 6 bulan jadi nada dering HP ku, meskipun sekarang aku udah
menggantinya dengan lagu Arash feat Helena, namun tiap kali mendengarkan lagu
ini dalam posisi tertidur, aku dengan seketika terjaga seperti dibangunkan. Banyak
yang bilang album LP akhir-akhir ini udah ngga segreget album pra Minutes to
Midnight, tapi emang sich lagu-lagunya ngga sekeras dulu, tapi yang namanya
selera orang kan ngga bisa dipaksa dan diatur..hahaaaa.
Bagian lirik yang paling mengena dihatiku adalah :
“In these promises broken, deep
below..Each word gets lost in the echo
So one last lie, I Can see
through
This time I finnaly let you
go..go..go”
2. WAITING FOR THE END (The Thousand Suns)
Kali pertama denger lagu ini gara-gara koko ku yang waktu itu masih
berstatus “pacar” ngesave beberapa lagu baru LP di kompiku, dan lagi-lagi aku
tertarik dengan melodi dan iringan music dari lagu ini, kayaknya bukan LP
banget gitu waktu denger pertama kali, agak aneh, tapi semakin sering
didengerin kok semakin asyik juga, ada bagian intro ditengah-tengah yang
iramanya ngebit dan enak banget.
Waiting For The End merupakan single kedua dari album The Thousand
Suns, direkam pada 2008-2010 dan rilis pada 1 Oktober 2010. Terdapat sedikit
alunan gitar terdistorsi dari Mike Sinoda diikuti permainan keyboard dari Brad
dan diawali rap Mike serta disambung vocal Chester. Hal berikutnya yang
membuatku berkesan adalah video klipnya dipenuhi dengan unsur biru-hitam
meskipun tidak mengandung cerita seperti halnya video klip Lost In the Echo.
Video klip disutradarai oleh Joe Han dan direkam pada September 2010. Dalam
video ini hampir menampilkan seluruh personil dalam porsi masing-masing, video
memperlihatkan suasana gelap diiringi dengan efek digital dan distorsi yang
diterapkan pada setiap personilnya, sehingga nampak para personil terlihat
bercahaya putih kebiruan dikegelapan (tuch kan jadi biru hitam!!maksaa banget
cihhh), Video ini juga membawa tema karya seni untuk album A Thousand Suns
dengan banyak gambar seni abstrak yang menampilkan hewan dan media digital
lainnya.
Salah satu bagian yang paling menarik dikemudian hari adalah ketika
akhirnya aku menggali lirk dari lagu ini. Serasa sepertinya Linkin Park itu
tahu banget dengan pengalaman pribadiku,,,sampai dibuatin lagu bertema Waiting
For The End ini (Khayallll…..), lirik lagu Waiting For The End itu benar-benar
mem-bumi banget, maksudnya, secara umum orang sepertinya pasti pernah berada
pada kondisi yang seperti disiratkan dalam lagu ini, lihat baca dan rasakan saja
di lirik
Though the words sound steady
something empty’s within them….”
Kalau ditelaah, masalah yang ada itu terkadang bukan awal dan bukan
akhir dari sesuatu, itu akan terus bergulir dan ngga pernah sadar mana yang
awal dan mana yang akhir, maka dibagian akhir lagu pun tertulis “The hardest
part of ending, is starting again” karena rasanya kita emang terkadang ngga
pernah tau mana yang sudah berakhir dan mana yang harus dimulai (aku sokkkk
puitis abissss…)
Bagian lirik lain yang mengena dihatiku adalah :
“Waiting for the end to
come..Wishing I had strength to stand..
This is not what I had
planned..it’s out of my control”
Huft..jelas banget lirik diatas itu seperti pengalaman pribadi, sering
kita harus menjalani sesuatu yang diluar rencana kita, dan untuk menghadapi
semua itu terkadang kita bisa saja lepas kendali atau bahkan putus asa, namun
dari lagu ini pula kita diberi semangat untuk tetap bangkit dan harus bisa
merubah keadaan dengan apapun itu
“So many things were left
unsaid.. It’s hard to let you go..
I know what it takes to move on…
I know how it feels to li
All I want to do.. Is trade this
life for something new..Holding on the what I haven’t got
………….
Trying to forget the past, this
was never meant to last
…………
And Trying to figure out what
it’s like moving on”
3. IRIDESCENT (A Thousand Suns)
Kalau untuk lagu yang satu ini, murni aku suka setelah baca lirik
lagunya, rasanya dalam banget dan langsung bersenyawa dengan jiwaku, hehe.
Sayanganya lagu ini tidak didukung dengan video klip yang keren dan malah banyak
pengemar LP sedikit kecewa setiap menyaksikan video klip yang berbau iluminasi
dan mata satu, entah apa maksud sang Joe Hand membuat video klip dimana Mike
Sinoda terlihat seperti raja kegelapan…Entahlah dan Whatever, yang jelas aku
suka lagu ini dari unsur irama dan lirknya, sekalipun lagu ini menjadi salah
satu OST film The Transformers: Dark the Moon, itu bukan menjadi alasan aku
menaruhnya diurutan ketiga di listku ini.
Iridescent merupakan single ke empat dari album A Thousand Suns yang dirilis pada tanggal 14 September 2010 dan menjadi
bagian dari OST Transformers pada sekuel ke-3 setelah dua sekuel sebelumnya
juga menggunakan lagu LP sebagai OST utamanya. Secara umum lagu ini bercerita
tentang tentang harapan di tengah-tengah kekacauan dan kesedihan (lagi-lagi
manusiawi banget… baca=aku banget). Seperti biasa, Mike mendapat bagian sebagai
lead vocal sedangkan Chaster mendapat bagian chorus dan vocal-vokal lainnya, dan
perlu diketahui kalau semua personil LP ikut bernyanyi bersama pada chorus
ke-3.
Kembali lagi ketema lagu, hampir seluruh bagian lirik dilagu ini
sangat mengena buatku. Lagu ini seolah bercerita tentang segala ujian yang
sedang dan harus dihadapi, seberat apapun toh ini bagian dari kehidupan dan
kita harus ikhlas menjalaninya. Sayangnya, yang masih aku ngga ngeh, mengapa LP
memberi judul lagu ini Iridescent yang artinya berwarna yang bahkan tidak tersirat sedikitpun dalam
tema liriknya atau mungkin LP hendak menyampaikan pesan inilah warna warni
kehidupan atau mungkin jika kita bisa menghadapi segala cobaan ini..suatu saat
kita akan menemukan hidup yang penuh warna…(haaaaaaa…. Sukanya menarik
kesimpulan sendiri).
When you were waiting on the edge of the
unknown
And with the cataclysm raining down
Insides crying, "Save me now"
You were there impossibly alone
Do you feel cold and lost in desperation
You build up hope but failure's all you've
known
Remember all the sadness and frustration
And let it go...
Let it go....”
4. SOMEWHERE I BELONG (Meteora)
Inilah lagu Linkin Park yang pertama kali aku kenal dan aku dengar,
udah lupa asal muasalnya sampai akhirnya aku bisa kenal lagu ini dan membawaku
perlahan-lahan mencintai music Linkin Park. Diluar irama, lirik atau perasaan
yang bersenyawa dengan lagu-lagu LP sebelumnya, lagu ini seolah menjadi titik
awal aku mengenal Linkin Park, kalau aku ngga pernah denger lagu ini, mungkin
sampai detik ini aku ngga akan se-minat ini dengan LP.
Somewhere I Belong merupakan single pertama dari album kedua LP yang
bertajuk Meteora. Bahkan nama Meteora ini pun sangat unik menurutku. Nama
Meteora diambil dari sebuah rumah ibadah di atas bukit batu di Yunani yang
merupakan tempat berkumpulnya para biksu. Bahkan lagu ini sering masuk dalam
sepuluh besar chart tangga lagu dibeberapa Negara.
Untuk Video klipnya di sutradarai oleh Joe Hand (nich orang mending
sekalian buat film aja kaleeee ya??). Sebenarnya video klip ini bercerita
tentang sesuatu, tapi maaf..daya imajenasiku masih agak cethek untuk
mentranslate maksud yang hendak disampaikan mr. Hand ini. Awal video nampak
sebuah kamar Chester dimana ada beberapa benda seperti robot (ngga kenal aku
robot apaan), ada juga gitar/bas, lukisan kayak mammot gitu (kayaknya..hehe). Terus
si Chaster kayak jalan melayang dan terlempar keranjangnya, kemudian munculah
Mike bernyanyi didepan water fall gitu, tapi water fall nya kayak air hujan
yang jatuh kena kaca jendea gitu. Setelah itu, Chaster terlihat terdampar
disebuah tempat yang aneh, dan disana sudah ada personil LP lainnya..dengan
sekonyong-konyong Chasterpun mulai jingkrak-jingkrak bernanyi.
Beberapa saat kemudian telihat ada beberapa api yang membakar bagain-bagian ditempat itu juga tempat tidur Chaster yang kosong..dan bahkan lukisan binatang yang aku sebut mammot tadi hidup dan berada berjalan disekitar Chater, Kayaknya sich ini mr Hand mau nyritaain Bang Chaster yang lagi galau sampai suasana kayak mimpi buruk gitu…hahaaaaaaaaa (jangan terlalu dipercaya ya??, lagi lagi aku menarik kesimpulan berdasarkan pemahaman pribadi..xixi). Eit, meskipun aku ngga bisa paham sama video klip ini (emang akunya aja yang ngga mudenganan sich…) Video Klip ini pernah meraih penghargaan sebagai Best Rock Video pada tahun 2003 MTV Video Music Awards.
Beberapa saat kemudian telihat ada beberapa api yang membakar bagain-bagian ditempat itu juga tempat tidur Chaster yang kosong..dan bahkan lukisan binatang yang aku sebut mammot tadi hidup dan berada berjalan disekitar Chater, Kayaknya sich ini mr Hand mau nyritaain Bang Chaster yang lagi galau sampai suasana kayak mimpi buruk gitu…hahaaaaaaaaa (jangan terlalu dipercaya ya??, lagi lagi aku menarik kesimpulan berdasarkan pemahaman pribadi..xixi). Eit, meskipun aku ngga bisa paham sama video klip ini (emang akunya aja yang ngga mudenganan sich…) Video Klip ini pernah meraih penghargaan sebagai Best Rock Video pada tahun 2003 MTV Video Music Awards.
Saat untuk membahas soal lirik, karena emang dari awal ngga terlalu
peduli sama lirik lagu ini, jadi baru sadar kalau ternyata ada beberapa lirik
yang cukup keren, seperti :
“….And I’get lost in the
nothingness inside of me (I was confused)
But all the vacancy the words revealed.. Is
the only real thing that I've got left to feel
….. And the fault is my own
I want to heal, I want to feel… I want to
heal, I want to feel…
I want to let go of the pain I've held so
long (Erase all the pain till it's gone)
I want to find something I've wanted all
along…. Somewhere I Belong
Looking everywhere only to find that
it's…Not the way I had imagined it all in my mind (So what am I)
What do I have but negativity
I will never know Myself until I do this on
my own”
5. NUMB (Meteora)
Lagu berikutnya adalah Numb, ngga bisa dipungkiri lagu ini udah selalu
nemenin aku kalau zaman dahulu aku lagi gegana (Gelisah, Galau dan Merana).
Tiap dengerin lagu ini disaat moment yang sedih mendayu-dayu gitu, rasanya jadi
aku banget dan percaya atau ngga, lagu LP ini sering banget jadi pelarian ku
jika lagi ada something problem with my papi ketika beliau masih ada. Masuk
kamar, tutup pintu pasang musik keras-keras terkadang sambil teriak-teriak
nyanyi seolah sedang featuring with Chester sama Mike. Inilah satu-satunya lagu
LP yang aku hafal liriknya termasuk bagian rap (hhaaa..padahal lirik rapnya
cuman 2 baris doank. Susah kaleee ngapalin lagu kalau ada rap nya,
cepettttttttnya kayak halilintar..).
Numb merupakan single ketiga dari Album Meteora dan merupakan lagu
tersukses dialbum ini. Numb menduduki
puncak Billboard Hot Modern Rock Tracks chart selama 12 minggu dan
menjadi sejarah satu-satunya lagu paling sukses di Hot Modern Rock Track Chart
selama 2 tahun. Numb pun dibuat versi kolaborasi dengan nama Numb Encore
bersama Jay Z dan meraih penghargaan Grammy tahun 2006 kategori “Lagu Rap
Terbaik/ Kolaborasi Lagu Terbaik”.
Video Klip Numb lumayan bisa dipahami dan menceritakan tentang isi
dari lirik lagunya yang bercerita tentang perasaan remaja yang tertekan untuk
memenuhi harapan orang lain. (Yach aku banget waktu remaja, karena sering
tertekan karena tuntutan ortu untuk selalu mendapat nilai dan peringkat yang
terbaik di sekolah..padahal kemampuanku kan pas-pas’an aje.. hiksss). Model
video klip diperankan oleh Briana Evigan yang memerankan seorang remaja
tertekan, di sekolah ia seperti dihindari teman-temannya karena bukan siswa
yang populer, dirumah ia sering berdebat dengan ibunya dan melampiaskan emosi
dengan melukis dikamarnya. Sedangkan LP nampak bernyanyi disebuah katedral di
Praha. Pada ending klip, Briana datang ke Gereja dimana Band bermaiin dan
seolah ia mendengr mereka bernyanyi, namun ketika ia masuk, ia hanya menemukan
ruangan kosong hanya dengan alat musik lengkap Setelah hafal betul dengan wajah
Briana Evigan, maka aku tidak asing ketika melihat pemeran utama wanita di film
Step Up 2 yang ternyata memang diperankan oleh Briana Evigan.
Kalau inget masa sekolah yang cenderung banyak tekanan (sebenarnya
sich bukan sepenuhnya tekanan, tapi harapan satu-satunya ortu kan hanya aku, so
ya mereka ingin yang terbaik dech buat aku) jadi, hampir seluruh bagian lirik
Numb itu serasa aku banget
“I'm tired of being what you want me to
be... Feeling so faithless, lost under the surface
I don't know what you're expecting of me…Put
under the pressure of walking in your shoes
Every step that I take is another mistake to
you
I've become so numb, I can't feel you
there…Become so tired, so much more aware
I'm becoming this, all I want to do…Is be
more like me and be less like you”
6. FROM THE INSIDE (Meteora)
Nasib lagu ini hampir sama seperti Numb, tapi nilai plus lebih untuk
tempo lagu ini yang pelan didepan tapi keras dibeberapa bagian. Dari judulnya
aja juga udah kerasa banget kalau liriknya dalem banget, apalagi Chester dan
Mike nyanyinya juga keren sangat. Lagu ini merupakan single ke-empat album
Meteora dan disebut sebagai salah satu lagu berat dari LP dan banyak memberikan
suara teriakan, bahkan Bang Chester berteriak hingga 10 detik tanpa henti. Lagu
ini direkam pada tahun 2002 dan release pada January 2004.
Video klipnya disutradari oleh Joe Hand yang menampilkan sebuah
kerusuhan dimana Chester dan Mike bernyanyi sambil berjalan diantara kerusuhan
itu, sedangkan personil lain memainkan musik dipusat kota dimana kerusuan itu
terjadi. Disela-sela pemandangan tersebut, nampak seorang pria kecil yang
diperankan oleh Jamie Bennington (udah ngga usah tak sebutin who is he?? Mosok
ya pada ngga kenal) yang ditinggal orangtuanya, lalu ia pun keluar menuju ke
ributnya tempat kerusuhan, sampai kemudian si anak berteriak dan kerusuhan
berhenti berganti dengan benda-benda yang seolah tertarik keatas lalu terjatuh
lagi ketika si anak kehabisan napas lalu sesat ia melihat orang-orang yang
pingsan dijalanan dan ia tersenyum kecil. Termasuk salah satu video klip LP
yang aku ngga ngerti maksudnya, tapi meskipun begitu aku tetep maksa untuk
menarik kesimpulan sendiri kalau VidKlip ini berniat menyampaikan pesan pada
orang-orang dewasa yang sedang punya masalah dan berujung pada keributan itu
membuat ketenangan dan kedamaian anak kecil ikut terusik, jangan salah…. anak
kecil juga punya hak untuk meluapkan emosi.. dan ternyata luapannya cenderung
menyadarkan orang-orang dewasa kalau apa yang mereka lakukan itu ngga penting
banget… (ngga boleh portes karena aku juga punya hak untuk mengeluarkan
pendapatku sendiri perihal maksud vidklip From The Inside ini). Terus apa
hubungannya dengan tema lagunya ya? Mending hubungin aja dech sendiri
(capek…dari tadi jadi penghubung terus), yang jelas bagaian lirik yang paling
aku banget diantaranya
:
:
“I don't know who to trust, no surprise…
Everyone feels so far away from me
Trying not to break but I'm so tired of this
deceit… Every time I try to make myself get back upon my feet
All I ever think about is this… All the tiring time between
And how trying to put my trust in you… Just
takes so much out of me
Take everything from the inside …. And throw
it all away
'Cause I swear for the last time …I won't
trust myself with you”
Kesan dari lagu ini sepertinya adalah ungkapan orang yang marah/
bosan/ kecewa dan masa bodoh.. Entah kenapa lagu ini yang dulu sering banget
aku teriakin dikamar kalau lagi marah sama bonyok zaman dahulu kala, sepertinya
lagu ini sebagai perwakilan ungkapan marahku kala itu. Setelah Ayah tiada, tiap
mendengar dan menghayati lagu ini, aku malah jadi nangis (gileeee aj kali,
denger lagu keras macam gini malah mewek dan berderai air mata).
7. MY DECEMBER (Hybrid Theory Special Edition)
Kalau ditanya kenapa aku suka sama lagu ini, jawab pastinya karena ini
lagu bukan Linkin Park banget, dan aku salut ternyata Chaster dan Mike yang
hoby teriak-teriak ternyata bisa juga nyanyiin lagu slow but deadly (eh.. yang
suka teriak hanya Chester aja, Mike nya kalau nyanyi kalemm tapi cepettttt..
capek dech ngikutinnya).
My December merupakan lagu yang ada di album Hybrid Theory Special
Edition. Lagu yang ditulis oleh Mike
Sinoda ini adalah lagu yang terlembut di Sayangnya.. Lagu se-dahyat ini ngga dibuat
vidklip nya sama akang-akang LP (kemana nick pak Hand sang sutradara film??
Hehe), mungkin mereka susah kali ya gimana berexpresi di depan kamera dengan
lagu lemah gemulai gitu, mas Chesternya kan ngga bisa jingkrak-jingkak…hehe.
Tapi apapun itu, lagu ini memang benar-benar special editionnya Linkin Park
dech, ngga ada duanya..meskipun ada beberapa lagu baru LP yang slowly tapi ngga
sampai membunuh jiwaku seperti layaknya lagu ini..
album ini. Lagu ini tidak ada gitar distorsi dan lebih irama lebih banyak dimainkan dengan piano.
album ini. Lagu ini tidak ada gitar distorsi dan lebih irama lebih banyak dimainkan dengan piano.
Juju raja sich, lirik di lagu ini ngga banyak yang mengesankan, tapi
ada lah beberapa bagian lumayan ngena dihati..
And I'd give it all away
Just to have somewhere to go to
Give it all away
To have someone to come home to”
8. IN THE END (Hybrid Theory)
Secara singkat, aku jatuh cinta dengan judul lagu ini yang singkat
tapi pasti, layaknya semua peristiwa itu akan berakhir dengan kata “pada
akhirnya…..”, Kenapa ya para musisi dan seniman itu pinter pinter kalu bikin
judul lagu or film, aku ja cuman bikin judul posting aja mikirnya mpe dua hari
dua malam, kadnag pake mandi kembang 1908 rupa..heheee… (just intermezzo).
Kembali ke In The End, lagu ini mengena banget karena emang ada bagian liriknya
yang cukup sesuai dengan nasib ku..
In The End merupakan lagu single ke empat dari album Hybrid Theory,
dirilis pada tanggal 21 November 2001 dengan tema tentang kegagalan seseorang,
atau lebih mengarah pada seseorang yang selalu berusaha untuk melakukan sesuatu
namun pada akhirnya hanya kegagalan yang ia dapatkan, nyeseg banget ngga sich
kalau kayak gitu, dan aku sudah berkali kali mengalami hal itu.. tapi harus
selalu diambil sisi positifnya saja, kita ngga akan jadi orang yang “tahan banting”
kalau ngga bisa menghadapinya.
Banyak kritikus music yang memuji lagu ini, bakan vocal rap Mike pun
banyak mendapat sanjungan. Lagu ini
mencapai sepuluh besar berbagai tangga musik di seluruh dunia dan mencapai # 2
di Billboard Hot 100. Lagu ini adalah lagu yang paling sering
dinyanyikan disaat LP manggung, dan siapa sangka kalau sebenarnya Chester ngga
suka sama lagi ini dan ngga ingin lagu ini ada di Hybrid Theory (pantes
kayaknya porsi vocal Chasters dikit banget di lagu ini). Sedangkan untuk vidklipnya
disutradari oleh Joe Hand yang kali ini berduet dengan Nathan Cox. Vidklipnya
menampilkan Chaster yang bernyanyi bersama band diatas sebuah patung besar
raksasa (seperti gambar disampul Hybrid Theory) sedangkan Mike berjalan
disebuah tanah yang tandus yang kemudain tumbuh rumput menjalar. Menjelang akhir video , langit berubah gelap dan
mulai hujan dan LP bernanyi dibawah guturan air hujan sampai akhir lagu,
saat hujan berhenti terlihat gurun yang tadi tandus menjadi subur. Vidklip nya
agak berbau-bau fantasi gitu sich, kalau ditelaah lagi dari daya penalaran ala
Indyani, vidklipnya kayaknya mau certain suasana kegagalan yang kemudian
berbuah keberhasilan (mulai 100% ngawurrrrr).
“I tried so hard.. And got so far..
But in the end, It doesn't even matter
I had to fall… To lose it all…
But in the end… It doesn't even matter”
9. CASTLE OF THE GLASS (Living Things)
Lagu ini aku kenal bareng sama Lost in the Echo, dari liriknya aku
belum terlalu perhatikan tapi pertama kali tertarik karena judulnya yang unik,
ada castle-castle nya jadi ngebayangin vidklipnya bakal di sebuah kerajaan tua
gitu..heheee. Selain dari judul, aku juga suka iramanya yang mengalun tenang
tapi keras (lho, piye to kih?)
Castle of the Glass merupakan bagian dari album Living Things. Lagu di
produksi oleh Mike Shinoda dan Rick Rubin serta dirilis sebagai single promosi
Danger Close Game. Lagu ini memang terdengar agak berbeda karena terdapat
beberapa unsure melodi seperty country serta unsure-unsur tradisional lain
tanpa meninggalkan elemen elektronik yang unik. Lagu ini dirilis sebagai single promosi untuk Danger Close Game yang rilis 2012,
Medal of Honor: Warfighter
Di awal vidklip muncul tulisan “Inspired
by Many True Stories” , Vidklip bercerita tentang anak laki laki yang
diberitahukan kalau ayahnya (seorang prajurit) telah tewas, ia dan ibunya
diceritakan berkabung sedangkan keluarga mereka mencoba menghibur mereka,
kemudian nampak Mike berdiri dan bernyanyi ditengah badai pecahan kaca,
sedangkan band lain nampak bermain disebuah tempat yang penuh dengan badai
juga. Terlihat juga beberapa cuplikan dimana sang ayah berjuang selama
bertugas.
Menjelang akhir, si anak menemukan benda-benda yang disimpan ayahnya didalam sebuah kotak dan menemukan topi milik sang ayah, saat ia mengenakannya sekilas nampak sang ayah muncul memakai topi tersebut (diperankan oleh Korps Marinir veteran Scott Levy) yang menjadi anggota SEAL. Pada akhir vidklip, seorang pria memberitahukan pada gadis kecil berita sedih yang menimpa keluarganya (kayaknya sich yang ngasih tau ini ayah si anak lelaki tadi). Dan pada bagian band, nampak suasana yang awalnya penuh dengan badai kaca, kini berakhir dengan suasana tenang dan matahari terbit. Seperti sebelumnya disebutkan kalau lagu ini ada kaitanya dengan game Medal of Honor, maka vidklipnya pun menceritakan tentang realitas prajurit menghadapi medan perang dan kondisi keluarga selama mereka saling berjauhan bahkan ketika mereka akhirnya ditinggalkan. Bagian ending dari vidklip ini muncul kutipan dari Winston Churchill yang berisi “All great thing are simple and many can be expressed in single words: Freedom, Justice, Honor, Duty, Mercy, Hope”
Menjelang akhir, si anak menemukan benda-benda yang disimpan ayahnya didalam sebuah kotak dan menemukan topi milik sang ayah, saat ia mengenakannya sekilas nampak sang ayah muncul memakai topi tersebut (diperankan oleh Korps Marinir veteran Scott Levy) yang menjadi anggota SEAL. Pada akhir vidklip, seorang pria memberitahukan pada gadis kecil berita sedih yang menimpa keluarganya (kayaknya sich yang ngasih tau ini ayah si anak lelaki tadi). Dan pada bagian band, nampak suasana yang awalnya penuh dengan badai kaca, kini berakhir dengan suasana tenang dan matahari terbit. Seperti sebelumnya disebutkan kalau lagu ini ada kaitanya dengan game Medal of Honor, maka vidklipnya pun menceritakan tentang realitas prajurit menghadapi medan perang dan kondisi keluarga selama mereka saling berjauhan bahkan ketika mereka akhirnya ditinggalkan. Bagian ending dari vidklip ini muncul kutipan dari Winston Churchill yang berisi “All great thing are simple and many can be expressed in single words: Freedom, Justice, Honor, Duty, Mercy, Hope”
“And show me how to be whole again… Cause
I'm only a crack
In this castle of glass.. Hardly anything left, for you to see”
Benerkan, setelah selesai merilis cerita diatas… aku perhatikan
rasa-rasanya kok ngga penting banget, tapi whatever-lah.. yang jelas aku
mendapatkan beberapa informasi yang sebelumnya ngga aku tahu, dan Itulah
deretan lagu-lagu dari band Linkin Park yang paling bersenyawa dan sejiwa
dengan aku. Mungkin daftar tersebut akan bertembah dikemudian hari seiring
dengan munculnya hasil karya terbaru dari Linkin park.
*Forza
Inter Milan 1908x..*