Sutradara : John Singleton
Produser : Lee Mayes dan Neal H. Moritz
Tanggal Rilis : USA, 6 Juni 2003
Durasi : 101 Menit
Pemain :
Pemain :
Paul Walker as Brian O'Corner |
Tyrese Gibson as Roman Pearce |
Eva Mendes as Monica Fuentes |
James Remar as Markham |
Thom Barry as Bilkins |
Cole Hauser as Carter Verone |
Review Sinopsis :
Disebuah
jalanan, beberapa orang terlihat menutup jalan secara illegal, sekawanan yang
lain bersiap untuk mengikuti balapan jalanan. Sudah banyak orang dan mobil yang
berkumpul ditempat itu.
“Bagaimana
statusnya, Jimmy?Katakan kita sudah siap” Tanya seseorang memastikan kalau
akses jalan sudah ditutup.
“Kita
mulai 5 menit lagi”
“Maaf!”
“Ayo Tej,
kita mulai!”
“Tunggu
sebentar, bro..Kalian baru bertiga.Mana yang ke-4?”Tanya pria berkulit hitam
yang bernama Tej itu.
“Tadinya
Joaquin. Tapi ia harus kerja malam”
“Kau saja
yang balapan dengan kami, Tej”
“Aku tak
mau balapan dengan kalian!Cari orang ke-4,atau balapan batal” ucap tej
“Dua saja,
jadi tak perlu main dengan cewek itu” kata salah satu peserta balap menyindir
salah satu pembalap yang seorang wanita berparas asia.
“Tunggu..Kucarikan
orang ke-4 saja,lalu selesaikan ini di jalan” kata tej, lalu ia menghubungi
seseorang lewat ponselnya.
“Itu orang
ke-4 kita”
“Sial.itu
Brian”
“Apa
kabar, Tej. Terima kasih atas undangannya” sapa Brian
“Bukan
masalah,Tapi ingat aku saat kau menang” jawab Tej
“Apa
kabar, Suki?” sapa Brian pada cewek berwajah Asia tadi
“Apa
kabar, Pirang?”
“Ini bukan
permainan, ini serius.”
“Menyingkir
dari jalan!”
Balapan
pun dimulai
Hampir
sepanjang balapan, Brian berada di posisi kedua, ia berusaha mendahuli si
pembalap berambut krebo itu, sampai akhirnya di belokan terakhir, si krebo
terlalu lebar mengambil langkah, sehingga Brian bisa menyusup dan
mendahuluinya. Si krebo tak mau kalah, ia lalu menyalakan nos dan membuat
mobilnya melaju dengan cepat. Di tempat lain, tim Tej sepertinya sedang
menerobos masuk kesebuah tempat pengendali jembatan, mereka menaikkan jembatan
didepan jalan Brian dan pembalap lain hingga beberpa derajat.
“Sudah
kubilang aku punya kejutan.”
Suki pun
bisa mendahuli si kulit hitam yang banyak omong.
“Bawa saja
itu nanti ke bengkel, supaya bagian depan itu bisa dikerjakan” tawar Tej pada
Suki saat ia melihat nasip mobilnya.
Lalu Brian
dikerumini banyak penonton, dan disela-sela orang itu Brian kembali melihat
wanita tadi, Brian mencoba mendatangi si wanita.
“Saatnya
pergi dari sini” kata wnita itu
“Tunjukkan
tanganmu!Angkat tangan!”
“Yeah, ini
orangnya.Kita mendapatkannya” kata seorang polisi yang kemudain membawa Brian
keruang interograsi.
“Jadi,
sudah berapa lama di Florida Selatan?” Tanya polisi itu
“Kami tahu
kau Brian O”Connor,mantan LAPD”
“Kau salah
orang” kata Brian
“Apa
kabar, O”Connor?” sapa seorang pria besar berkulit hitam dan ia adalah Bilkins
disekuel pertama, Bilkins
“Kini ia
punya bisnis impor-ekspor terbesar di Florida.”
“Kartel
selama ini berhasil masukkan narkoba ke Miami,Tapi kesulitan keluarkan uangnya.
Tapi kami belum berhasil kaitkan dia
dengan uang itu.”
“Tapi
kerja pabean sini sudah bagus” kata Bilkins
“Aku
berhasil masukkan agen penyamar. Belum lama ini Verone tugaskan dia cari
pengemudi baru” kata agen dari pabean itu
“Tapi kita
tak tahu statusnya kini” katanya lagi ragu
“Kau kira
ia membelot?” Tanya Brian
“Ia
anggotaku. Ia jujur”
“Hampir
setahun ia di dekat Verone.Bahkan serumah”kata Bilkins lagi
“kita
butuh pengemudi bagus untuk kaitkan Verone dengan uangnya”
“Kau akan
menyusup dengan Agen Dunn”
Dan
tawaran untuk Brian jika mau terlibat dalam misi ini adalah data pelanggaran
hokum termasuk membebaskan target polisi dibersihkan. Dan rencananya Brian
serta Dunn haus menyamar menjadi pembalap dan mendaftar ditempat Verone, Namun
Brian ragu ketika menanyakan sesuatu tentang mobil pada Agen Dunn, Brian
akhirnya setuju dengan syarat ia yang akan memilih rekannya.
“Baiklah O”Connor.Siapa
yang kau pikirkan?”
“Temanku
tumbuh dewasa di Barstow”
“Siapa?”
“Roman
Pearce”
Brian dan Bilkins
lalu datang kesebuah arena adu mobil, salah satu pengemudinya adalah Roman
Pearce, pria plontos berkulit hitam.
“Yang di
Monte Carlo itu?” “Ya”
“Catatan
kejahatannya lumayan.Termasuk 3 tahun di penjara, Katanya ia kini tahanan
rumah. Tak bisa pergi lebih jauh dari 100 yard”
“Hanya teman-temanku
yang memanggilku Rome...” katanya pada Brian yang mencoba mengejarnya
Lalu Roman
mendatangi Brian dan mereka berkelahi kecil
“Aku bukan
polisi lagi” kata Brian namun Roman tidak percaya baru kemudian Bilkins
mengiyakan dan mengatakan pula kalau Brian sudah tak punya lencana.
“Kenapa
kau ke sini?”
“Aku mau
tawarkan kesepakatan.”
“Saat
kubutuhkan,kau tak ada.Kini tawarkan kesepakatan?”
“Ikutlah
ke Miami,kerja sama denganku. Bila kau lakukan, gelang itu dilepas
dan
pelanggaranmu dihapuskan”
“Tiga tahun
aku dipenjara.Karenamu!”
“Kesepakatan
ini sah?” Tanya Roman mulai tertarik
“Benar.
Bila kau bantu kami”
“Sudah
kubilang” kata Brian meyakinkan
“Diam,
Brengsek!” ucap Roman yangs epertinya marah sekali pada Brian
“Jadi akan
kau bersihkan pelanggaranku dan lepas gelang ini?”
“Berhenti
berlagak akan kau tolak ini” ucap Brian
“Berhenti
limpahkan salahmu padaku. Roman Pearce harus bertanggung jawab
atas
perbuatannya sendiri.” Kata Brian
“Pergi
saja ke neraka”
“Pulang
saja ke Barstow!”balas Brian, namun sepertinya Roman ini termasuk tipe pengecut
dan ia tak mau kembali ke Barstow.
Sampai
didalam, mereka diperkenalkan dengan agen bea cukai lain, ia seorang wanita
yang sempat Brian temui di arena balap jalanan.
“Brian O”Conner,
Roman Pearce,Ini Monica Fuentes” kata Markham
Monica
keluar dari sebuah truk dan langsung menayakan tentang kesiapan mereka menajdi
mata-mata.
“Mereka
sudah punya informasi tentang Verone?” Tanya Monica
“Sudah
diberikan” kata si Markham
“Bagus.Begini
rencananya.Verone cari pengemudi.Sudah kuatur agar kalian berdua bergabung.
Kusewa beberapa orang lagi agar tampak adil”
“Kapan
mulai?” Tanya roman
“Sekarang
juga”
“Apa mobil
kami” Tanya brian
Lalu
dibelakang mereka, 2 orang petugas membuka kain penutup mobil yang sudah
disiapkan.2 buah mobil, satu berwarna kuning dan satu berwarna ungu dengan
aytap terbuka.
“Jangan
berpikir kamu yang akan menggunakan atap terbuka.Akan merusak minyak rambutmu”
kata Roman pada Brian dan Brian pun kemudian memilih mobil yang kuning karena
menurtunya yang Ungu terlalu banyak krom.
“Gila!
Dari mana kalian sita velg ini?” komentar Roman terkagum
“Melaporlah
setelah bertemu dengannya” kata Bilkins
“Kau tak
akan kesulitan menangani mereka?” Tanya Markham pada Monica dan Monica yakin
bisa mengatasi mereka
“Bila
dapat kesulitan, beritahu aku”
“Kau sudah
dapat yang atap terbuka.Ayolah.”Jawab Monica dan mereka pun keluar dari ruangan
itu dengan mobil baru mereka.
“Belok
kanan di sini.Jadi kau dulu polisi?” Tanya Monica selama perjalanan
“Ya.Sudah
berapa lama menyamar?” Tanya Brian
“Sudah tak
kuhitung. Perhatikan jalan, playboy” pinta Monica karena Brianmengemudi tanpa
melihat kedapan dan terus menatap kearah Monica, lalu ia menunjukkan
kemampuannya mengemudi tanpa melihat depan dan terus menatap wajah monica, dan
berhenti tepat saat lampu merah menyala.
“Apa yang
kau lakukan, Brian?Dia menatap sambil mengemudi, “kan?Ditirunya dariku” oceh
Roman saat mobl mereka sama-sama berhenti dilampu merah.
Setelah
menempuh perjalanan, sampailah mereka dirumah Verone, Monica minta diturunkan
sebelum masuk kerumah, lalu mereka berhenti dijalan depan, dan disana sudah ada
beberapa pengemudi beserta mobil mereka dan siap mengikuti selesi pengemudi
untuk Verone.Mereka mulai saling ejek.
Monica
berjalan masuk kehalaman rumah Verone, didepan pintu gerbang sudah ada 2
bodyguard Verone.
“Roberto,
Enrique,Dapatkan foto para pengemudi,nomor plat, mobil mereka dan apapun yang
bisa kalian kumpulkan. Mengerti? Trims” perintah Monica
Verone
yang tadi dialam rumah mengaasi lewat kamera cctv, akhirnya keluar bersama
Monica yang sudah satu tahun menyamar menjadi kekasih Verone.
“Terima
kasih telah datang atas pemberitahuan mendadak.Ferrari merahku kemarin
disita.Kini ada di tempat barang sitaan.di Little Haiti.Sekitar 20 mil dari
sini.Mobil tak penting, yang penting paket di laci.Tim pertama yang kembali
dengan
paket itu...bisa bekerja padaku” kata Verone memberikan ujian Audisi pada
mereka.
“Kumpulkan
SIM kalian.Kembalilah secepatnya” perintah Monica dan pengemudi itu berlari
menuju ke mobil setelah mengumpulkan SIM pada Monica.
Setelah
melalui perjalan 20 Mil, sampailah Brian dan Roman ditempat penyitaan
mobil.Namun mereka tak melihat ada mobil, semuanya kapal.Mereka berjalan terus
menyusuri tempat itu dan akhirnya terlihat pula Ferrai merah ditu ditengah
halaman.Roman mencoba memecahkan kaca pintu itu dengan tanganya yang dibalut
pakaian, namun Brian dengan mudah mebuka pintu mobil yang tidak dikunci itu,
mereka mencari benda yang dibutuhkan Verone.Brianpun menemukan dilaci jok
samping. Mereka alu bergegas pergi dari tempat itu, sayangnya 3 pengemudi yang
lain sampai disana dan hendak merebut benda itu, namun belum sempat mereka
keluar, dari arah berlawanan, datang mobil polisi. Roman yang berhasil
menyembunyikan senjatanya kemudian menembakkan kearah mobil polisi itu.
“Rome, jangan!”
“Saatnya
untuk pergi.”
Di rumah,
Verone membuka data Brian dan Roman
“Mencuri
mobil sejak kecil, 2 tahun di rehabilitasi remaja..lalu setahun lagi karena
membantu perampokan bersenjata.Ia bersih. Kotor, tapi bersih “komentar Monica
Datanglah
Brian dan Roman
“Hey bung,
ada makanan di dalam sana?Kami lapar.” Tanya roman si mulut besar
“Suruh
duduk dekat kolam.”
“Kenapa
mengamatinya?” Tanya Roman pada Brian saat emreka mengikuti Monica menuju ke
tepi kolam
“Aku tak
mengamatinya” “Kau mengamatinya” “Tidak” ucap mereka bergantian
“Baiklah,
aku mengamatinya. Diam” kata brian mengalah
“Kau Diam.
Jangan menyuruhku diam” balas Roman
Verone tak
lama datang dan seperti hendak memulai percakapan, tapi ia membuka dulu kantong
yang mereka ambil dari Ferrai itu, dan betapa kagetnya Roman saat tahu isi
kantong itu hanya sebuah cerutu.
“Kami
lakukan semua itu demi cerutu?”
“Bukan.Demi
pekerjaan.Kalian sunggguh kira akan kubiarkan orang sita mobilku?” kata Verone
sombong
“Lapangan
penuh kapal itu milikku.Kalian harus ganti gerbangku. Kupotong dari bagian
kalian”
Roman
protes mendengar kata-kata Verone
“Apa
pekerjaan kami?”
“Ikut
aku.Di rumah ada yang mendengarkan.” Ajak Verone berjalan dihalaman rumahnya
yang sangat besar
“Ada
sesuatu yang harus kau bawa.Dari pantai utara ke Keys” katanya pada Brian
“Apa itu?”
“Antarkan
saja mobil ke tujuan yang kusebutkan.Jangan biarkan ada yang hentikan.
Paham?”
“Ada
kemungkinan gangguan polisi?”
“Kuusahakan
untuk ulur waktu.Tapi tak akan lama.Bila kalian berhasil...kuberi $100.000 di
akhir pekerjaan”
“Jadikan
$100,000 per orang, Sudah jelas kau kaya” pinta Roman sambil mengoda Verone
“Jangan
pernah menyentuhku!” ancam Verone
“Kami
bukan orang kaya, Seperti kataku...kami lapar.” Jawab Roman
“Aku punya
ide, kalian datanglah ke klub malam ini” kata verone
“Ya.
Tengah malam?” tambah monica
Mereka
berjabat tangan tanda kesepakatan disetujui lalu Brian dan Roman pun
berpamitan, namun Verone memanggil Roman lagi untuk mengembalikan pemotongnya
“Kukira
kau punya banyak.” Komentar Roman
“Masih
lakukan kebodohan yang lama. Tak jaga mulut, menghina orang,
mencuri
barang Verone” komentar Brian
“Kau kira
akan kubiarkan orang meremehkanku?Di penjara saja tak kubiarkan, Apalagi di
pantai.““Dan kau, kembalikan pemotongku.”“Orang kaya sok.”
“Dan kau
bawa senjata”
“Memangnya
kau tidak?Tepat.” protes Roman dan Brian pun tak menjawabnya.
“Mulai
kini aku yang bicara” kata Brian
“Tampaknya
mau lebih dari itu” “Apa Maksudmu?”
“Maksudnya,
kau selalu terlibat kesulitan karena wanita, Brian”
“Bengkel
Tej lengkap. Ia punya semua yang terbaik” kata Brian pada Roman
“Peralatan,
semua yang ini baru. Paling-paling baru beberapa bulan” komentar Roman
“Apa
kabar, Jimmy?Itu Rome. Aku mau minta tolong.Kalau ada waktu, aku mau kau
periksakan
Evo and Spyder.” Kata Brian pad seorang monyir berkepala plontos namuin
kulitnya putih.
“Dapat Evo
dari mana?” Tanya Jimmy
“Panjang
ceritanya”
“Begitu
panas dan lembab di sini.” Kata Roman lagi, (memang dia bermulut besar sekali
ya)
Brian
lalumenunjukkan dibelakang bengkel itu, banyak sekali wanita dan orang yang
sedang berpesta dilaut.
“Tej
Parker? Ini Roman Pearce” Brian memperkenalkan mereka, namun sepertinya Tej
masih sibuk dengan alat pengeras suaranya dan berteriak teriak bak supporter
balapan.
“Ia kenal
seluk beluk Miami.Ia tahu semuanya” kata Brian lagi menjelaskan
Brianpun
menyapa Suki yang juga ada disana, suki sedang sibuk mengambar desain mobil
barunya.
“Kau
pintar kumpulkan uang.Balap juga?” Tanya Roman terkesan pada cara Tej
mengumpulkan uang dari taruhan
“Tidak.Aku
mengalami kecelakaan beberapa tahun lalu.Sejak itu kumpulkan uang saja.”
Brian
berniat untuk meminjam kapal milik Tej, dengan alasan Roman tak ingin tinggal
bersama Brian.
“Baiklah.
Antar dia lihat-lihat.Sebentar lagi kususul” kata Tej diikuti Brian yang
berterimakasih
“Bagaimana
Jimmy? Pernah lihat yang seperti ini?” Tanya Brian pada Jimmy yang sedang
melakukan chek up pada kedua mobil pemberian Monica
“Tidak.Keduanya
aku tak pernah lihat.”
“Mobil
kita dipasangi GPS.Karena itu Markham tahu kita di tempat sitaan” kata Brian
“Kau si
ahli mekanik.Cabut saja.” Kata Roman enteng
“Bisa
kucoba,tapi ini bukan barang biasa.Kotak DIS, sistem manajemen mesin, tempatnya
terpasang saja.GPS terhubung dengan semuanya” terang Jimmy
“Coba
katakan.Perlu aku tahu di mana Skyline-nya?Ke mana kau beberapa hari ini?
Dari mana
kalian dapatkan mobil?” selidik Tej lalu dan Suki pun mengagumi mobil baru
Brian yang keren.
“Siapapun
yang pasang alat itu, tahu bila kau tak pakai sabuk pengaman” kata jimmy
“Baiklah,
Jimmy.Lakukan semampumu” kata Brian, lalu ia dan roman berjalan keluar. Brian
menunjukkan pada Roman kalau seperinya mereka diikuti
“Perhatikan.Lihat
Cadillac di seberang jalan? Mereka ikuti kita dari rumah Verone” kata Brian
“Elia dan
Fidel!” “Kubersihkan kaca depanmu, ya?”
goda Roman sambil menyemprotkan sebuah cairan dikaca depan mobil mereka. Elia
dan Fidell pun langusung keluar dari mobil, dan Roman tak hanya mengerjain
mereka sampai disitu, ia lembar pematik api dikaca tadi dan munculah api
membakar kaca mobil mereka.
“Persetan
dengan kalian.” Umpat Roman, lalu ia kabur bersama Brian ketika dua orang itu
sedang sibuk memadamkan api.
Brian dan
Roman menuju kesebuah restoran, disana Markham dan Belkins sudah menunggu
dengan agen Dunn.Dunn langusung menggeladah Roman, dan Markahm menodongkan
pistol.
“Ada apa
ini?”
“Pegangkan.Kau
kira bisa menembakku? Aku agen federal!” jawab Markham marah karena ia hampir
saja tertembak Roman ketika berada ditempat penyitaan mobil
“Hanya
karena kau punya lencana,tak bisa mengancamku. Lepaskan tanganmu dariku!”
teriak Roman lagi
Brian dan
Belkins melerai dua orang yang saling berkelahi itu.
“Kau
hampir bongkar penyamaran kami!Kau tak boleh datang seperti itu.Tak tahukah
Verone menguji kami?“ teriak Brian pada Markham
“Tidak.
Kukira kalian lari” jawab Markham
“Jika Rome
mengenaimu,kau tak akan di sini sekarang” kata Brian lagi
“Aku dan
Rome akan mengantar untuk Verone. Aku tak yakin kapan dan di mana...Tapi ia
bilang akan mengulur waktu.Dugaanku dari polisi setempat”
“Bisa
kutanyakan kepolisian lokal.” Imbuh Dunn
“Jangan,
bila ada yang disuap Verone...tak bisa kubiarkan mereka
tahu
operasi kita.” cegah Bilkins
“Dan
Verone bilang, ia sendiri yang akan tunggu di tempat pengantaran”
“Bila
kalian antar uang hasil narkoba kita bisa menangkapnya atas pencucian uang” ucapa
Bilkins
“Ada satu
masalah” kata Roman ikut bicara
“Fuentes.Verone
sudah mempengaruhinya” kata Roman berfikir agen Monica telah membelot dan
berpihak pada Verone
“Omong
kosong.” Komentar Markham
“Tahu
apa?Kami tahu apa yang kami lihat.” jawab Roman tak mau kalah
“Bagaimana
menurutmu, O”Connor? Menurutmu ia terpengaruh? Kau pasti tahu” Tanya Markham
pda Brian, namun Brian diam saja dan membuat Roman menjadi bingung
“Temanmu O”Connor
tak bilang?Ia khianati Bilkins di L.A. Ia berikan kunci mobilnya ke sasaran dan
membiarkannya kabur. Makanya ia bukan polisi lagi. Bagaimana menurutmu, Ahli?”
kata Markham mengingatkan Brian tentang kejadian di masa lalu dan Roman
sepertinya tak tahu cerita itu.
Brian
hanya menjawab kalau ia tak tahu, dan Bilkins menjanjikan untuk mengawasi
Monica, lalu Brian dan Roman keluar dari tempat itu. Roman keluar tanpa lupa
mengambil roti milik Markham, samapi didepan pintu, Roman bertanya pada Brian
soal kejadian yang dikatakan Markham.
“Biarkan
sasaranmu pergi?” Tanya Roman
“Sudahlah,
aku tak mau bicarakan”
“Ayolah
bicara!Aku mau dengar.”Bujuk Roman namun Brian tetap tak mau mengatakannya.
“Fuentes
dengan Verone...Markham coba bongkar penyamaran kita, Dan mobil kita dipasangi
pemancar, tak lebih baik dari gelang kakiku.Kuberitahu bro, bila Markham
berulah lagi di depan Verone...Matilah kita.” Kata Roman lagi
“Aku
tahu.Keadaan semakin rumit dengan cepat.Kita butuh jalan keluar. Harus
pikirkan
strategi meloloskan diri”
“Strategi
meloloskan diri?Aku suka nadanya.Apa rencanamu?”
“Aku tak tahu.Kita
butuh 2 mobil lagi” ucap Brian lalu melajukan mobilnya.
“Tunggu.Selesaikan
dengan balapan saja.Tiap mobil bolak balik,saling kerja sama” kata Tej lalu
ditmabhi oleh suki “Yang kalah pulang jalan kaki.”
Brian
mengajak Roman agak menjauh dari mereka
“Jujur
saja, kita tak bisa kalahkan mereka. Hemi mereka sekitar 425...Dan Yanko itu
capai kecepatan maksimum dalam 5 detik.Kita harus cari akal.Harapanku dalam
perjalanan kembalinya.Ayo kita lakukan” jelas Brian pada Rome
“Aku akan
melawan yang orange.Bersiaplah, Fabio!” teriak roman
“Kalian
harus putar di ujung jalan.Pengemudi kedua tunggu di sini sampai partnermu
lewati garis ini.Tim pertama yang bolak-balik 2 kali akan menangkan
balapan.Pada saat itu...yang kalah harus serahkan kunci mobil mereka.Atau
dihajar hingga babak belur. Paham?” kata Tej menjelaskan tata cara balapan.
Roman
mendapat giliran jalan lebih dahulu melawan Fabio yang memakai mobil orange.Roman
tertinggal agak jauh, namun setelah melewati belokan, Roman nyaris bisa
mengejar, namun Fabio berbuat curang, ia menendang papan informasi sehingga
papn itu terpental menghalangi Roman, sehingga Roman kehilangan kendali
mobilnya, dan Fabio sampai di finish lebih dulu. Kini giliran Fonzie
melanjutkan balapan dan Brianmasih menunggu Roman menyelesaikan jalurnya.Brian
cepat cepat tancap gas setelah mobil Roman lewat. Brian berjalan jauh
dibelakang Fonzie, namuan Brian bertindak agak licik, setelah Fonzie suskses
belok ditikungan, Brian mengambil jalur jalan yang hendak dilalui Fonzie, Fonzie
tak berani melawan mobilBrian yang sudah berada tepat dideapnnya, lau ia
banting setir dan membuat langkahnya sedikit terganggu. Brian pun melaju sampai
kebelokan dan mengejar Fonzie.Akhirnya ketika mendekati finish, Brian mampu
mendahuli Fonzie.
“Kalian
istimewa. Verone tak pernah bergaul dengan pegawainya” sapa Monica Fuentes
“Lalu
siapa dirimu?” Tanya Roman sedikit menyindir
“Di mana
Verone?” Tanya Brian
“Dalam
perjalanan” jawab Monica
“Kalian
tak selalu bersama?”Tanya Roman lagi yang agak ditanggapi sinis pula oleh
Monica. Roman kemudian minta izin kebelakang, dan tinggal Brian berdua dengan
Monica
“Kenapa
dia?” Tanya Monica
“Ia tak
percaya orang berlencana.Dua bulan aku jadi polisi,Rome tertangkap di sebuah
bengkel.Ada 8 mobil mewah curian padanya”
“Kau yang
tangkap dia?”
“Aku tak
tahu apa yang terjadi.Tapi itu tak penting.Sejak aku jadi polisi, Rome anggap
aku teman yang jadi musuh” kata Brian menjelaskan
“Permisi.Tn.
Verone meminta bergabung.” Kata seorang pelayan pada Monica, Brian dan Roman
Mereka
lalu datang diseuah bilik yang sudah dipesan khusus oleh Verone.
“Ia cantik
bukan?” yanya Verone pada Brian mencurigainya
“Ya.Ia
cantik sekali.”
“Kau
memang bernyali.Wanita memang berkuasa.Lihat wanita pirang yang duduk
dengan
pria itu?Lima menit saja, ia bisa dapatkan apapun keinginannya dari pria itu”
kata Verone sambil menyuruh Brian untuk melihat seorang wanita yang merayu pria
diujung tempat itu.
Setelah
Verone menanyakan soal tindakan Roman yang membakar mobil anak buahnya,
kemudian mereka berjalan menuju keruang lain, ruang private yang dituju oleh
pria dan wanita yang tadi dibicarakan oleh Verone. Setelah pria dan wanita itu
masuk,
anak buah
Verone langsung menangkap dan menyekapnyaVerone siap menyiksa pria itu dengan
menaruh tikus diatas perut si pria lalu menutup tikus itu dan memanasakan
penutupnya, sehingga tikus yang ada didalam wadah itu mencakar-cakar perut
sipria hingga ia berteriak kesakitan dan ketakutan. Verone memrintahkan Monica
untuk membungkam mulutpolisi itu.
“Kau
pemimpin unityang awasi rumahku.Aku mau peluang 15 menit...saat semua orang
menghilang.” Kata Verone sambil mengancam
“Aku tak
bisa!” kata polisi itu
“Aku
digigitnya!Akan kulakukan!Akan kulakukan.Akan kuberi peluang itu” kata polisi
itu menyerah setelah tikus diatas perutnya mulai menyakitinya.
“Bila kau
khianati aku...maka tikus ini...akan kunjungi istrimu, Lynn...Putramu, Clay,dan
putrimu, Lexy.Kau dengar?Paham?” ancam Verone lagi
“Kini kau
boleh pergi.Turunkan dia. Ayo.” Perintah Verone
“Kalian
menikmati pertunjukannya?15 menit, lalu semua polisidi Florida akan kejar
kalian.Datanglah ke kafe Star, pukul 6 lusa.Siap mengemudi.Paham?” terang
Verone yang di iyakan Brian.
“Jangan
main-main denganku...atau kalian selanjutnya?Minumlah sampanye” ancam Verine
juga pada Brian dan Roman
Mereka
kemudian bubar dari ruang itu, dan Verone pun tak lupa mengancam monica juga
“Bila
kausentuh pria lain lagi,kubunuh kau!Kau dengar?Lihat aku! Kau dengar?”
Brian dan
roman akhirnya sampai di bengkel Tej
“Fuentes
terlibat.Bagaimana itu?Kau lihat bagaimana ia pegangi kepala pria itu” kata
Rome yakin dengan nalurinya
“Terpaksa.Verone
mengujinya. Ingat, kita sama terancamnya” jawab Brian sedikit berfikir rasional
“Kau
subyektif dengan wanita ini.Ia seperti gadis trailer itu, Tanya”
Keesokan
harinya, di kapal milik Tej dimana Brian tidur disana, tiba-tiba ia dikagetkan
dengan kedatangan Monica.
“Apa yang
kaulakukan di sini?”
“Mereka
akan membunuhmu.KudengarVerone bilang pada Enrique dan Roberto.Setelah kalian
selesai,mereka akan tembak kalian”
“Yakin
yang kau dengar benar?”“Aku yakin.”
“Anak buah
Verone di....” kata Rome yang mendadak masuk kedalam kapal namun kata-katanya
terhenti data melihat didalam ada Monica.
“Aku tahu
apa yang mereka cari.Pacarmu ini” ucap roman melanjutkan
“Mereka
tak tahu aku di sini, aku menyelinap” kata Monica
“Apa yang
mereka lakukan di sini?”
“Entah.Mungkin
mereka menebak.”
“Hambat
mereka.” Pinta Brian lalu ia berusaha menyembunyikan Monica agar tak ketahuan.
Anak buah Verone sudah berada didepan kapal mereka.
“Suruh
Gadismu pergi” perintah Roman pada Brian
“Temukan
yang kau cari?Apa kabar?Masih marah tentang mobil kalian?Jangan marah.Tak
terima lelucon?” sapa roman basa basi.
“Ini bukan
soal jadi polisi baikatau lakukan tugas.Mereka mau bunuh kau” kata Monica
didalam kepada Brian
“Kalian
dibayar berapa?Kalian selalu pakai kemeja sutra, perhiasan. Penampilan Miami”
ucap Roman lagi
Setelah
Monica bersembunyi, Brian keluar dari dalam kapal.Terjadi pertengkaran kecil
diantara mereka dengan Roman, lebih lebih mereka membawa senjata.Salahsatu dari
mereka masuk kedalam, Roberto menodongkan pistol kemuka Brian melarang dia ikut
masuk.Enrique mencari Monica, tapi Monica telah sukses kabur dari celah udara
dikamar mandi kapal. Mereka keluar dari kapal, dan ucapan Roman memicu
pertengkaran mereka, Brian menodong salah satu dengan pistol, sedangkan didepan
mereka, Roman ditodong oleh anak buah Verone yang plontos kepalanya, Enrique
“Cukup”
“Sudah
selesai. Ayo.” “Ambil senjatanya. Ayo pergi”ucap Verone yang tiba-tiba muncul
disana, Brian memberikan pistol setelah mengeluarkan seluruh isinya
“Senang
melihat kalian akur. Karena besok Roberto dan Enrique akan ikut kalian.
Pastikan tak akan ada masalah. Sampai jumpa.” Kata Verone lalu mereka pergid
ari tempat itu
“Apa yang
Fuentes lakukan di sini?” Tanya Roman tapi Brian diam saja
“Ke mana
kau pergi tadi pagi?” Tanya Verone selidik
“Sarapan
dengan beberapa teman”
“Temanmu?”
“Aku punya
teman, Carter.”
Brian dan
Roman datang mengunjungi Bilkinsa dan Markham disuatu tempat, Brian
menceritakan rencana Verone pada mereka.
“Semalam
Verone ancam seorang polisi agar beri kami kesempatan. Kami akan ke sebuah
landasan udara.Di Keys, lepas Northwood Avenue. Ada pesawat Verone di sana,
ia mau
kabur ke luar negeri”
“Bagaimana
kau tahu ini?”
“Monica”
jawab Brian
“Ia
lakukan pekerjaannya.Ia ingatkan kami.” Tambah Roman
“Ia
ingatkan tentang apa?” Tanya Bilkins
“Verone
mau bunuh kami setelah uang diantarkan” kata Brian
“Masuk
perangkap bukan rencana kita.Kubatalkan.” kata Bilkin yang ditentang oleh
Markham karena ia merasa ini adalah masalaah pabean
“Hanya aku
yang berhak batalkan.” Ungkap Markham
“Sederhana
saja.Antarkan saja uang ke Verone supaya bisa kusergap. Bila tidak, udah cukup
tuduhan bisa kuajukan untuk menghilangkan kalian” jelas Markham lagi
“Ambil
ini. Kami pantau kalian dengan GPS supaya tak macam-macam” ucap Markham sambil
memberikan GPS pada Brianda dan Roman kemudian keluar
“Dan
pastikan mereka tak apa-apa” kata Bilkins
Brian dan
Roman ikut keluar dibelakang Markham
“Jadi bila
tak lakukan ini,kita dipenjara. Tapi bila kita lakukan,dibunuh Verone.
Kesepakatan bagus, ya?Tapi aku tahu ada peluang yang bisa kita manfaatkan.Dan
aku tahu 2 alasan Verone tak butuh uangnya lagi.” Omel Roman
“Mulai
lagi.” Komentar Brian singkat
“Kau dan
aku.Seperti dulu. Bagaimana?” tawar roman
“Menurutku
mereka macam-macam dengan 2 orang yang salah” ucap Brian
“Bila
kalian jadi lakukan rencana itu, Ini jadi tempat yang tepat. Setuju?” kata Tej
menunjukkan lokasi yang ia pilih kepada Briand an Roman.
Brian dan
rekan rekannya menyiapkan mobil dibantu suki dan tej.
“Kapan kau
mulai makan banyak?” Tanya Brian saat berada dipinggir laut bersama roman yang
menikmati rotinya
“Aku
pernah di penjara, bro. Aku tahu bagaimana makanannya.Dengan perkembangan
sekarang... aku bisa kembali ke penjara atau mati. Jadi kucoba makan sebisanya,
selagi
sempat. Lagi pula kata dokter,metabolismeku tinggi”jawab Roman panjang lebar
“Kau ingat
saat kita tumbuh dewasa?Main sepakbola di lapangan pasir?Terlibat bermacam
kesulitan yang kita lakukan. Saat kau tertangkap,terserah aku polisi atau
bukan... ...jika ada yang bisa kulakukan,sudah kulakukan” cerita Brian
mengenang masa lalu mereka
“Karena
itu kaulepaskan pria di LA?”
“Yah,
kurasa ada hubungannya.” Jawab Brian
“Saat aku
tertangkap... itu bukan salahmu.Salahku sendiri, Tn. Roman Pearce. Liar dan
gila”
“Tidak
lagi Bro” ucap Brian sembari mereka melakukan tos jabat tangan pertanda kalau
mereka mulai saat itu akan bekerja sama (jadi satu tim oi…. Siiip)
“Pak,
Verone menuju landasan.” Kata Dunn pada Bilkins
“Perintahkan
helikopter berangkat.Suruh jaga jarak” perintah Bilkins
Disebuah
landasan, tim Markham sudah siap dengan beberapa pasukan yang siap menyergap
Verone. Mereka saling menghubungi tim satu demi satu ditempat yang berdeda. Polisi
yang diancam Verone pun menjadi salah satu Tim, ia masih bingung mengambil
sikap.
Brian
bersiap dengan Roman, mereka berhenti disebuah tempat.
“Tetap
tenang dan fokus.Ingat, landasan di lepas Northwood Avenue.Pintu tol ke-3
setelah jembatan” kata
Brian berhungungan melalu alat komunikasi dengan seseorang yang
ternyata itu adalah Roman yang berada disampingnya dengan mengendari mobilnya.
“Ayolah,
bung.Senjata, pembunuh dan polisi korup? Aku terlahir untuk itu” balas Roman
Brian dan
Roman mengikuti Roberto dan Enrique kesebuah lokasi, ditempat itulah trailer
Verone berada, beberpa mata-mata seduah stanby disekitar tempat itu.Roberto dan
Enrique mengetuk pintu trailer itu dan mreka masuk setelah seorang pria
membukakannya.
Mereka menghancurkan dinding trailer yag ternyata tersimpan
setumpauk uang yang kemudian mereka masukkan kedalam tas dan dilempar ke Brian
serta Roman untuk diamankan kedalam mobil, 3 tas dalam 1 mobil.
“Semua
unit... Bergerak ke trailer, sekarang!” perintah polisi yang kemarin diancam
Verone mengambil keputusan, sesaat helicopter dan beberapa tim menuju kelokasi
itu.
Bilkins
tahu polisi sedang menuju ketempat itu, ia khawatir polisi local akan menangkap
anak buahnya.
Brian dan
Roman menyadari polisi sedang menuju kearah mereka, Roman mencoba menjalankan
mobil tanpa pengemudi untuk menghalangi mobil polisi, lalu ia dan Brian berada
dimobil terpisah dengan Roberto dan Enrique mengawasi masing-masing. Brian
dengan Enrique dan Roman dengan Roberto.
“Kulihat
mereka menujuSelatan di I-95. Kerahkan ESD setempat” laporan dari pengawaas
yang ada di helicopter
Di
landasan, Markham mengintai dari semak semak, ia melihat mobil Markham telah
datang.
“Uang
dalam perjalanan.Tunggu.” balas Bilkins setelah mendapat laporan Markham
“Semuanya
bersiaplah.Saatnya pertunjukan.”Brian menghubungi Roman untuk menyiapkan
rencana mereka.Brian dan Roman sudah nampak terkepung, sulit sepertinya untuk
kabur, namun mereka sukses masuk ke lokasi yang sudah disiapkan oleh tej.
“Ini unit
25-99.tersangka terkepung” seluruh mobil polisi bersiga didepan lokasi yang
cukup luas itu, seperti sejenis garasi raksasa.
Mereka menanti diluar, berharap
incaran mereka keluar menyerahkan diri karena sudah terkepung, namun setelah
pintu garasi terbuka semua, keluarlah beberapa mobil ranjer yang mendorong
mobil polisi yang menghalangi, dibelanganya diikuti mobil-mobil yang banyak sekali
hingga puluhan mungkin jumlahnya, sehingga membuat binggung pengintai dan
polisi. Dengan cara itulah, Brian dan Roman mudah untuk meloloskan diri,
Bilkins takjub melihat dari layar monitor. Ia tersenyum kecut melihat rencana
Brian.
“Kita
lihat mereka ke Barat di pantai” perintah Bilkins pada pengmudi helicopter
Polsi dan
Helicopter saling mengejar mobil ungu dan kuning milik Roman dan Brian, namun
sayangnya setelah mreka terkepung, pengemudi mobil itu bukan Roman dan brian,
melainkan Suki dan Tej.
Roberti
dan Enrique memuja rencana dan cara mengemudi Briand an roman yang keren dan
hebat.
“Hei, Tej,
Terima kasih banyak.Aku berutang padamu.” Kata Brian dr alat komunikasinya pada
Tej yang sedang ditahan ditengah jalan bersama polisi
“Ya,
Brian, kau memang berutang padaku.Pada kami.” Kata tej mengulangi karena Suki
protes
“Kata Suki
kau berutang pada kami.”
“Rome, kau
di sana? Tampaknya kita masih punya 1 tipuan.” Ucap Brian senang karena sedikit
renacanya berhasil
“Dengan
senang hati.Ayo lakukan!” jawab Roman
Didalam
mobilnya Roman mencoba untuk berbasa basi lagi
“Menikmati
perjalanan? Ini mobil yang cepat kan? Klasik.Tempo dulu.Mobil ini serba
bisa.Mau lihat?Coba lihat ini” kata Roman sambil membuka sabuk pengaman yang
dipakai Roberto, lalu menekan tombol pelontar, hingga membuat Roberto terlempar
keluar dari mobil masuk kelaut.
“Kursi
pelontar! Berhasil!Aku suka tombol ini! Tn. O”Conner, pelontar berhasil!
Aku aman”
teriak Roman pada Brian
“Temui aku
di titik pertemuan.Cepat!” jawab Brian
Dimobil
lain, Brian pun bersiap melakukan hal yang sama pada pria disebelhnya itu,
namun ia urungkan saat si pria mengatakan lokasi yang harus mereka tuju
“Keluar ke
Tarpon Point” perintah nya pada brian
“Tarpon
Point?Tak ada landasan udara di sana” protes Brian
“Siapa
sebut-sebut landasan udara?”
Di
landasan, Markham bingung begitu juga dengan Belkins karean target mereka taka
da dilokasi incaran.
“Di mana
sisanya?” Tanya Verone
“Di mobil
yang lain” jawab Brian dan kemudian mengatakan kalau mobil itu masih dalam
perjalanan
“Jadi kau
tak tahu soal para agen yang sergap jetku?” “Lucunya, aku hanya eritahu 1 orang
tentang landasan itu” kata Verone yang kemudian mendekati Monica yang telah ia curigai
“Agen
pabean sekarang cantik-cantik, bukan?” “bawa dia ke kapal” perintah Verone pada
anak buahnya yang lain, menyuruh membawa Monica kekapalnya, awalnya Monica
membelot, namun kemudian ia ditodong senapan oleh Verone. Brian terkejut
melihat semua itu.Ia pun juga ditodong senjata Enrique
“Sembunyikan
mobil dan singkirkan dia” perintah Veroen lalu ia bersama Monica menuju ke
kapalnya.
“Kau tahu,
aku menyukaimu. Tapi aku harus membunuhmu,itu pekerjaanku” ancam Enrique sambil menodongkan pistol dikepala Brian,
Brian mencoba untuk menekan tombol kursi pelontar, sayangnya tombol itu macet,
untungnya roman datang dari arah belanag, menendang mobil Brian dan membuat Enrique
lengah.
Mereka berdua menghajar Enrique hingga pingsan kemudian berlari mencoba
menyelamatkan Monica.Mereka ambil mobil lalu menuju ke tepi dermaga.
“Kau
berhasil menipuku.Kau lengah. 11,5 bulan dan kau lengah 1 kali” kata Verne pada
Monica, “Bawa dia ke bawah.” Perintah Verone
“Tak tahu.
Tapi bila Carter lepas dari pabean, Fuentes mati”
“Kau tak
akan lakukan apa yang kuduga akan kau lakukan, kan?”
“Akan
kulakukan, Kau mendukungku?” kata Brian membenarkan dugaan Roman yang mana
Brian akan melompatkan mobilnya mengejar kapal Verone yang sudah melaju hampir
ditengah perairan.
“Brian,
kau memang gila!” komentar Roman saat mobil kitu seperti terbang melewati
perariran dan mendarat tepat diatas kapal Verone
Verone
terjatuh Karena ia tak sempat menghindar lebih jauh, saat hendak berdiri,
tangan Roman seperti terkilir, dan Brian kesulitan untuk keluar juga. Verone
hendak meraih seapan disebelahnya, namun Monica lebih dulu mengambilnya dan
menodongkan pada Verone
Setelah
semua selesai, Helikopter dan tim polisi baru sampai dilokasi kejadian.
“Semuanya
ada 3 tas?Tiga yang di kapal?” Tanya Markham pada Brian dan Roman
“Jadi kita
selesai?Catatan kami bersih?” Tanya Roman
“Kalian
tepati janji. Catatan kalian bersih” jawab Markham
“Jadi
mungkin ada 6 tas. Sebut saja kita impas” kata Roman sambil menyerahkan uang
yang masih tersimpan di bagasi mobilnya
Di depan
mereka berada, Verone sedang dikawal beberapa polisi karena paramdedis sedang
mengobati lukanya, Roman meledek Verone dan Brian mengingatkan Roman untuk
hati-hati
“Asal tahu
saja,setelah bebas ia akan bunuh kau” kata Brian
“Ia tak
akan bebas.”
“Menurutmu
ia akan bebas?” Tanya Roman meyakinkan mulai takut
“Ia pasti
bebas.”
“Sungguh,
menurutmu ia akan bebas?” Tanya Roman lagi ketakutan
Mereka
berjalan mendekat ke monica dan Bilkins
“Kalian
sudah boleh pergi, bebas dan bersih.Ada mobil sedan yang bisa dipakai. Cobalah
untuk membawanya pulang dalam keadaan utuh” kata Bilkins
“Terima
kasih, Bilkins.Kau baik.” Ucap Brian
“Terima
kasih sudah membantu.Kini kau percaya padaku?” Tanya Monica pada Roman
“Kamu
baik.Maaf.” Balas Roman
“Senang
bekerja denganmu, O”Conner.” Ucap Monica
“Aku
mungkin akan tetap di Miami,jauhkan kau dari kesulitan, bro. Kau tahu maksudku”
kata Roman pada Brian, mereka lalu berjalan menjauh dari tempat itu
“Jadi kau
akan tinggal di Miami, bro?” Tanya Brian
“Aku suka
Miami.Miami hebat!”
“Buka
bengkel bersama” ajak Brian penuh senyum
“Kita
sekarang kaya, bung”
“Dan tidak
kelaparan lagi?” tambah Romans ambil meperlihatkan beberapa bendel uang yang ia
selipkan di ikat perutnya.
Mereka
lalu tertawa bersama.
***
Terimkasih
*Forza Inter Milan 1908x..*
Ceritanya lengkap banget, salah satu serial film fast furious terbaik ini, Sinopsis Serial Film Shalahuddin Al-Ayyubi MNCTV
ReplyDeleteCerita yang apa nich yang lengkap ???
ReplyDelete