Single Touring yang mau aku angkat kali ini adalah sebuah perjalanan
dadakan diluar rencana. Tepatnya senin, 16 November 2009 silam. Berhubung aku
ngga ada teman untuk mengikuti panggilan interview disebuah Bank PemDa didaerah
Jogja dank arena aku buta jalan wilayah Jogja, maka aku pun mengajak Koko ku
yang kala itu kami masih dalam status pacaran. Setelah kokoku mendapat izin
untuk tidak masuk kerja dihari itu, maka kami pun berangkat menuju ke sebuah
lokasi didekat kampus UGM dimana interview itu diadakan. Sekitar 1 jam lebih
sedikit, sampailah kami disana. Aku sendiri agak lupa waktunya jam berapa, tapi
seingatku masih cukup pagi, mungkin sekitar Pkl. 08.30.
Setelah memarkirkan motor, yang saat itu mengunakan motor Supra milik
koko, kami pun berjalan masuk ke sebuah gedung setelah aku bertanya pada
beberapa orang yang sduah keluar dari gedung itu. Terbersit juga sich kenapa kok udah pada
balik secepat itu. Sebelumnya aku perlu ungkapkan kalau aku medapat info lowongan
Bank ini dari salah satu teman kampusku, aku sedari awal sudah pesimis kalau
hendak memasukkan lamaran ke Bank-Bank gitu, selain dulu aku tidak
berpenampilan menarik (hahaa, emang sekarang meanrik apa yach???GR), postur
tubuhku yang ngga nyampe 155 cm ini, tentu saja akan embuat aku sukses terdepak
paling awal diantara para pelamar yang lain,,, hehee. Tapi sekedar menghargai
info yang diberikan temenku itu, dan berhubung lamaran dilakukan hanya dengan
mengisi form secara Online, akhirnya aku
iseng-iseng saja, siapa tau berhadiah. Dan selang beberapa minggu kemudian,
datang surat pos yang berupa formulir undangan. Akhirnya setelah aku
fikir-fikir, aku memutuskan untuk iseng saja melengkapi persyaratan itu, kalau
toh ada yang teman untuk datang, aku akan datang, kalau tidak ya tidak, lagian
kalau saja diterima, mau ditempakan dimana nanti diriku?, aku sendiri bahkan
buta area Jogja.
Kembali ke gedung tempat interview, Kami kemudian naik kelantai 2.
Dampai disana sudah banyak sekali perempuan yang mengantri untuk interview,
tapi aku sendiri juga tidak paham, karena ketika aku sampai, aku mencari
informasi, dan langsung di persilahkan untuk menuju kesebuh ruangan. Aku tak
segera beranjak dari tempat kuberdiri karena masih melihat-lihat betapa
banyaknya mereka yang berniat untuk menari pekerjaan. Dan mataku pun tertuju
pada sebuah ruang yang tadi sempat disebutkan, tepat dipintu masukknya terlihat
ada tali yang dibentangkan didepan puntu, dan aku tau pasti itu adalah tali
untuk mengukur ketinggian. Wanita yang ada didepanku kebetulan lebih tinggi
beberapa senti dari ku, setelah disuruh melepaskan sepatu high heels nya, ia
mencoba masuk, namn saying rambutnya pun tidak menyentuh tali tersebut, ia
bahkan sampai jinjit-jinjit, namun petugas didepan pintu tidak mengijinkan dia
untuk masuk. Terlihat desahan kekecewaan dari wanita itu, lalu ia pun berlalu,
dan kini giliranku. Tidak usah perlu dites saja, dari kejauhan pun aku sudah
yakin kalau tinggiku tidak akan emnjangkau itu sekalipun aku memakai high heels
5 cm. Setelah melepas alas kaki, aku berdiri didepan pintu, dan memang aku yang
pendek itu tidak diizinkan masuk, petugas yang seolah seperti malaikat penunggu
pintu surga/neraka itu meminta maaf padaku dan mengatakan untuk mencoba lain
waktu, (lain waktu whattt? Dipikinya makan genter trus bisa langusng nambah
tinggi 1 meter apa ya??..*genter=tiang tinggi yang terbuat dari bambu biasanya
untuk memetik buah yang tidak bisa dijangkau dengan tangan).
Jujur, aku sendiri tidak ada sedikitpun rasa kecewa, karena emang
sedari awal udah pesimis dan tidak terlalu suka dengan kerjaan di Bank. Namun
dengan begini pun aku mendapatkan sebuah pengalaman lain, dan saat aku menatap
didalam ruangan yang dimana aku tidak diizinkan masuk tadi, aku lihat ada
beberapa meja dan para interviewnya, so siapa saja yang lolos masuk, mereka
akan dipertemukan dengan para interviewer disana.
Setelah itu, aku menghampiri koko ku dan memutuskan untuk kembali,
tapi berhubung waktu masih sangat pagi, sekitar pukul 09.00 aku kemudian punya
ide untuk mengajak koko ku jalan-jalan saja. Entah saat itupun ngga tau aku
ingin kemana, alhasil, koko puny aide untuk coba-coba ke Parangtritis saja.
Dengan bermodal iseng dan serba dadakan, akhirnya koko ku pun melajukan
motornya menuju ke Pantai Parangtritis.
Karena masih lumayan pagi, dan kebetulan juga hari itu adalah hari
senin, so suasana pantai selatan ini pun agak lengang, bahkan saat kami datang
hanya ada beberapa motor saja yang berparkir disana. Dengan kondisi saltum
alias salah kostum, kami pun melangkahkan kaki menuju ke pasir pantai. Aku yang
kala itu memakai pakaian batik ijo muda (busyetttt…baru nyadar sekarang kalau
dulu ternyata aku pakai baju yang jadi mitos warna larangan di Pantai Selatan
itu, Alhamdullah dech sampai sekarang kami masih sehat wal afiat, masih hidup
dan masih diizinkan Allah untuk terus bersama. Segalanya tergantung niat dan
hati kita masing-masing yach? Insyallah kalau niatnya bersih dan ngga
neko-neko, akan selamat dan slalu dilindungi Alla. Amin), kembali ke pasir
pantai selatan. Selain dengan batik ijo, aku juga pakai celana kain dan sepatu
high heels. Sumpeh, bener-bener 100% salah kostum. Dan betapa susahnya berjalan
diatas pasir pantai dengan sepatu berhak tinggi, akhirnya ketika mendekati air,
aku memilih melepas sepatuku itu, sayangnya pasir pantai yang kering lumayan
membuat kakiku kepanasan, alhasil..aku pun memakai sandal koko ku yang
ukurannya luar biasa raksasa, jadi seperti naik kapal rasanya. Sambil
menjinjing tas dan sepatu, kami menyempatkan diri untuk berfoto-foto ria
diterik nya matahari 16 November 2013 itu. Suasana pantai sangat sepi, hanya
segelintir orang saja yang terlihat berada disekitar pantai. Setelah sekitar 1
jam kami disana, akhirnya kami memutuskan untuk menyudahi kunjungan dadakan
ini, dan kembali pulang.
Sepanjang perjalanan aku masih merasa aneh saja, tujuan awal ke Jogja
ternyata justru berakhir dengan perjalanan seru yang tak terduga. Tidak sampai
disitu saja, karena waktu masih agak siang, kami memutuskan untuk mampir dulu
ke Prambanan ketika kami sempat melewati daerah kalasan sewaktu pulang. Kembali
lagi kami berpetualang aneh. Setelah sekitar kurang dari 1 jam perjalanan dari
Paris, sampailah kami ke Prambanan. Setelah parkir, kami menyusiri jalan menuju
ke lokasi Candi. Disekitar jalan yang kami lintasi, nampak beberapa kios cinderamata
tutup, tidak seramai saat aku mengunjungi tempat ini disaat hari libur. Setelah
masuk area Candi (aku udah agak lupa berapa harga tiket masuknya saat itu, Rp,
6000.00 per orang kayaknya) kami mesti harus melewati jalan setapak menuju ke
lokasi Candi.
Membahas soal Mitos lagi, di setiap tempat-tempat wisata memang sering
terdengar mitos dan opini public, mungkin ini yang membuat lokasi menjadi lebih
greget dan banyak dikunjungi wisatawan, seperti juga di Prambanan ini. Dengar
cerita jika ada pasangan kekasih yang datang berdua, hubungan mereka akan
segera kandas, namun kembali lagi deh semua itu pada keyakinan kita pada Allah
yang penguasa Alam, Syukurlah hubunganku sama koko juga masih langgeng sampai
sekarang, semoga sampai maut memisahkan, amin. Selain mitos tersebut, saat SMA
aku sempat mendengar cerita dari salah seorang guru Sejarahku, kalau foto
bertiga di Prambanan, katanya yang tengah umurnya ngga panjang, wehh..padahal
dulu aku pas wisata bersama teman-teman saat SMP, aku dan 2 sahabatku (3 dara),
selalu berfoto bertiga bersama-sama, tapi emang yang tengah selalu bergantian,
dan Alhamdulliah sampai sekarang kami masih diberi hidup. Kembali pada
keyakinan dan kepercayaan, entah mitos itu benar adanya atau tidak, namun bagi
aku pribadi, selagi ditempat tersebut kita sopan dan tidak kurang ajar, serta
bersikap sewajarnya, Insyallah tidak aka nada leluhur yang murka, bagaimapun
dan dimanapun, kita selalu hidup berdampingan dengan makhluk All yang tak kasat
mata, dan seperti yang aku ketahui, iblis itu ngga akan pernah berhenti
menggangu umat nya Nabi Adam, so jika kita dekat dan yakin pada Allah,
Insyaallah akan terus aman. Amin.
Well, back ke perjalana anehku menuju candi Prambanan. Berbeda dengan
di Paris, kali ini wisatawan diprambanan lumayan cukup banyak, bahkan ada
rombongan turis manca juga yang diiringi guide telihat naik dari satu Candi ke
Candi yang lain. Saat aku datang, Candi Prambanan yang paling besar (kalau ngga
salah Candi Siwa), sedang dilakukan pemugaran dan renovasi karena ada beberapa
Candi yang roboh akibat gempa Bantul beberapa waktu silam. Karakteristik Candi
Hindu ini emang berbeda dengan Candi Prambanan. Komplek Candi Prambanan terdiri
dari beberapa Candi-Candi, dimana setiap candi terdapat tangga masing-masing
untuk akses masuk. Disetiap candi juga terdapat ruangan gelap, dimana
didalamnya terdapat arca/patung para dewa Hindu. Semua wisatawan bisa masuk ke
ruang arca tersebut, namun sepertinya tidak diizinkan untuk mengambil foto,
bahkan aku sempat mendengar ada salah satu arca yang jika diambil gambarnya,
fotonya tidak akan jadi. (Belum pernah tahu kalau diambil dengan foto digital).
Candi Prambanan saat masih lengkap |
Candi Sewu |
Candi Banyunibo |
Candi Barong |
Candi Bubrah |
Candi Ijo |
Candi Kalasan |
Situs Candi Baka |
Candi Sojiwan |
Candi Plaosan |
Pelajaran yang bisa aku petik dari perjalan ini adalah ;
Kita tidak harus merencakan tujuan/rencana jalan-jalan yang
berbelit-belit, dimana ada Niat, Waktu, kemauan, dan cukup uang, Insyallah
perjalanan yang menarik pun akan terlaksana.
Kita tidak perlu harus mencari lokasi yang jauh, asalkan kita bisa
enjoy dengan perjalanan itu, Kita pun akan bisa menikmatinya dan hatipun akan
riang gembira
Jangan terlalu kwatir dengan mitos atau urban legend, kita hanya perlu
mengetahuinya saja sehingga kita bisa menghargai dan menjaga sikap kita ketika
berada di Lokasi wisata, bagaimanapun juga seperti hal nya rumah kita, kalau
ada orang asing yang datang dan besikap tidak sopan, kita sebagai pemilik rumah
pasti juga akan marah, begitu juga para leluhur yang menjadi penjaga
tempat-tempat tersebut, kalau kita datang dengan niat baik dan tidak merusak,
tentunya mereka pun tidak akan marah, dan yang penting, kita harus tetap yakin
dan percaya bahwa kekuatan terbesar di dunia ini hanyalah Allah semata
Dan yang terakhir… Jangan pernah merasa kecewa atau patah semangat
jika ternyata tujuan kita tidak sesuai dengan rencana kita, baik buruknya itu
semua sudah menjadi bagian dari kehidupan yang mesti kita jalani. Semangat Kaka
!!!!!
Sampai jumpa di perjalananku berikutnya….. Sayonara !!!!
*Forza
Inter Milan 1908….*
No comments:
Post a Comment