Kenyangggggsekali rasa perutku ini,
setelah segelas susu energy dan sepiring nasi+bubur masuk
dengan sukses ke dalam lambungku. Hemm, inidahnya jika tubuhin isehat dan segar
tanpa rasa nyeri yang membuatlemas dan tak bersemangat untuk beraktifitas,
semoga saja hari ini aku lolos dari penyakit harian yang akusebut “serangan
antenna”, kenapa karena rasany seperti muncul signyal aneh dikepalaku dan itu terkadang
hanya sebelah kanan atau kiri saja…senit senut senut, serasa kepala ini mau meledak..(bacamigran).
Okelah, karena aku cukup fit
untuk kembali bercerita, jadi untuk saat ini aku pilih sebuah cerita lanjutan dari
serial (drama kehidupan) kudibulanDesember 2012 yang lalu.
Awalbulan ini, aku lagi-lagi merasakan
nyeri di perut..hemm, tepatnya di uluhati. Rasan yaitu pingin muntah atau pingin
kebelakang, tapi dua-duanya tidak bias.Serangan ini kadang dating danpergi,
namun awalnya hanya sesekali menyerang, bahkankadang saasekali tak datang.Namun
disuatu pagi, Senin tepatnyaa ku mencoba untuk memeriksakan dirike dokter sebelah
rumah (beda dengan dokter waktu aku usus buntu dulu), dugaan awal yach karena pengaruh
oprasi itu organ lambung dkk belum bias bekerjasama dengan baik (tapi kenapa barut
erjadi sekarang, beberpa minggu sertelah oprasi I’m fine), yeahhh lagi-lagiaku diberiobat
dan vitamin, obatnya pun menjurus keobat magh. Sehariaku minum tak ada
perubahan yang significant. Hariberikutnya, pagi hariaku merasa melilit dankoko
pun membawakuke RSUD Boyolali, langkah awal adalah opname sambil menunggu hasil,
diagnosis saat itu dalah karena pengaruh obat nyeri selama pascaoprasi yang
menyebabkan lambung jadi iritasi dan infeksi (maybe). Huft, akusudh bener2 taksetuju
dengan langkahitu, alhasilaku bener2 tidak nyaman. Bahkanselama 24jam diRSUD sakitny
tidak datang. Akhirny Rabupagi, aku diizinkan pulang, tapi aku tidak pulang…
“Loyalitas tanpa Batas” pun menuntut hati dan jiwaku untuk kembali bergelut dengan
urusan kantor (teman2 tidakada yang tau kalau saatku tidakmasuk 1 hari itu aku opname
di RSUD). Sehari…dan 2 hari sejak kluar dri RSUD aku masih seperti orang
normal, walau pada kamis sore rasa nyeri itu dating tiba-tiba dan begitumenyakitkan,
sesampai dirumah muntahlah aku dan semakin melilitlah perutku. Air mata sudah
tak bias lagiku bendung, melihat mami yang ikut panic, semakin besar rasa sakit
di fisik dan psikisku. Buat tidur pun rasa nya sungguh skit, seper tiada yang
mendorong di ulu hari kemudian bunyi Grug..griug, rasanya ingin pup dankentut
(maaf…) tapitidakbisa.
Beberapa jam berlalu tidak ada perubahan,
sebelumnya sakit yang kadang dating dan kadang pergi, kini benar-benar terus aku
rasakan. Tubuhku sudah tak bias diajak kerjasama, makanan yang masuk dikerongkonganku
pun keluar sesaat setelah aku telan.Dikalaitulah akumulai merasakan sebuahs iksaan
kehidupan, kembali lagi aku merasakan dah syatnyake kuatan Allah, dan itu pasti
belum seberapa. Entah apa yang ada dipikiranku saat itu, rasa sakitiku membuatku
sedikit berpikir yang tidak jelas, akumerasa kehidupanku bahkan hamper berakhir
dihari-hari tu. Akumerasa sakit itu tidak akan hilang dan aku akan sekarat dalam
waktu dekat, sesaat pun merasa takut ika aku harus meninggalkan suami dan mami.
Rasanya aku belum siap untuk mati, tapi rasa sakit yang begitu sangat membuataku
pun serasa taktahan untuk hidup.
Air mataku semakin deras keluar
saat beberapa saudara mami dating untuk menjenguk dan mencoba memberikan masukan
obat yang manjur. Akusudah tak ada pilihanlain, salah satu budheku membawakan aku
sebotol air mineral katanya sudah didoakan bersama2 (dengan orang pinter gituceritanya..)
awalnya aku agak takut juga ini berakhir musrik dan syirik, tapiaku kemudian lebih
percaya kalau memang dengan minum ini sebuh, berarti memang obat dari Allah
diturunkan melalui cara ini. Selainminum air itu, aku pun dimintau ntuk menghabiskan
ketelapohon yang sudaah direbus, Busyetttt…makanan enak ajak agak masuk dilambungku,
gimana ketelapohon segedearem-arep yang
rasanya kayak kayu mentah harus habis seketika (kenetulan ketelea pohon yang
didapat kualitas yang paling jelek) Cuman berharap dan berharap, siapa tahu memang
kandungan dari ketela ini bias menyerap gas atau apapun yang ada di dalam lambungku.
Welll…entah karena aku percayaatau
memang karena resep Allah, Semalam rasa nyeri itu tak dating lagi, bahkan dipagi
hari aku berhasilm engeluarkan gas yang baunya sangat dashyat. 3 hari lagi aku kerja
di rumah, selama 3 harii tu pula sakit dan nyeri yang sudah hampir membuatku merasa
berada diujung maut tidak lagi datang, Subhanallah… terimakasih Allah untuk goresan
luka yang pernah kau kisahkan kepadaku, mungkin jika bukan karena sakit dan sakit
yang Allah derakan kepadaku, aku tak akan mampu lebih baik dan lebiht egar menjalani
hidup ini.
Hemmm…ceritaku ini sekali lagi mungkin
tak akan berkesan untuk orang lain, tapi setidaknya akan berkesan untuk akus endiri
kelak. Aku harapaku akan terus mengingat rasa sakittttt itu sehingga aku akan terus
takut Allah dan mengharagai kehidupan dengan rajin beribadah. Amin
*kejadian ini berlangsung pada
awal bulan januari, sekitar tanggal 13 Januari 2013*