Tuesday, June 18, 2013

Sinopsis Lengkap Fast and Furious (4) part 2

“Berantakan.Sangat berantakan. Apa yang kamu lakukan?” teriak Fenix saat sudah sampai disebuah tempat
“Keluar!” perintahnya lagi, Dom pun keluar namun sebelumnya ia membuka katuip NOS yang ad didalam mobinya dan memutar saklar mobil dalam posisi ON.
Beberapa pengemudi protes pula pada Fenix, dan Fenix kemudian mengeluarkan senajatanya
“Apa yang kamu katakan?” Tanya Fenix ketika Dom mengatakan sesuatu
“Aku katakan hanya pengecut yang menggunakan nitro.”
“Kamu melihat dibawah kap mobilku?Aku sedang berbicara denganmu. Kamu ada sesuatu di pikiranmu?” teriak Fenix pada Dom
“70 pilamer.Namanya Letty.” Ucap Dom, kemudian Fenix teringat kejadian masa lalu. Pada kondisi yang hamper sama dengan saat ini, Finix meributkan tentang uangnya, lalu ia menembaki beberapa pengemudi, salah satunya Letty yang berhasil keluar dari tempat itu, namun Fenix berhasil mengejar dan menabraknya.
“Seseorang menabrak mobilnya.” Kata Dom
“Aku yang menabrakan mobil.Kamu ingat wajahnya?Karena aku tidak ingat.Terakhir kali aku melihatnya, itu terbakar.Sekarang apa?”
“Aku menikmati yang terjadi berikutnya..” ucap Dom, kemudian beberapa saat NOS yang ad didalam mobil Dom mematik api melalui saklarnya yang On dan meledaklah beberapa mobil yang berada sebaris dengan mobil Dom, termasuk mobil Brian.
Lalu semua orang terpental termasuk Fenix. Beberapa orang mulai saling tempat, Dom mencoba mencari Fenix, namun ia justru terkena sasaran tembak. Brian berusaha kabur membawa mobil lain.
“Ayo, masuk. Ayolah, masuk ke mobil, ayo pergi, cepat. Cepat.”Teriak Brian pada Dom yang tak segera masuk ke dalam mobil.
Brian kemudian melajukan mobilnya tanpa arah, dan ketika berada di under pass ia menghentikan mobilnya, mencoba menghubungi kepolisian.
Dikantor polisi, Penning sedang menyakan sesuatu pada Trin, kemudian agen lain datang memberitahukan kalau Brian menelepon dan ia memberikan berkas pada Penning.
“Bicara padaku, O”Conner.Kemana saja kamu?Aku ada pengiriman?atau kita dapat pengiriman?” Tanya Penning
“Apa yang kamu bicarakan?” jawab Brian heran
“Kamera jalan raya menemukan, Dengarkan aku, O”Conner.Bawakan kiriman itu dan juga bawa Toretto.”
“Aku pikir yang utama menangkap Braga,kita ada kesempatan di sini.” Balas Brian
“Brian, jam berhenti berdetik. Tangkap dia! apa sudah jelas?” kata Penning lagi namun tak digubris oleh
Brian karena ia melihat jejak darah menuju kebelakang mobil.
Dibelakang mobil Dom terlihat menemukan 2 tumpuk koper berisi heroin
“Jadi ini yang sepertinya seharga 60 juta Dollar.” Kata Dom
“Hey, kamu butuh dokter.”
“Kita harus temukan tempat untuk sembunyi.”
Brian lalu membawa mobil itu kesebuah tempat penyitaan
“Ya, ini tempat terakhir yang diperiksa..” kata BNrian saat Dom menanyakannya
“Tidak ada seorangpun yang tau.percayalah.Kamu tahu, aku berpikir saat kamu meledakkan mobilmu di sana, kamu meledakkan punyaku juga.”
“ya” jawab Dom
“Jadi, kamu berhutang padaku mobil 10 detik.” Kata Brian
Kemudian Dom memecahkan kaca jendela mobil, dan membukakan pintu itu untuk Brian. 
Mereka menuju kesebuah rumah yang mana merupakan tempat yang sama dimana Dom berdiri ketika Letty dimakamkan
“Ini cara kamu menyuruh aku menjauh darinya?” Tanya Mia pada Brian saat ia datang kepondok itu
“Peluru tidak ada di dalam.Aku akan membersihkannya, tahan itu akan sakit.”
“Aku tebak kamu akan menikmatinya.” Komentar Dom “Sedikit” jawab Mia kemudian yang diikuti senyum kecil Brian
Kemudian mereka bertiga makan bersama, dan Dom mengambil makanan lebih dulu, maka sesuai tradisi, Dom harus memimpin doa sebelum makan
“Terima kasih Tuhan... untuk memberkati meja ini.” Ucap Dom
“Dengan makanan dan keluarga.” Tambah Mia
“Dan persahabatan.” Ucap Dom lagi
Selesai makan, terlihat Dom menatap kotak yang bertuliskan nama Letty, didalam kotak itu terdapat barang-barang milik Letty. Sedangkan dimeja makan, Mia ngobrol dengan Brian.
“Kamu bertanya padaku kenapa aku lepaskan Dom?Setidaknya karena kejadian itu.Aku menghargai dia lebih dari yang aku lakukan pada diriku. 1 hal yang aku pelajari dari Dom. Tidak ada yang jadi masalah,kecuali kamu punya kode”
“Dan apa kodemu, Brian?”
“Aku sedang kerjakan.”
Dom menemukan ponsel letty, dan memanggil satu nomor terakhir di panggilan Letty. Bersamaan dengan itu, ponsel Brian bordering dan muncul nama Letty dilayarnya.
“Kapan kamu mau beritahu aku?” kata Dom terlihat marah
“Dom, apa yang kamu lakukan?” teriak Mia karena Dom mulai menghajar Brian
“Kapan kamu mau beritahu aku bahwa kamu menyuruh Letty?”
“Aku jelaskan ini” ucap Brian namun kesulitan karena Dom terus mengahjarnya
“Dia melakukannya untuk dirimu, Dom. Dia melakukan itu untuk kamu. Letty datang padaku untuk membersihkan namamu,sebagai gantinya dia akan bawa La Braga. Dia hanya mau kamu kembali pulang.” Kata Brian menjelaskan setelah Dom berhenti memukunya
“Maaf, Dom, maaf.” Teriak Brian menyesal
Keesokan harinya Brian datang ke kantor polisi, beberapa agen melihat Brian seperti orang yang aneh. Ia kemudian menuju keruang Penning, disana juga ada Stasiak
“Kamu lebih baik punya segudang penjelasan.Kamu melanggar perintah langsung.Dimana pengirimannya?” Tanya Penning
“Sudah Aman” jawab Brian tapi ia tak mau mengatakannya dimana
“Dengar, kita bisa gunakan kiriman untuk dipertontonkan depan media. Bahwa kamu dapat beberapa ratus pon heroin di jalanan. Tapi La Braga akan mengirim lagi minggu depan. Dan seminggu setelah itu.Mari manfaatkan kiriman untuk membuat La Braga keluar dan kelompok2 kartel jutaan dolarnya.” Tawar Brian
“Dan apa menurutmu yang harus kita lakukan?”
“Pertukaran secara langsung dengan La Braga.”
“Dia tidak akan muncul.” Sahut Stasiak
“Dia tidak akan bisa menolak.”
“Kamu ada rencana?” Tanya Penning tertarik
“Ada harganya.Kita tangkap La braga, kau lepaskan Toretto.” Pinta Brian
Gisele mendapat telepon ketika ia sedang memainkan pistolnya
“Aku baru saja memikirkan tentang dirimu.Kamu tahu saat aku berikan No. HP-ku,
aku berharap kamu akan menghubungiku. Tapi tidak dalam keadaan seperti ini.” Jawab Gisele setelah tahu Dom yang menghubunginya
“Aku, masih hidup.Berikan ke Campos.” Ucap Dom yang berada di garasi bersama Brian
Telepon pun diberikan kepada Campos yang berada dimeja kerjanya
“Apakah itu cara La Braga menghargai kesetiaan... .membunuh pengemudi2nya?”
“Aku mau pertukaran.”
“La Braga tidak bernegosiasi”
“Baik, bagaimana bisa kamu jelaskan padanya bahwa... ... semua produk seharga USD 60 juta hilang begitu saja.” Ucap Dom
“Apa maumu?” Tanya Campos
“USD 6 juta tunai, dibawa oleh Braga sendiri.Aku tidak suka ditembak.” Ucap Dom
“Kapan dan dimana?” Tanya Campos setuju
Di tempat dan waktu yang telah ditentukan, Brian dan Dom bersiap bertemu dengan Braga.Beberapa polisi sudah berjaga mengepung tempat itu.
“Baiklah, dengarkan semuanya tetap diam. Kita tidak akan bergerak sampai
O”Conner memberikan sinyal.”Ucap Penning member perintah.
“Saat kamu dapat uangnya, kamu tahu apa yang harus dilakukan. Kabar bagusnya adalah jika kita tangkap orang ini... Kamu keluar dari sini sebagai orang yang bebas.” Ungkap Brian pada Dom saat mereka berdua menanti kedatangan Braga
“Kamu masih menaruh susu dan kue untuk Sinterklas?” ejek Dom
“Ya. Ini, kunci untuk keluar dari kota” kata Brian sambil memberikan kunci pada Dom
“Seperti waktu dulu.”Jawab Dom sembari tersenyum dan menerima kunci itu.Bersaaman dengan itu, rombongan mobil Braga Datang.
Baru keluar dari mobil, Fenix sudah memberikan ancaman pada mereka, lalu Campos menahannya.
“Dia tidak berbahaya,jangan khawatir tentang dia. Dan dia menyesal tentang Letty. Dimana barang2 kita?” Ucap Campos
“Maksudmu barang2 yang seharusnya berada di sini? Kamu akan melihatnya saat kita melihat Braga,itu kesepakatan.”Ucap Brian sambil menunjukkan koper kosong
“Jangan khawatir.Braga memegang kata2nya.”ucap Campos
Seorang pria tua keluar dari mobil dan menyerahkan uang 2 juta dolar. Sedangkan dikantor polisi, Trin melihat proses pencocokan sidik jari braga sedang berlangsung.
“Kamu akan dapatkan sisanya saat aku dapatkan milikku” ucap Braga
“Stasiak.Kita dapat yang cocok.Sidik jari La Braga 100%.Hanya tunggu konfirmasi lewat fax.” Trin mencoba menghubungi Stasiak yeng tengah memantau penyergapan melalui layar monitor.
“Aku ada pertanyaan untukmu.Kamu berada dipuncak saat kamu merayap keluar dari La Barrio.” Tanya Brian mencoba untuk mengulur waktu
“Beritahu semua agen untuk bergerak masuk. Kita dapat konfirmasi tersangka
utama memakai jas abu2. Ayo, maju.” Perintah Stasiak
“Pak, O”Conner belum memberikan kita sinyal” sergah agen lain
“Apa masalahnya, kamu tidak mengerti,kita baru saja dapat konfirmasi, lakukan. Amankan tersangka utama berpakaian jas abu2, ulangi!” perintah Stasiak.
Beberapa petugas siap keluar dari tempat persembunyian untuk mengepung Braga, sedangkan Trin masih menunggu hasil print out data Braga.
“Kau pikirkan apa yang sedang aku pikirkan, bukan?” Tanya Brian pada Dom
“Dia bukan Braga” jawab Dom,
Namun sialnya disaat itu, FBI sudah masuk dan mengacaukan segalanya. Disaat yang bersamaan, Trin melihat hasil Print Out dan jelas terpampang wajah Campos dikertas itu dengan nama Arturo Braga.
Anak buah Braga mulai menembaki ke berapa personil FBI untuk berusaha kabur.
“Keluar dari sini.Keluar dari sini, Dom.” Teriak Brian, namun Dom tidak segera pergi, ia menatap kepergian Campos.
“Campos adalah Braga.” Teriak Brian
Lalu Fenix yang mengemudikan mobil membawa Campos aka Braga mencoba keluar dari tempat itu dengan menabrak siapa saja yang didepannya, termasuk Gisele, namun Dom kemudian menarik dan menolong Gisele.Lalu mencoba mengejar Braga.Sedangkan Brian mengamankan pria yang tadi didaulat sebagai Braga.
Setelah penyergapan itu, para polisi tengah berdiskusi diruang meetng.
“La Braga kabur. Menuju ke selatan dengan melewati perbatasan sekarang. Kamu tahu seperti apa masalah yang kamu hadapi, O”Conner” kata agen itu
“Aku telah lakukan pekerjaanku.” Jawab Brian singkat
“Kamu orang pertama yang membantu melarikan orang dalam genggaman hukum. Mulai sekarang kamu akan dibebastugaskan sampai keluar perintah resmi” ucap orang itu lagi
“Bagaimana dengan Braga?”
“Ini bukan lagi urusanmu.”
“Kita tahu dimana Braga berada, benar?”
“Bea Cukai memeriksa dia melalui satelit,markasnya berada di Meksiko” jawab Trin
“Meksiko diluar kekuasaan hukum kita. Kenyataannya adalah... Media akan sangat sibuk mengadakan konferensi pers mengenai penyerbuan.” Kata Penning
“Aku pikir kita melakukan sesuatu yang benar. Ucap Brian
Ditempat lain, terlihat Dom berdiri dimakam Letty. Kemudian ia terlihat berada di garasi membetulkan mobilnya. Datanglah Brian dari arah belakang
“Setiap orang mencarimu.”
“Aku berada di sini.”
“Senang melihatmu mengikuti waktu,sejak kita memasang E.F.I” sahut Brian
“Aku ikut bersamamu”
“Aku tidak berencana membawa siapapun kembali.” Ucap Dom
Kemudian datanglah Mia yang baru pulangd ari belanja, ia langsung menuju kedalam rumah, Brian melihatnya dan mengikuti Mia yang Nampak sedih. Dan kemudian mereka terlihat bermesraan bersama.
“Aku benci harus mengucapkan selamat tinggal ke kakaku satu2nya.” Ucap Mia saat Dom hendak pergi lagi
Dom dan Brian kemudian pergi dengan membawa 2 mobil, mreka menuju keperbatasan Mexico namun sebelumnya mereka berhenti dan menunggu seseorang datang. Dom duduk sambil menggengam Kalung salib milik Letty yang dl sempat ia tinggalkan untuk wanita yang ia cintai itu.
“Aku pikir kamu tidak akan muncul.” Kata Dom pada Gisele setelah ia datang
“Kamu telah selamatkan nyawaku.Aku ingin memberikan bantuan.Ini akan membantu kamu menangkap Braga.” Kata Gisele membantu Dom
“Dom. Masuk ke sana sama saja bunuh diri.” Ucap Gisele lagi memperingatkan
“Aku tidak ada pilihan.” Kata Dom
“Kamu pastinya sangat mencintai dia.” Kata Gisele lagi sembari memberikan sebuah kertas kecil pada Dom. Lalu ia pun pergi meninggalkan Brian dan Dom
“Jadi disini wilayah hukumku berakhir?” gumam Brian
“disini kita akan memulainya.” Jawab Dom
Ditempat lain, rombongan mobil terlihat menarik perhatian orang masuk kesebuah perkampungan dan berhenti di sebuah gereja. Keluarlah Braga dari salah satu mobil dan masuk kedalam gereja.
“Selamat datang ke Rumah Tuhan, Tuan Braga.”
“Jangan khawatir Bapa, segala sesuatunya akan baik2 saja.”
“Untuk membantu kita menuju ke sorga.” Kata Braga sambil memberikan tas pada pendeta itu.
Braga kemudian menunduk dan sang pendeta memberikan doa pemberkatan kepadanya, pendeta itu lalu berjalan keluar sedangkan Braga masih terpejam didalam gereja, dari arah lain, muncul Dom dan Brian menodongkan senapan kekepala Braga
“Kamu belum dimaafkan.” Ucap Dom
“Kalian mau menahanku? ...di sini?”
“Kamu tidak bisa membeli jalan keluarmu dari sini.” Kata Dom sembari menarik pelatuknya bersiap memecahkan kepala Braga
“kamu dan aku, Kita tidaklah berbeda.” Braga seperti pasrah dan terdiam
“Kamu benar. Dan itulah kenapa kamu akan kembali menyebrangi perbatasan. Tapi Fenix adalah milikku.” Kata Dom, lalu Brian berjalan kebelakang Braga dan memborgolnya
“Kamu akan dapatkan.” Kata Brian pad Dom
Diluar anak buah Braga merasa ada yang salah didalam, lalu ia mencoba masuk dan mencari Braga, namun didalam gereja sudah tak ada siapapun.
Brian membawa Braga satu mobil dengannya, sedangkan Dom mengikuti dibelakang
“Kita akan berjalan beberapa mil jika kamu beruntung.”Kata Braga dalam mobil.
Ditempat sabung ayam, anak buah Braga memberitahu Fenix, Fenix pun langsung menuju ke mobilnya.
“Kamu tahu kemana kamu akan pergi? Kamu mau pinjam GPSku?” kata Braga mengintimidasi Brian
“Dimana anak buahmu?apa mereka akan muncul atau apa?” Tanya Brian dan setelah itu, beberapa peluru Nampak ditembakkan kearah mobil Brian dan Dom.
“Berhati2lah apa yang kamu tanyakan.berhenti, hentikan mobilnya.” Teriak Braga ketika melihat mobil anak buahnya datang mencoba menyelamatkannya
Mobil anak buah Braga mulai mengejar mereka yang hendak menuju ke terowongan penghubung perbatasan.
“Dom, menuju ke terowongan,ayo masuk terowongan.” Teriak Brian
Beberapa mobil terjungkal karena tidak bisa menyesuaikan keadaan, namun ketika mereka berjalan dipadang pasir, Nampak masih banyak mobil yang mengikuti mereka, Dom melihat mobil Brian diapit dua mobil lain, ia berusaha menembak satu per satu mobil lawan.
“Keluar dari sini, Brian.” Perintah Dom melalui alat komunikasi mereka
“Kamu yakin tahu dimana terowongan itu?” ejek Braga
“ya, berpeganganlah” jawab Brian
Lalu brian menerobos masuk menabrak dinding bukit, dan ia melaju didalam terowongan, dibelakangnya ia diikuti mobil Fenix. Diluar Do masih diikuti oleh beberapa mobil, lalu ia pun bisa masuk juga keterowongan itu.
“Kamu milikku sekarang, sayang.Tepat, sayang, jalanan buntu.”Teriak Fenix pada Brian.Brian terus mencari jalan tembus lainnya, sedangkan Braga masih saja mengintimidasi Brian.Dibelakang, Dom masih terus berusaha lolos dari keajran anak buah braga lainnya.
Fenix mulai bisa mengejar mobil Brian, Braga Nampak senang sekali, lalu ia pukul Braga dengan sikunya. Fenix terus menghalangi langkah Brian.
Dom berhasil menjatuhkan beberpa mobil lain didalam terowongan sehingga mereka saling bertubrukan.
Brian sedikit kewalahan dengan Fenix, lalu mobilnya terdorong keluar dari terowongan oleh mobil Fenix.Mobil Brian terlempar keluar dan mendarat dalam kondisi terbalik.Fenix keluar dari mobilnya.
“Hey, keluarkan aku dari sini.” Pinta Braga yang terjebak didalam mobil
Didalam terowongan, Dom harus menghadapi mobil lain, ia mendorong terus mobil Dom dari belakang dan sesekali berjejer disamping mobil Dom, Dom melihat kearah depan, ternyata ia berada dijalur yang salah, jalan didepannya merupakan jalan buntu, Dom meraih pintu mobil yang ada disebelahnya, lalu ia melompat dari mobilnya ke mobil anak buah Braga, ia lempar anak buah Braga keluar dari mobil, bersamaan dengan itu, mobil Dom menabrak dinding terowongan dan meledak. Si pengemudi yang tadi dilempar ikut tertabrak mobil lain dibelakang mobil Dom, namun sepertinya mereka pun tak bisa keluar dari terowongan karena terjebak api. om berusaha kelaur sebelum terowongan itu roboh.
Diluar, Fenix Nampak mengeluarkan Braga dari mobil dan membawanya ke mobilnya, saat itu Brian berhasil membuka pintu mobil dan keluar dalam kondisi terluka.
Ia mendatangi Brian dan menodongkan pistol ke arahnya, disaat yang bersamaan mobil Dom keluar dari terowongan, tepat dihadapan Fenix, Fenix menembakkan senjatanya kea rah Dom, namun melesat, Fenix hendak berlari namun Brian lebih dulu menarik kakinya sehingga Dom tepat menjadikan Fenix sebagai sasaran tabrak, Fenix pun tak berkutik.
“Pengecut.” Gumama Dom
Dom keluar dari mobilnya dan melihat Brian yang terluka
“Aku lihat itu, Terus tekan disini.Kamu akan baik2 saja.” Kata Dom mencoba menolong Brian
“Kamu harus pergi dari sini.” Ucap Brian
“Aku tidak akan berlari lagi.” Kata Dom
“Boleh aku tanya sesuatu? Kamu tahu aku akan memenangkan balapan jika kamu tidak curang, benar?” kata Brian sambil tersenyum kecil
“Kepalamu terbentur cukup keras?.” Ucap Dom
“Jangan buat aku tertawa.” Balas Brian sambil menahan sakitnya
Dan baru saat itulah rombongan mobil polisi datang bersama beberapa helikopter.

 Beberapa waktu kemudian, disebuah ruang siding, Nampak Dom duduk sebagai terdakwa dengan memakai pakaian tahanan.
“Semuanya berdiri!”“Silahkan duduk.”Kata pemimpin siding ketika hakim memasuki ruangan.
Terlihat Brian dikursi belakang memakai setelan ja dan duduk disamping Mia menyaksikan siding itu.
“Sialhkan berdiri, Tuan Toretto.” Pinta hakim kemudian membacakan keputusan
“Aku telah dengarkan semua kesaksian. Dan mengambil pertimbangan khusus... ...agen O”Conner memohon pengampunan atas nama Tuan Toretto. Tindakannya secara langsung membantu mengungkap lalu lintas obat terlarang... Arthuro Braga.”
Hakim berhenti sejenak kemudian melanjutkan
“Bagaimanapun juga... Pengadilan ini menemukan bahwa... 1 kebenaran tidak akan menutupi kesalahan seumur hidup. dan semacamnya. Aku menemukan bahwa terpaksa memvonis anda dengan tingkat maksimal di bawah hukum California” kata hakim memvonis, dan saat itu Brian bangkit dari kursinya keluar dari ruang siding.
“Dominic Toretto. Kamu di sini divonis 25 tahun penjara di sistem penjara keamanan maksimal lompoc. Tanpa fasilitas apapun.Sidang selesai.”Kata Hakim menjatuhkan vonis.
Terlihat Dom berjalan beriringan dengan tangan dirantai masuk menuju ke bus tahanan yang akan membawanya kerumah tahanan. Dalam perjalanan tersebut, bus melaju dijalanan yang sepi disekitar lahan yang kosong, Dom terduduk diam diantara para narapidana lainnya. 
Saat itulah 3 mobil lain mengikuti bus Dom dari arah belakang bus. Ketiga mobil itu masing masing dikendarai oleh Brian, Mia dan satu mobil lagi oleh Tego kalderon serta rekan setianya Omar.Mereka bertiga membuntuti Bus Dom kemudian mobil Mia dan Brian silih berganti mendahului bus tahanan, Dom melihat mobil itu kemudian tersenyum kecil.

***

Terimakasih

 *Forza Inter Milan 1908x..*

No comments:

Post a Comment